Jakarta -
Momen puasa Ramadhan memang selalu dirindukan dan membuat semua umat muslim ingin segera melaksanakannya. Nah, bagi para pejuang ASI, kira-kira bagaimana tips aman puasa bagi ibu menyusui yang bekerja agar ASI tetap lancar, Bunda?
Sebagai ibu menyusui, sering kali memang ragu-ragu ingin melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Di satu sisi, keinginan memenuhi kewajiban berpuasa sebagai umat muslim ingin sekali di jalani ya, Bunda. Tetapi di sisi lainnya, juga merasa ragu apakah bayi dan produksi ASI nantinya aman-aman saja ketika busui berpuasa.
Sebenarnya, menyandang status ibu menyusui, bolehkah berpuasa ya, Bunda?
Menurut dr Anisa Nur Rahma, dokter yang juga seorang konselor laktasi, ibu menyusui boleh saja berpuasa, Bunda. Tetapi, ibu menyusui harus memperhatikan asupan nutrisi ibu dan usia bayi, dan jenis pekerjaan ibu.
Tips berpuasa bagi ibu menyusui
"Jika usia bayi masih kurang dari 6 bulan, sebaiknya kecukupan kalori perlu dicukupi sesuai kebutuhan ibu menyusui," jelasnya melalui pesan singkat kepada HaiBunda.
Ditambahkan dr Anisa bahwa bagi para ibu menyusui yang hendak berpuasa, paling aman dilakukan setelah usia bayi menginjak 6 bulan. Tetapi, bagi bayi yang belum berusia 6 bulan pun, para ibu dibolehkan berpuasa asalkan tidak ada komplikasi pada ibu dan bayi.
Selain itu, sebelum memutuskan berpuasa, ada baiknya para ibu mengetahui beberapa ketentuan lainnya agar puasa tetap lancar dan bayi dalam keadaan sehat ya, Bunda.
"Syarat bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa sebaiknya mereka sehat jasmani dan rohani, asupan nutrisi cukup, dan jumlah produksi ASI cukup untuk bayi," imbuh dr Anisa.
Sementara itu, pada kondisi bayi yang hendak ditinggal berpuasa oleh ibunya sebaiknya BAB dan BAK mereka masih normal ya, Bunda. Selain itu, bayi juga tidak rewel serta BB bayi terpantau naik.
Adakah dampak ibu menyusui berpuasa pada bayi?
Berpuasa di tengah menyusui mungkin bukanlah perjuangan mudah ya, Bunda. Realitasnya, bayi memang sedang membutuhkan nutrisi yang cukup banyak dari Bunda melalui ASI untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Apalagi, bagi para Bunda yang masih memiliki bayi di bawah 6 bulan di mana masih menjalani masa-masa ASI eksklusif dan semua nutrisi yang didapat bayi bergantung pada ASI yang dikonsumsinya.
Sementara, ketika keinginan menyusui memang ingin diwujudkan, kondisi-kondisi tersebut memang perlu diperhatikan dan didiskusikan secara matang ya, Bunda. Jangan sampai, puasa yang Bunda jalani justru mendatangkan dampak pada bayi dan juga produksi ASI Bunda saat Bunda memaksakan berpuasa.
Selain itu, penting juga bagi Bunda memahami dampak-dampak lain yang mungkin muncul ketika ibu menyusui memutuskan untuk berpuasa. Sehingga, Bunda nantinya bisa lebih tenang dan mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Mengenai hal tersebut, dr Anisa menjelaskan bahwa produksi ASI memang bisa terpengaruh jika jumlah kalori harian, kebutuhan cairan ibu dan mood ibu berubah ketika ibu menyusui berpuasa.
"Misalnya karena ibu sering lapar karena kalori yang kurang maka dapat menyebabkan ibu lebih sensitif. Tetapi sebaliknya, jika kalori cukup maka produksi ASI juga akan cukup. Sementara pada bayi, dampaknya mungkin dipengaruhi oleh mood ibu," jelasnya.
Karenanya, penting sekali bagi ibu menyusui yang berpuasa memperhatikan sinyal-sinyal dari tubuh atau Si Kecil yang menandai bahwa puasa ibu mungkin perlu diakhiri terlebih dahulu.
dr Anisa menyarankan sebaiknya ibu menyusui bisa berbuka ketika mood mulai lebih sensitif dan BAK ibu berkurang. Para ibu tidak perlu menunggu produksi ASI berkurang saat sudah menurun karena itu berarti sudah terlalu jauh ibu kekurangan asupan. Apalagi, untuk bayi kurang dari 6 bulan yang masih ASI eksklusif.
Bagi para ibu yang menjalani puasa dan semua kondisinya baik-baik saja, ada baiknya juga tetap memperhatikan kecukupan nutrisi harian guna menunjang produksi ASI dan kualitas ASI tetap maksimal selama berpuasa ya, Bunda.
"Penuhi nutrisi dan jaga mood ibu tetap senang. ASI booster bisa diberikan jika ASI booster bisa mensugesti ibu. Kemudian penuhi nutrisi dengan makan makanan bergizi dan minum yang banyak di saat berbuka puasa. Serta, tetap memompa ASI (pumping) sesuai jadwal dan segeralah berbuka saat mood mulai sensitif," tutup dr Anisa.
Itulah paparan mengenai tips aman bagi ibu yang bekerja saat ingin menjalani puasa Ramadhan mendatang. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)