Tidak Boleh Langsung Tidur setelah Operasi Caesar, Mitos atau Fakta?

20 hours ago 5

Jakarta -

Tidur setelah operasi caesar dilarang, mungkin itu pesan dari orang tua untuk Bunda yang hendak menjalani operasi caesar. Padahal, ibu yang baru melahirkan caesar mungkin ingin istirahat. Tidak boleh langsung tidur setelah operasi caesar itu mitos atau fakta?

Dilansir Saintlukeskc, orang yang dioperasi berisiko lebih tinggi mengalami trombosis vena dalam (DVT). Ini adalah kondisi terjadinya gumpalan darah atau trombus terbentuk di vena dalam.

Alhasil, dalam beberapa jam setelah operasi biasanya dokter menyarankan pasien untuk tetap terjaga dan bergerak ringan demi mencegah komplikasi seperti DVT. Apa risiko ini juga dihadapi ibu yang melahirkan dengan caesar.

DVT dapat berkembang di lengan atau vena dalam lainnya di dalam tubuh. Sepotong gumpalan, yang disebut embolus, dapat terpisah dari vena dan bergerak ke paru-paru. Gumpalan darah di paru-paru disebut embolus paru (PE). Kondisi ini dapat menghentikan aliran darah ke paru-paru. Ini adalah keadaan darurat medis dan dapat menyebabkan kematian.

Kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko tromboemboli vena (VTE) secara keseluruhan sebanyak 5-10 kali lipat. Risiko absolut tertinggi terjadi selama dan segera setelah melahirkan. 

Dilansir Pubmed NCBI, persalinan operatif semakin meningkatkan risiko VTE, namun tidak ada konsensus tentang tromboprofilaksis setelah operasi caesar elektif. 

Dari penelitian, tidak ada DVT yang terdeteksi oleh ultrasonografi dan tidak ada perempuan yang mengalami VTE simtomatik selama periode tindak lanjut enam minggu setelah melahirkan. Risiko DVT di antara ibu hamil sehat yang menjalani operasi caesar elektif rendah, dan tromboprofilaksis medis umum mungkin tidak dibenarkan.

Bolehkah langsung tidur setelah operasi caesar?

Melahirkan dengan operasi caesar cukup umum terjadi. Namun, ada anggapan tidak boleh tidur setelah operasi caesar. Mitos atau fakta? Sebenarnya tidak ada larangan untuk tidur setelah operasi caesar. Ibu baru tentu kelelahan usai melewati proses persalinan.

Tidur nyenyak setelah melahirkan caesar sudah cukup sulit, ditambah proses pemulihan dari operasi besar. Rasa sakit, kesulitan menemukan posisi tidur yang nyaman, serta kecemasan merawat bayi baru lahir membuat ibu sulit tertidur.

Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, mengatakan bahwa ibu yang baru melahirkan sangat penting tidur yang cukup.

"Apabila Anda cukup istirahat, Anda akan lebih waspada dan mampu merawat bayi dan diri Anda sendiri dengan baik. Begitu pula, saat Anda beristirahat, energi akan dialokasikan untuk menyembuhkan tubuh Anda," ujar Wilson dikutip dari Healthline.

Pada hari-hari awal dengan bayi yang baru lahir, mungkin sulit untuk beristirahat sebanyak yang Bunda inginkan. Penyebab yang paling jelas adalah ibu menyesuaikan diri dengan kebutuhan manusia mungil yang tidur selama 30 menit hingga 2 jam berturut-turut. Ini juga termasuk sering terbangun di malam hari untuk menyusui.

"Namun, alasan lain mengapa tidur bisa jadi sulit adalah karena Anda sedang dalam proses penyembuhan setelah prosedur tersebut," kata Wilson.

Posisi tidur terbaik setelah operasi caesar

Operasi caesar itu melibatkan sayatan di atas perut. Ini dapat membuat Bunda mungkin sulit menemukan posisi tidur yang nyaman, yang tidak memberikan tekanan yang tidak perlu pada luka yang sedang dalam proses penyembuhan.

Bunda akan merasa tidak nyaman di lokasi sayatan untuk sementara waktu, yang dapat membuat sulit untuk tertidur atau tetap tertidur. Berikut beberapa posisi tidur yang direkomendasikan untuk ibu setelah operasi caesar:

1. Tinggikan tubuh bagian atas

Posisi tidur ini dengan tubuh bagian atas yang ditinggikan. Posisi ini, mirip dengan posisi duduk, meningkatkan pernapasan dan mengurangi risiko sleep apnea.

Tidak banyak yang menyadari bahwa 'gangguan pernapasan saat tidur' setelah kehamilan dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti sindrom metabolik dan hipertensi. 

Untuk meninggikan tubuh bagian atas, Bunda dapat menggunakan bantal yang menyangga tubuh bagian atas hingga setengah berbaring. Ini tidak hanya mengurangi titik-titik tekanan tetapi juga memberikan kenyamanan. 

Jika Bunda memiliki tempat tidur yang dapat disesuaikan, juga dapat mencoba mencondongkan kepala tempat tidur sehingga tubuh bagian atas terangkat.

2. Telentang

Tidur telentang setelah operasi perut besar, seperti operasi caesar, dapat membantu mengurangi tekanan pada lokasi sayatan dan otot perut, sehingga Bunda bisa tidur lebih nyenyak. Namun, berbaring telentang mungkin tidak memberikan kenyamanan yang dibutuhkan.

Di sinilah bantal dapat memberikan kelegaan yang sangat dibutuhkan. Menyangga tubuh bagian atas dengan setumpuk bantal atau menggunakan bantal dalam posisi setengah berbaring dapat bermanfaat.

3. Duduk ditopang bantal

Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan posisi terlentang, bisa mencoba posisi duduk dengan punggung ditopang bantal. Posisi ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko pembengkakan.

4. Menyamping

Tidur menyamping setelah operasi caesar juga memiliki manfaat, seperti aliran darah yang optimal dan memudahkan menyusui. Untuk dukungan lebih saat tidur menyamping, Bunda dapat meletakkan bantal di sekitar pinggul dan perut.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan bantal kehamilan untuk seluruh tubuh guna menambah dukungan. Bantal tubuh berbentuk U dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang diperlukan untuk perut dan pinggul saat tidur.

Jika Bunda menyusui, pindahkan bayi dari tempat tidur sebelum tidur. Bunda dapat menggunakan keranjang bayi di samping tempat tidur untuk memastikan keamanan dan kenyamanan.

10 Pantangan yang perlu diperhatikan setelah operasi caesar

Melahirkan dengan operasi caesar bukan berarti bebas dari risiko komplikasi. Bunda juga perlu memperhatikan beberapa hal untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi,. Berikut adalah beberapa pantangan yang harus diperhatikan setelah operasi caesar:

1. Konsumsi makanan pedas

Bunda sebaiknya menghindari makanan pedas setelah operasi caesar. Selain bisa menyebabkan mulas, makanan pedas menimbulkan masalah asam lambung. 

Konsumsi makanan pedas juga dapat membuat Bunda sering  pergi ke toilet dan mengejan. Aktivitas mengejan dapat membuat luka bekas operasi lama sembuhnya.

2. Konsumsi makanan manis secara berlebihan

Konsumsi manis menjadi pantangan setelah operasi caesar karena bisa memperpanjang masa penyembuhan luka. Makanan manis atau dengan tambahan gula dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.

Kondisi tersebut dapat memengaruhi proses penyembuhan luka. Tak hanya itu, makanan manis yang dikonsumsi secara berlebihan juga bisa meningkatkan kadar gula darah.

3. Konsumsi makanan mengandung gas

Jika Bunda mengonsumsi makan mengandung gas maka dapat meningkatkan produksi gas. Ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di daerah bekas luka operasi.

Beberapa jenis makanan mengandung gas yang perlu dihindari seperti kacang polong kering, kembang kol, brokoli, dan bawang. Setidaknya, jenis makanan tersebut perlu dihindari selama 40 hari setelah melahirkan.

4. Berhubungan intim

Kebanyakan ahli menyarankan untuk melakukan hubungan intim setelah masa nifas selesai. Berhubungan intim setelah operasi caesar bisa menimbulkan rasa nyeri dan bengkak di sekitar lokasi sayatan. Risiko lainnya adalah jahitan bekas operasi menjadi lebih rentan robek.

"Saat sayatan mulai sembuh, lokasi sayatan bisa lebih rentan robek. Jadi penting untuk menghindari aktivitas seksual," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dikutip dari Healthline.

5. Kurang tidur atau jarang istirahat

Bunda butuh istirahat untuk pemulihan pascaoperasi caesar. Kurang istirahat atau tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memperpanjang waktu penyembuhan luka bekas operasi. Namun, banyak orang tua baru sulit mendapatkan istirahat yang cukup karena harus mengurus bayinya. 

"Cobalah untuk tidur setiap kali bayi tidur siang. Mintalah bantuan teman atau kerabat untuk melakukan pekerjaan rumah, sehingga ibu dapat berbaring jika memungkinkan," kata dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO.

6. Berendam di air hangat

Bunda sebaiknya menghindari mandi air hangat setelah melahirkan. Pemilihan air hangat bisa melepas pembalut luka termasuk jahitan yang menutup kulit.

7. Mengangkat benda berat

Menurut dokter spesialis kebidanan dan ginekologi di Minnesota, Leigh Koidahl, MD, mengangkat beban berat terlalu cepat setelah operasi caesar dapat menyebabkan jahitan bekas operasi robek terbuka. Tak hanya itu, mengangkat beban berat juga berisiko menyebabkan cedera.

"Mengangkat beban lebih dari 15 sampai 20 pon (6,8 sampai 9 kg) setelah operasi caesar dapat menyebabkan tekanan pada sayatan atau menyebabkan sayatan terbuka," ungkap Koidahl, mengutip Very Well Family.

Kebanyakan perempuan dapat mengangkat beban sekitar enam minggu setelah melahirkan. Meski begitu, beban yang diangkat sebaiknya tidak boleh lebih berat dari bayinya.

8. Melakukan olahraga berat

Bunda juga perlu menunggu setidaknya enam minggu sebelum melakukan olahraga. Lebih baik lagi berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum melakukan aktivitas fisik.

Memaksakan diri berolahraga berat sebelum tubuh siap secara fisik dapat memperpanjang masa penyembuhan luka bekas operasi. Tak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

9. Naik dan turun tangga

Banyak dokter menyarankan Bunda untuk tidak naik dan turun tangga selama beberapa minggu setelah operasi caesar. Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan di lokasi sayatan dan risiko cedera pada ligamen serta otot perut.

Jika Bunda diharuskan naik dan turun tangga setelah melahirkan, penting untuk berhati-hati. Jika mengalami sakit perut atau ketidaknyamanan, segera berhenti menaiki tangga.

10. Menjalani diet ketat

Menjalani diet ketat setelah operasi caesar tidak disarankan. Membatasi konsumsi makanan, terutama yang kaya protein, bisa memperlambat masa penyembuhan luka bekas operasi.

Bunda perlu mengonsumsi beberapa nutrisi penting usai melahirkan, seperti protein yang bisa didapatkan dari ikan, telur, ayam, dan kacang-kacangan. Selain itu, ada pula asupan vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan.

Bunda juga perlu mengonsumsi makanan mengandung serat dan mencukupi kebutuhan cairan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online