Jakarta -
Bunda Seleb Tasya Kamila punya kebiasaan unik saat hamil anak keduanya, Shafanina Wardhana Bachtiar. Selama hamil, Tasya suka sekali minum jamu kunyit asam, Bunda.
Kebiasaan ini baru dihentikan oleh Tasya saat usia kandungannya masuk tujuh bulan. Perempuan 32 tahun ini memutuskan berhenti minum jamu lantaran tahu bahwa hal tersebut dilarang untuk ibu hamil.
"Jadi aku tuh waktu hamil suka banget minum kunyit asam," kata Tasya, dalam Rumpi No Secret, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, belum lama ini.
"Sampai aku hamil tujuh bulan ngelihat di-sachet (kemasan) ada tulisan 'tidak disarankan untuk ibu hamil'. Ternyata kunyit asam enggak boleh buat ibu hamil ya. Ya tapi alhamdulillah anaknya sehat-sehat," sambungnya.
Kebiasaan minum jamu ini lantas dilanjutkan Tasya setelah melahirkan anak keduanya pada 1 Januari 2023. Tak disangka, kesukaannya minum jamu ternyata menurun ke sang putri yang masih kecil.
"Setelah melahirkan, rutin lagi (minum) karena aku doyan kayak segar," ungkapnya.
"Nah, pertama kali Shafanina nyobain itu sebenarnya lagi di hotel. Aku lagi minum, dia mau dan bilang 'jus jus'. Aku bilang enggak ini jamu bukan jus, bukan buat bayi. Tapi dia mau, ya sudahlah diicip, eh doyan. Jadi kalau ada apa pun, bilang 'mamu' mau jamu."
Minum jamu saat hamil
Minum jamu saat hamil sebenarnya tidak dilarang. Tetapi di satu sisi tidak dianjurkan, Bunda.
Menurut dr. Purnawan Senoaji, SpOG, minum jamu saat hamil sebaiknya dihindari saja. Dokter tidak bisa menentukan apakah bahan yang terkandung di dalam jamu sudah terjamin keamanannya.
"Sebaiknya dihindari saja ya, Bun. Dokter tidak bisa menyarankan karena kandungan dalam jamu tersebut tidak diketahui. Sehingga tidak bisa menentukan apakah jamu tertentu baik atau tidak untuk diminum ibu hamil," tulis dr. Purnawan Senoaji, SpOG, dalam buku Tanya Jawab Problem, Mitos & Penyakit Seputar Kehamilan.
Minum jamu saat hamil, terutama dalam bentuk kemasan, juga perlu dipastikan dulu keamanannya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam laman resminya merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari konsumsi jamu, terutama dalam bentuk kemasan pun obat tradisional yang tidak ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tidak semua bahan herbal aman untuk ibu hamil
Menurut American Pregnancy Association (APA), tidak semua bahan herbal seperti di dalam jamu, aman dikonsumsi selama kehamilan. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat meminta ibu hamil untuk tidak mengonsumsi produk herbal apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
FDA bahkan menganjurkan para ibu hamil untuk berkonsultasi dengan ahli herba yang berpengalaman dan berlisensi sebelum mengonsumsinya. Perlu diketahui ya, beberapa bahan herbal mungkin mengandung bahan yang dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, kontraksi rahim, atau cedera pada janin.
"Walau ibu hamil tergoda untuk mengonsumsi obat herbal karena merasakan berbagai ketidaknyamanan yang diakibatkan kehamilan, tidak serta merta bisa mengonsumsinya sesuka hati tanpa konsultasi pada ahlinya," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Brigham and Women's Hospital in Boston, Massachusetts, James Greenberg, M.D, dikutip dari What to Expect.
Konsumsi kunyit selama hamil
Kunyit adalah salah satu bahan herbal yang sering dibuat jamu. Rempah ini diklaim memiliki segudang manfaat untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan berperan sebagai anti-inflamasi dan antimikroba.
Ahli gizi terdaftar, Lizzy Swick, mengatakan bahwa kunyit memang terbukti dapat meringankan pembengkakan dan peradangan yang dialami selama kehamilan. Selain itu, kunyit juga dapat meredakan nyeri sendi dan punggung yang sering dikeluhkan ibu hamil.
"Kunyit bisa memenangkan dan mendukung saluran pencernaan dan bisa mencegah sembelit. Kunyit juga mendukung sistem kekebalan tubuh, yang berpotensi melawan pilek atau alergi selama kehamilan, menyeimbangkan gula darah, dan membantu menangkal depresi," katanya, melansir laman Parents.
Meski memiliki manfaat, konsumsi kunyit juga dikaitkan dengan risiko pada kehamilan. Menurut pemilik PranaSpirit Nutrition & Wellness, Ilene Cohen, kandungan dalam kunyit kemungkinan dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan periode haid atau merangsang kontraksi uterus, yang bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga keguguran.
Bila ingin mencoba produk herbal atau jamu selama hamil, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Jangan minum jamu tanpa tahu efek sampingnya pada kehamilan.
Demikian cerita Tasya Kamila tentang kebiasaannya minum jamu saat hamil, serta anjuran mengonsumsi minuman herbal selama hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)