Selular.ID – Orang nomor satu Qualcomm Cristiano Amon, semakin mempertegas arah baru Qualcomm dalam mengarungi tantangan perusahaan di masa depan.
Amon mengungkapkan ambisinya untuk meningkatkan pendapatan yang terkait dengan IoT, otomotif, PC, dan perangkat realitas terluas (XR).
Strategi baru itu sebagai bagian dari upaya untuk memangkas ketergantungannya pada pasar telepon genggam.
Tak tanggung-tanggung, perubahan strategi itu sejalan dengan ambisi mencapai pendapatan tahunan sebesar $22 miliar dari segmen-segmen tersebut pada tahun fiskal 2029.
Raksasa chip tersebut mengharapkan $8 miliar dari angka ini berasal dari otomotif, $4 miliar dari PC, $2 miliar dari XR, $4 miliar dari perangkat industri, dan $4 miliar dari kategori IoT lainnya.
Targetnya sebesar $22 miliar dalam pendapatan yang diharapkan pada tahun fiskal 2029 (berakhir September 2029) dibandingkan dengan gabungan $8,3 miliar yang dihasilkan dari area-area tersebut pada tahun fiskal 2024.
Pada tahun keuangan terakhirnya, perusahaan tersebut mencapai pendapatan sebesar $24,9 miliar dari segmen telepon genggamnya.
Berbicara di sebuah acara investor, Presiden dan CEO Qualcomm Cristiano Amon mengatakan bahwa “fokusnya pada diversifikasi dan peta jalan teknologi terdepan di industri telah memperkuat profil pertumbuhan perusahaan secara signifikan”.
“Seiring dengan percepatan permintaan teknologi AI generatif dan semakin relevannya kami di berbagai industri, Qualcomm berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang senilai $900 miliar pada tahun 2030 di seluruh ekosistem pelanggan dan mitra baru yang terus berkembang,” tambahnya.
Senada dengan Amon, CFO dan COO Qualcomm Akash Palkhiwala menjelaskan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk memiliki campuran pendapatan di segmen Qualcomm CDMA Technologies (QCT) sebesar 50-50 antara telepon genggam dan area lainnya pada akhir dekade ini.
Target yang diperbarui merupakan kelanjutan dari upaya perusahaan chip tersebut untuk mendiversifikasi pendapatan di luar smartphone.
Baca Juga: Qualcomm Garap Chip Baru Khusus Perangkat Smart Home
Amon Telah Mengalami Pasang Surut Bersama Qualcomm
Arah baru dan target pendapatan yang diusung Amon, tak lepas dari pasang surut yang dialami Qualcomm dalam hampir satu dekade terakhir.
Sebagai produsen chips smartphone nomor satu di dunia, khususnya segmen premium, posisi Qualcomm seolah tak tergoyahkan oleh para pesaing. Dominasi Qualcomm terlihat dari kinerja Snapdragon, chips andalan besutan perusahaan.
Namun, menjadi penguasa pasar, tak selalu menyenangkan investor. Tengok saja laporan pendapatan keuangan 2022.
Perusahaan hanya membukukan pendapatan $9,46 miliar selama kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2022. Angka itu turun signifikan sebesar 12% dibandingkan periode yang sama di akhir 2021, serta turun drastis di bawah ekspektasi analis.
Bisnis QCT perusahaan bertanggung jawab atas sebagian besar pendapatannya, mewakili penjualan handset, otomotif, dan IoT.
Divisi tersebut secara keseluruhan mengalami penurunan pendapatan sebesar 11%, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan handset sebesar 18%.
Baca Juga: Qualcomm Tingkatkan Pemasaran Smartphone di Tiongkok
Menurunnya kinerja Qualcomm sejalan dengan perkiraan IDC bahwa pengiriman smartphone turun pada Q4 2022 sebesar 18%.
Angka-angka yang disajikan IDC pada periode itu, menggarisbawahi tahun yang penuh tantangan bagi OEM smartphone karena permintaan turun, yang langsung berdampak pada Qualcomm.
Imbas dari menurunnya pendapatan, membuat Qualcomm terpaksa mengambil kebijakan drastis, mem-PHK sebagian karyawan.
Sebanyak 1.258 lapangan kerja dihilangkan, yang merupakan langkah terbaru dalam serangkaian langkah pemotongan biaya yang telah diterapkan pada 2022.
PHK berdampak pada pekerja di San Diego dan Santa Clara, California.
Qualcomm memiliki sekitar 51.000 karyawan pada September 2022, sehingga pengurangan tersebut mencapai 2,5% dari keseluruhan tenaga kerjanya.
Menurunnya kinerja perusahaan seperti yang terjadi pada 2022, membuat Qualcomm tak ingin lagi berada di zona nyaman.
Perusahaan pun menetapkan IoT, otomotif, PC, dan perangkat realitas terluas (XR), sebagai “tambang uang” bagi perusahaan di masa depan.
Tentu arah baru yang diusung Qualcomm, menjadi tantangan yang tak ringan, mengingat persaingan di antara produsen chips dunia semakin ketat.
Para pesaing juga memasuki segmen yang sama dengan Qualcomm. Seiring dengan semakin terkoneksinya beragam perangkat.
Namun sebagai CEO sekaligus Presiden, sudah menjadi tanggung jawab Amon untuk menetapkan tujuan baru perusahaan, agar tak terus-terusan bergantung pada smartphone.
Baca Juga: Qualcomm dan Mistral AI Ciptakan Model AI Generatif Baru untuk Edge Device
Untuk diketahui, Amon telah memangku jabatan sebagai CEO Qualcomm pada 30 Juni 2021. Ia memulai kariernya di Qualcomm pada 1995 sebagai seorang insinyur.
Selama masa jabatannya, Amon telah membantu membentuk arah strategis perusahaan dalam beberapa peran kepemimpinan.
Sebelum menjadi CEO, Amon menjabat sebagai presiden Qualcomm. Dalam perannya tersebut, ia mengarahkan pengembangan peta jalan produk yang unggul dan berbeda, mempelopori strategi 5G Qualcomm – serta percepatan dan peluncuran globalnya – dan mendorong perluasan dan diversifikasi bisnis untuk melayani berbagai industri, termasuk otomotif, komputasi, realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), jaringan, dan industri.
Selain itu, ia telah mengawasi keberhasilan pelaksanaan merger dan akuisisi untuk menambah kemampuan Qualcomm di berbagai bidang seperti bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS), komputasi spasial, CPU tingkat lanjut, dan RF Front End.
Sebelumnya, Amon memimpin bisnis semikonduktor Qualcomm sebagai presiden QCT. Ia juga memegang beberapa posisi kepemimpinan teknis dan bisnis, termasuk tanggung jawab menyeluruh atas platform Snapdragon®.
Cristiano Amon juga pernah menjabat sebagai kepala bagian teknis untuk Vésper, operator nirkabel di Brasil, dan memegang posisi kepemimpinan di NEC, Ericsson, dan Velocom.
Cristiano Amon memegang gelar Sarjana Teknik Elektro dan gelar doktor kehormatan dari UNICAMP – Universidade Estadual de Campinas, São Paulo, Brasil.
Amon juga anggota Dewan Ekspor Presiden, wakil ketua Dewan Bisnis AS-Tiongkok, dan saat ini menjabat sebagai anggota dewan direksi Adobe dan Father Joe’s Villages.
Baca Juga: Qualcomm Kembangkan Chip dari Laptop ke Ponsel, Bakal Dipakai Samsung dan Xiaomi