Serangan Udara F16 TNI AU Buka Latihan Pendaratan Amfibi Pertama Tentara Australia dan Marinir TNI AL

6 days ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Dentuman keras terdengar dari bibir Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, mengawali latihan militer gabungan Keris Woomera 2024. Suara tersebut merupakan bombardir dari dua jet tempur F16 TNI Angkatan Udara.

Pengeboman ini merupakan simulasi pendaratan amfibi dalam Latihan Keris Woomera 2024. Latihan gabungan ini melibatkan TNI dan Australia Defense Force. 

Gelombang serangan F16 disusul gelombang serangan udara lain. Dua helikopter serbu Australian Army Tiger Armed Reconnaissance Helikopter (ARH) dan Apache milik TNI AD terbang di langit pantai memberikan dukungan jarak dekat kepada pasukan yang akan melakukan pendaratan amfibi. 

Di lepas pantai, kapal perang Australia HMAS Adelaide, kapal serbu amfibi kelas Canberra menurunkan pasukan serbu. TNI AL mengerahkan KRI Makassar dan KRI R.E. Martadinata. 

Dua puluh menit setelah serangan udara, pasukan amfibi dan kendaraan tempur menyerbu ke pantai menggunakan kapal pendarat. Pendaratan pertama didahului pasukan darat marinir TNI AL dan Australian Army. Setelah pasukan mengambil posisi, kendaraan lapis baja pengangkut personel Australia, Bushmaster, melaju ke semak-semak, memberikan perlindungan sebelum pasukan maju. 

Berselang beberapa menit, tank M1A1 Abrams milik Angkatan Darat Australia menggilas pasir hitam Pantai Banongan diikuti pasukan pendarat dari belakang. Setelah mendarat di bibir pantai, pasukan yang mengamankan gelombang pertama langsung merangsek masuk ke vegetasi pantai. 

Baku tembak terjadi dengan musuh di semak-semak. Rentetan senapan mesin sempat menahan pasukan Australia dan Marinir TNI AL. Namun, pertahanan musuh bisa dibobol setelah dua tank Abrams membantu serangan.

Serangan berlanjut ke bangunan di dekat pantai dekat perkebunan. Marinir TNI AL dan Australian Army mengamankan jalan ke gedung tersebut dan membuat perimeter pengepungan. Satu jam baku tembak rumah berhasil dikuasai. 

Komandan Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut  (Dankodiklatal), Letnan Jenderal TNI Marinir Nur Alamsyah, mengatakan TNI AL sudah mengirim pasukan ke Australia sejak 1 November 2024. 

“Kemudian mereka berlayar sampai dengan tanggal 10 November kemarin sudah mendarat di Banyuwangi dan ke sini. Dan hari ini kita melaksanakan satu tahap, Amphibious Exercise,” kata Nur Alamsyah setelah latihan pendaratan amfibi. 

Nur Alamsyah mengatakan ada sekitar 3.000 ribu personel gabungan yang terlibat, dengan rincian 1.500 masing-masing dari Australia dan Indonesia. Adapun simulasi tempur gabungan amfibi melibatkan 300 pasukan pendarat gabungan yang terdiri dari pasukan Amfibi Marinir TNI AL dan pasukan dari 1st Combat Ground Infantry Battalion Angkatan Darat Australia.

Panglima Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Australia, Vice Admiral Justin Jones, mengungkapkan bahwa apa yang disaksikan oleh rekan-rekan media hari ini merupakan salah satu dari bentuk latihan peperangan yang begitu kompleks, yakni peperangan amfibi yang melibatkan berbagai unsur. 

"Saya sangat terkesan dan melihat perkembangan yang signifikan dari demonstrasi kemampuan militer tiga matra antarkedua angkatan bersenjata dalam latihan gabungan ini," ujarnya.

Adapun beberapa Alutsista yang terlibat dalam latihan gabungan operasi Amfibi ini yakni KRI Makassar-590 dari Satuan Kapal Amfibi dan KRI RE Martadinata-331 dari Satuan Kapal Eskorta TNI Angkatan Laut serta dua pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara.

Sedangkan Alutsisa milik ADF yang dilibatkan antara lain dua Kapal Perang Angkatan Laut Australia yakni HMAS Adelaide dan HMAS Stuart, Helikopter serbu MI-17, Heli Apache AH-64E, Heli Panther serta tank M1A1 Abrams milik Angkatan Darat Australia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online