Studi Temukan ASI Mampu Turunkan Risiko Anak Terkena Kanker saat Dewasa

2 days ago 10

Jakarta -

Menyusui memberikan banyak manfaat baik bagi bayi dan juga Bunda menyusui. Studi temukan bahwa ASI mampu turunkan risiko akan terkena kanker kelak.

Memberikan ASI pada bayi ternyata tidak sekadar memenuhi nutrisi harian mereka ya, Bunda. Ada banyak manfaat lebih terutama pada kesehatan bayi. Salah satunya bagaimana ASI diketahui bisa memproteksi bayi dari berbagai penyakit.

Penting Bunda ketahui bahwa menyusui memberikan manfaat yang sangat besar bagi bayi, termasuk perlindungan terhadap leukimia, atau kanker darah, seperti dikutip dari laman Times of India.

Menurut para ahli, seorang ibu harus menyusui anak setidaknya selama enam bulan untuk menurunkan risiko leukemia yakni  jenis kanker yang paling umum pada anak-anak dan remaja.

Menyusui memang memberikan perlindungan terhadap leukemia karena faktor-faktor yang meningkatkan kekebalan tubuh. Seperti diketahui bahwa menyusui selalu dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi bayi baru lahir dan bayi. 

Dari perlindungan terhadap beberapa penyakit dan gangguan jangka pendek dan jangka panjang, menyusui juga menurunkan risiko asma, obesitas, diabetes tipe 1, dan sindrom kematian bayi mendadak. Menurut para ahli, bayi yang disusui juga lebih kecil kemungkinannya mengalami infeksi telinga dan sakit perut. Namun, hal itu juga dapat memberikan perlindungan terhadap kanker, terutama leukemia.

Leukemia, kanker darah, adalah jenis kanker yang paling umum pada anak-anak dan remaja. Sebagian besar anak yang terkena leukemia memiliki jenis yang dikenal sebagai leukemia limfositik akut.

Menurut para dokter, meskipun hubungan antara pemberian ASI yang tidak memadai dan peningkatan risiko kanker pada anak-anak di kemudian hari masih menjadi subjek penelitian yang sedang berlangsung, bukti saat ini menunjukkan bahwa pemberian ASI dapat berperan dalam menurunkan risiko kanker tertentu. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.

Para ahli mengatakan ada kombinasi faktor yang mungkin bertanggung jawab atas rendahnya risiko kanker pada anak-anak yang disusui.

ASI mengandung faktor-faktor peningkat kekebalan tubuh, faktor pertumbuhan, dan hormon yang dapat membantu dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh anak, yang berpotensi memberikan perlindungan terhadap pertumbuhan sel abnormal yang dapat menyebabkan kanker,” kata Dr. Afshan Maniyar, MBBS, MS, seorang obgyn di Ruby Hall Clinic.

“Selain itu, komponen bioaktif dalam ASI diyakini memengaruhi mikrobioma dan respons kekebalan tubuh anak, yang selanjutnya berkontribusi pada kesehatan jangka panjang,” tambahnya. 

ASI mengandung antibodi, mengurangi respons peradangan, mencegah infeksi, bertindak sebagai prebiotik yang meningkatkan mikrobioma usus yang sehat, dan juga memengaruhi kadar pH lambung, yang semuanya berperan penting dalam meningkatkan kesehatan tubuh anak-anak.

Namun, menurut Dr. Maniyar, gaya hidup dan gen berperan penting dalam terkena kanker di tahun-tahun berikutnya. "Meskipun menyusui dikaitkan dengan hasil kesehatan yang positif, termasuk penurunan risiko beberapa kanker, faktor gaya hidup, genetika, dan pengaruh lingkungan lainnya juga berperan penting dalam perkembangan kanker di kemudian hari," tambahnya.

Berapa lama Bunda harus menyusui agar risiko kanker anak berkurang?

Menurut para ahli, Bunda perlu menyusui anak setidaknya selama enam bulan. Penelitian mengatakan 15 hingga 20 persen dari semua kasus leukemia anak dapat dicegah dengan menyusui setidaknya selama setengah tahun atau lebih. Beberapa penelitian lain juga menemukan bahwa menyusui setidaknya selama enam bulan dikaitkan dengan penurunan risiko.

Lantas, apakah pemberian susu formula meningkatkan risiko kanker pada anak-anak? 

Tidak ada studi indikatif yang menunjukkan bahwa susu formula bayi menyebabkan kanker jenis apa pun. Namun, memasukkan susu formula ke dalam pola makan bayi mengubah mikrobioma usus, yang pada gilirannya dapat memengaruhi cara sistem kekebalan tubuh merespons patogen.

Penelitian mengatakan asam linoleat dan asam linolenat, yang ditemukan dalam susu formula bayi, lebih tinggi pada bayi baru lahir yang kemudian mengembangkan leukemia anak-anak daripada mereka yang tidak.

Terlepas dari keputusan untuk menyusui atau tidak Si Kecil, semuanya memang terpulang kembali dari Bunda. Dengan mengetahui banyaknya manfaat menyusui, setidaknya dapat menjadikan pertimbangan bagi Bunda untuk terus mengASIhi Si Kecil sebagai bentuk investasi kesehatan jangka panjang.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Tetap semangat mengASIhi ya..

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online