Tanda-Tanda Sindrom Asperger pada Anak yang Bikin Anak Sulit Komunikasi

2 months ago 61

Jakarta -

Bunda pernah mendengar kondisi sindrom asperger pada anak? Ini merupakan kondisi yang masuk ke dalam kategori autism spectrum disorder (ASD).

Sindrom asperger pernah menjadi diagnosis yang digunakan para ahli untuk kondisi perkembangan saraf yang menampilkan gejala ringan berupa kesulitan dalam komunikasi maupun interaksi sosial serta perilaku yang terbatas atau berulang.

Penghapusan istilah sindrom asperger ini karena adanya kesamaan antara sindrom ini dengan autisme lainnya. Hal ini terungkap pada waktu yang sama ketika terkuak bahwa pencetus sindrom asperger adalah seorang perwira medis pada masa Perang Dunia 2.

"Alasan perubahan ini disebabkan oleh perbedaan antara diagnosis di bawah naungan ASD. Perubahan ini terjadi sekitar waktu yang sama ketika informasi lebih lanjut terungkap bahwa Hans Asperger, orang yang menjadi nama diagnosis itu, adalah seorang perwira medis Jerman selama Perang Dunia 2," jelas psikolog sekaligus direktur di Help and Healing Center, Glenview, Illinois, Dr. Jessica Myszak, dikutip dari laman Healthline.

Meski istilah ini telah dihilangkan pada tahun 2013, nama sindrom asperger masih digunakan hingga saat ini, terutama mereka yang sebelumnya mendapatkan diagnosis sindrom asperger. Beberapa orang bahkan menolak untuk mengubah istilah sindrom asperger, Bunda.

Apa yang dimaksud sindrom asperger?

Sindrom asperger merupakan salah satu kondisi dalam kategori ASD yang lebih luas, Bunda. Meski sebelumnya memiliki sebutan sendiri, sindrom asperger pun menjadi bagian dari payung diagnosis ASD.

Menilik dari laman WebMD, perlu dipahami bahwa ada tiga jenis gangguan spektrum autisme. Berikut ini deretannya:

  • Gangguan autistik
  • Pervasive Developmental Disorder
  • Sindrom asperger

Masalah sosial dan perilaku atau minat yang tidak biasa mengkategorikan ketiga kondisi tersebut. Masalah-masalah ini berkisar dari yang ringan hingga yang parah.

Tanda-tanda sindrom asperger

Dikutip dari laman Medical News Today dan Nation Wide Childrens, ada beberapa tanda sindrom asperger yang mungkin terlihat pada anak. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

  1. Kesulitan dengan interaksi dan bahasa sosial
  2. Tidak memahami emosi dengan baik atau memiliki ekspresi wajah yang lebih sedikit dibandingkan orang lain
  3. Tidak menggunakan atau memahami komunikasi nonverbal seperti gerak tubuh, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah
  4. Ucapan yang terdengar tidak biasa, datar, bernada tinggi, pelan, keras, atau terputus-putus
  5. Obsesi yang intens terhadap satu atau dua subjek yang spesifik dan sempit
  6. Tingkah laku yang unik, perilaku yang berulang, serta rutinitas yang berulang
  7. Menjadi kesal karena sedikit perubahan dalam rutinitas
  8. Gerakan kikuk dan tidak terkoordinasi termasuk kesulitan menulis tangan
  9. Kesulitan mengelola emosi yang terhadang menyebabkan ledakan verbal atau perilaku yang merugikan diri sendiri
  10. Tidak memahami perasaan atau sudut pandang orang lain
  11. Hipersensitif terhadap cahaya, suara, dan tekstur
  12. Menghafal informasi dan fakta yang disukai dengan mudah

Anak-anak dengan sindrom asperger sering kali tidak menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa mereka secara keseluruhan. Misalnya seperti keterampilan tata bahasa dan kosa kata.

Meski begitu, mereka mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa dalam konteks sosial. Mereka mungkin memiliki kecerdasan rata-rata namun bisa saja memiliki masalah dengan rentang perhatian dan pengorganisasian.

Komplikasi sindrom asperger

7 Tanda Bahwa Bunda Suka Mengontrol Anak dan Begini Efeknya pada Si KecilIlustrasi/Foto: Getty Images/Erdark

Terdapat beberapa komplikasi yang terlihat pada anak dengan sindrom asperger. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman Medical News Today:

1. Kesulitan sensorik

Beberapa anak mungkin memiliki sensitivitas sensorik yang terdistorsi sehingga indera mereka menjadi lebih kuat atau kurang berkembang. Hal ini bisa memengaruhi cara Si Kecil merasakan kebisingan, cahaya terang, bau yang menyengat, serta tekstur makanan.

2. Masalah sosial

Tantangan dalam cara seseorang menafsirkan bahasa tubuh, emosi, dan cara mereka berbicara bisa menyebabkan masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini bisa berdampak negatif pada kehidupan sekolah, pekerjaan, sosial, serta rumah tangga.

3. Munculnya kondisi kesehatan lain

Ketika anak mengalami sindrom asperger, mungkin akan muncul pula kondisi kesehatan lain seperti depresi atau kecemasan yang berhubungan dengan isolasi sosial atau tantangan lainnya, Bunda.

Kondisi medis lain juga sering terjadi pada penderita sindrom asperger. Misalnya saja kondisi kekebalan tubuh, gangguan pencernaan dan tidur, kejang, obesitas, dispidemia, hipertensi, hingga diabetes.

Terapi dan dukungan untuk anak dengan sindrom asperger

Setelah anak didiagnosis dengan sindrom asperger, beberapa terapi bisa membantu perkembangannya. Berikut ini deretannya dikutip dari Medical News Today:

1. Pendidikan dan keterampilan akademis

Seorang anak yang didiagnosis dengan sindrom asperger bisa memperoleh manfaat dari dukungan pendidikan. Tujuannya bisa mencakup pengaturan catatan, pengelolaan tujuan pekerjaan rumah, serta pemenuhan kebutuhan belajar tertentu.

2. Pelatihan keterampilan komunikasi

Terapi wicara dan bahasa khusus bisa membantu anak untuk mempelajari cara memulai dan mempertahankan percakapan. Ini juga mencakup mempelajari cara menggunakan nada dalam pertanyaan, konfirmasi, ketidaksetujuan, instruksi, serta cara menafsirkan dan menanggapi isyarat verbal maupun nonverbal.

3. Terapi perilaku kognitif

Dengan terapi ini, anak bisa belajar mengendalikan emosi dan mengurangi minat obsesif serta rutinitas berulang.

4. Terapi okupasi

Terapi okupasi atau fisik bisa membantu anak yang memiliki masalah integrasi sensorik maupun koordinasi motorik yang buruk.

5. Modifikasi perilaku dan dukungan

Ini merupakan strategi yang bisa dilakukan untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku yang tidak efektif pada anak dengan sindrom asperger, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online