Jakarta -
Bunda perlu waspada dengan paparan influenza A saat hamil ya. Studi di jurnal Molecular Psychiatry yang rilis pada Juli 2024 menemukan dampak paparan influenza A selama hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin.
Dilansir laman News Medical, studi ini merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang menyelidiki infeksi maternal pada tikus menggunakan virus influenza hidup pada dosis yang mereplikasi wabah flu musiman pada manusia. Tim peneliti menginfeksi tikus yang sedang hamil dengan virus influenza A hidup.
Tim peneliti memberikan tikus satu dari dua dosis virus infeksi sedang atau berat, pada saat kehamilan yang paling dekat dengan akhir trimester pertama pada manusia. Kemudian, pada hari kedua dan tujuh pasca infeksi, mereka melacak bagaimana infeksi berkembang di paru-paru dan induk tikus yang hamil, serta bagaimana respons imun induk tikus itu berinteraksi dengan otak janin.
Para peneliti juga mengukur sifat toksik otak janin, termasuk ketebalan korteks, yang dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf pada manusia. Hasil penelitian menemukan bahwa bukan virus yang menyebabkan kerusakan pada perkembangan saraf janin, melainkan respons imun ibu terhadap virus ini.
"Data kami memberikan bukti yang sangat kuat untuk ambang batas keparahan infeksi yang meniru apa yang dilihat pada manusia. Hanya ada sebagian kecil infeksi pada ibu yang cukup parah hingga menimbulkan kekhawatiran seperti ini. Meskipun demikian, ibu hamil harus mendapatkan vaksin flu untuk mengurangi risikonya," ujar penulis studi dan asisten profesor Adrienne Antonson.
Antonson juga menekankan bahwa infeksi ibu hamil hanyalah salah satu dari banyak faktor risiko gangguan perkembangan saraf. Menurutnya, apa yang dialami perempuan sebelum dan setelah hamil juga dapat memengaruhi hasil kehamilannya, termasuk kondisi janin.
"Gangguan ini disebabkan oleh banyak elemen, termasuk faktor lingkungan, genetika, paparan farmakologis, dan banyak lagi. Kami hanya berfokus pada periode dalam rahim, tetapi periode post natal awal penting, dan masa remaja juga penting. Itu hanya satu bagian dari hal yang sangat rumit," ungkapnya.
Ilustrasi Ibu Hamil Tertular Influenza/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Influenza A pada ibu hamil
Influenza A adalah jenis flu yang paling umum. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus influenza A adalah satu-satunnya virus influenza yang diketahui menyebabkan pandemi flu, yakni epidemi penyakit flu global.
Meski terdengar umum, ibu hamil tetap perlu waspada dengan penularan virus ini ya. Apalagi menurut dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO, influenza A adalah jenis virus flu yang paling mungkin didapatkan selama kehamilan.
"Terkena flu jenis apa pun selama kehamilan dapat menjadi masalah medis yang serius. Ibu hamil mungkin memerlukan perawatan inap karena flu selama kehamilan dibandingkan yang tidak hamil. Terkena flu selama kehamilan juga dapat menimbulkan risiko bagi perkembangan bayi," ujar Henigsman, dikutip dari Healthline.
Gejala influenza A dapat muncul tiba-tiba. Berikut beberapa gejalanya yang perlu Bunda ketahui:
- Demam 38 derajat Celcius atau lebih
- Menggigil
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Nyeri otot atau di seluruh tubuh
- Sakit kepala
- Tubuh merasa lemas dan lelah
- Muntah
- Diare
Risiko ibu hamil terkena influenza A
Kehamilan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga Bunda lebih mungkin terserang penyakit. Flu yang dialami bumil dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur. Pada kasus yang jarang terjadi, flu saat hamil dapat meningkatkan risiko kematian.
Selain itu, terkena flu saat hamil juga bisa memengaruhi bayi dalam beberapa cara. Jika Bunda mengalami demam tinggi saat hamil, bayi dapat mengalami kondisi bawaan, seperti kelainan tabung saraf dan perubahan pada organ jantung.
Cara mencegah influenza A saat hamil
Cara terbaik untuk mencegah influenza A adalah melakukan vaksin. CDC merekomendasikan ibu hamil mendapatkan vaksin influenza. Sebelum mendapatkan vaksin, ibu hamil perlu berkonsultasi dulu ke dokter ya. Sebab, ada dua jenis virus yang digunakan dalam vaksin.
Keuntungan lain dari mendapatkan suntikan flu selama kehamilan adalah dapat melindungi bayi setelah lahir. Antibodi yang Bunda kembangkan dari vaksin dapat diteruskan ke bayi sebelum lahir. Jika Bunda menyusui bayi yang baru lahir, antibodi ini juga dapat diteruskan melalui ASI.
Dalam studi di jurnal Clinical Infectious Diseases tahun 2014, menemukan bahwa orang yang divaksinasi selama kehamilan memiliki risiko 50 persen lebih rendah terkena infeksi saluran pernapasan akut terkait flu dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi selama kehamilan.
Studi di jurnal yang sama tahun 2018 juga menemukan hal serupa. Hasil studi ini menemukan bahwa individu yang mendapat suntikan vaksin flu saat hamil memiliki risiko lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit akibat flu selama kehamilan hingga 40 persen.
Demikian penjelasan mengenai dampak paparan influenza A selama hamil dan cara mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)