Warga China Juluki Perempuan Ini Ibu Tercantik setelah Selamatkan dan Susui Bayi Telantar di Jalan

5 hours ago 1

Jakarta -

Panggilan cinta seorang perempuan terhadap bayi telantar menjadi perhatian publik. Inilah kisah warga di China juluki perempuan ini 'Ibu Tercantik' setelah menyelamatkan dan menyusui bayi telantar di jalan.

Kisah mengharukan memang selalu menarik perhatian publik ya, Bunda. Seperti halnya kisah yang ditunjukkan seorang ibu yang menyelamatkan nyawa seorang bayi yang kelaparan. Ia rela menyusui bayi yang ditelantarkan begitu saja di jalan di dalam sebuah kotak.

Sosok ibu tersebut tampak tidak ingin mementingkan dirinya sendiri dan memilih untuk menyelamatkan nyawa seorang bayi. Ia menawarkan diri untuk menyusuinya di jalan ketika bayi tersebut ditemukan telantar.

Gadis kecil itu diselamatkan oleh seorang pekerja kantor yang mendengar tangisan putus asanya yang berasal dari sebuah kotak yang sebelumnya dia kira berisi sampah seperti dikutip dari laman Mirror.

Saat itulah ibu menyusui berusia 26 tahun itu kebetulan melewati tempat itu di Kota Xianyang di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, dan menawarkan diri untuk menyusui anak itu. 

Kisah haru ibu menyusui di Tiongkok

Ya, dari Tiongkok-lah, kisah seorang perempuan yang mengASIhi bayi telantar menjadi sebuah sorotan. Bayi yang ditelantarkan di jalan tersebut diselamatkan oleh seorang perempuan yang kemudian merawatnya.

Sang pahlawan tersebut merupakan seorang perempuan  dari Tiongkok disebut sebagai 'ibu tercantik' setelah menyusui bayi yang ditelantarkan di jalan. Kisah tersebut bermula ketika bayi kecil itu, yang baru berusia beberapa hari, dimasukkan ke dalam kotak plastik dan ditinggalkan di ujung jalan.

Karyawan sebuah toko mengeluarkan bayi itu, tetapi tidak tahu bagaimana cara menghentikannya menangis. Pada saat itu, seorang perempuan lewat yang baru saja melahirkan beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari laman Telegrafi.

Dia menggendong gadis kecil itu dan menyusuinya sampai dia kenyang dan tertidur. Ketika polisi pergi ke tempat kejadian, mereka menemukan gadis kecil itu tenang dalam pelukan perempuan itu.

Gadis kecil itu telah dikirim ke lembaga perlindungan anak, sementara perempuan yang tidak disebutkan namanya itu telah menerima banyak pujian di jejaring sosial atas tindakan manusiawi yang dilakukannya.

Xianyang City Public Security Bureau mengatakan polisi tiba di tempat kejadian dan melihat anak tersebut an polisi tiba di tempat kejadian Rabu lalu dan melihat anak itu berbaring diam di pelukan ibu muda itu sementara para saksi memasukkan uang ke dalam lengan bajunya.

Menurut pekerja kesejahteraan sosial di Kota Xianyang, bayi itu diduga menderita cerebal palsy dan kemungkinan kondisi lain yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Amankah berbagi MengASIhi dengan bayi lain?

Berbicara mengenai sharing ASI seperti yang dikisahkan di atas, hal tersebut memang kerap membuat khawatir para ibu. Bukan berarti para ibu tidak peduli terhadap bayi lainnya, tetapi kekhawatiran adanya penularan tertentu yang tidak disadari membuat para perempuan kerap lebih mewaspadai dengan langkah tersebut.

Ya, membagi ASI secara informal merupakan praktik yang berpotensi tidak aman, tetapi beberapa orang tua melakukannya sebagai upaya untuk memberikan nutrisi terbaik bagi bayi mereka.

Dengan semakin banyaknya orang tua yang tertarik untuk berbagi ASI, The American Academy of Pediatrics (AAP) mempelajari lebih lanjut tentang perubahan sikap ini seperti dikutip dari laman Healthline.

Survei AAP terhadap 650 ibu menemukan bahwa lebih dari 50 persen tidak khawatir tentang keamanan berbagi ASI. Hampir 80 persen tidak menyaring donor karena mereka mempercayainya. Para ibu menanggapi survei di Facebook secara anonim.

Berbagi ASI secara informal mengacu pada pemberian ASI yang sudah diperah atau melalui menyusui langsung kepada bayi ketika ASI tersebut belum disaring atau melalui protokol bank ASI.

Lebih dari separuh responden mengatakan mereka tidak menggunakan bank ASI karena biaya, serta kekhawatiran tentang kualitas atau kemampuan untuk mendapatkan resep ASI. Penelitian tersebut dipresentasikan pada konferensi nasional AAP.

Kenali risiko berbagi ASI secara informal

"ASI adalah yang terbaik" dan ini menjadi kalimat ajaib bagi para ibu untuk memaksimalkan pemberiannya terhadap bayi. Tetapi, ada beberapa alasan mengapa orang tua tidak menyusui anak mereka. Banyak orang tua mungkin tidak dapat menyusui anak mereka karena alasan medis atau mereka mungkin merasa itu bukan pilihan yang tepat bagi mereka.

Sementara para ahli kesehatan menekankan bahwa susu formula dapat menjadi pilihan yang sehat bagi bayi, tetapi banyak orang tua mungkin melihat ASI yang disumbangkan sebagai pilihan yang lebih baik.

Inilah mengapa hal itu dapat membuat para ahli khawatir. AAP tidak menganjurkan penggunaan ASI yang dibagikan secara informal, dengan alasan risiko penyebaran penyakit.

Itu juga dapat membuat bayi terpapar obat-obatan, alkohol, narkoba, atau kontaminan lainnya. Menurut AAP, wanita yang tidak dapat menghasilkan cukup ASI dapat menambah dengan susu formula atau menggunakan ASI donor yang berasal dari bank ASI.

"Berbagi ASI secara informal menjadi semakin populer dan meluas," kata Nikita Sood, seorang peneliti di Cohen Children Medical Center/Northwell Health di New York. “Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk menyadari praktik ini dan risiko terkaitnya sehingga mereka dapat mengedukasi pasien dan mengatasi masalah yang berkembang ini.”

Dr. Ruth Milanaik, seorang dokter di Cohen Children Medical Center/Northwell Health, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang tidak hanya tidak menyadari risikonya, mereka juga tidak membicarakannya dengan dokter mereka.

“Selain mengedukasi pasien, dokter harus menggarisbawahi pentingnya mendiskusikan kebiasaan ini dengan tenaga medis profesional sehingga kami memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat diagnosis yang akurat jika timbul kebutuhan medis,” kata Milanaik.

Bank ASI

Saat ini, pembagian ASI formal dilakukan melalui bank ASI yang berlokasi di seluruh dunia. Namun, dalam kebanyakan kasus, ASI donor biasanya disediakan untuk bayi yang sakit atau prematur yang perlu memenuhi kriteria tertentu untuk pertanggungan asuransi. Meskipun ada beberapa kasus di mana ASI donor tersedia untuk bayi yang tidak dirawat di rumah sakit, sering kali biayanya mahal.

The Human Milk Banking Association of North America (HMBANA) memiliki pedoman untuk menyaring dan memproses ASI yang disumbangkan, yang dipandu oleh the Centers for Disease Control and Prevention and the Food and Drug Administration.

“Tindakan pencegahan ini diperlukan karena ASI disaring, diproses, dikumpulkan, dan dikultur untuk memastikan bahwa bayi penerima tidak terpapar bakteri berbahaya,” imbuh Dr. Natasha K. Sriraman, seorang associate professor di the Center for Biobehavioral Health di The Abigail Wexner Research Institute at Nationwide Children Hospital di Columbus, Ohio.

“Pedoman penyaringan donor ASI yang digunakan bank ASI dibuat untuk melindungi bayi yang paling sakit dan rapuh, jadi pedoman tersebut sengaja dibuat ketat,” kata Sarah A. Keim, PhD, seorang profesor madya di The Center for Biobehavioral Health di The Abigail Wexner Research Institute di Nationwide Children Hospital di Columbus, Ohio. “Lebih banyak penelitian akan membantu mengukur beberapa risiko dan dapat membantu menginformasikan pedoman di masa mendatang.”

Dr. Keim mencatat bahwa wanita dapat menularkan penyakit melalui ASI yang disumbangkan, bahkan jika mereka tidak merasa sakit. Penyakit tersebut dapat mencakup HIV dan cytomegalovirus, dan lainnya. Jika bayi menerima ASI tersebut, nyawa mereka dapat terancam.

Ia menyarankan wanita untuk berbicara dengan dokter mereka tentang pengadaan ASI dengan dokter mereka. Hal itu termasuk wanita yang mungkin ingin berbagi ASI mereka.

“Karena seorang wanita memiliki ASI tambahan,  mereka mungkin ingin membantu seseorang yang membutuhkan ASI, tetapi penting untuk mengetahui bahwa ASI yang diberikan dapat berisiko bagi bayi orang lain meskipun orang tersebut merasa sehat dan sehat selama kehamilan,” katanya.

Apa pun keputusannya, tentu hal tersebut terpulang kembali kepada masing-masing orang tua. Jika memang ingin mendonorkan ASI atau menggunakan donor ASI, konsultasikan hal tersebut melalui dokter agar kesehatan bayi dan juga Bunda senantiasa terlindungi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online