Jakarta -
Salah satu tantangan ibu hamil adalah mengelola rasa laparnya. Apalagi jika ibu hamil dengan kondisi diabetes gestational, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Berikut ini tips mengatasi rasa lapar untuk ibu hamil dengan diabetes gestational.
Dilansir laman Tommys, dengan mengubah pola makan akan membantu ibu hamil dengan diabetes gestational mengelola kadar gula darah (glukosa) dan berat badan. Ini akan mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
Diabetes gestasional & nutrisi
Dilansir Diabetesvic, penanganan diabetes gestasional adalah keseimbangan antara mengonsumsi cukup nutrisi yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran target.
Sebagian besar perempuan mampu mengelola diabetes dengan diet dan olahraga, namun beberapa perempuan akan memerlukan suntikan insulin untuk menurunkan glukosa darah.
Tips mengatasi rasa lapar untuk ibu hamil dengan diabetes gestational
Ibu hamil dengan diabetes gestational ketika mengubah pola makan tentu perlu memperhatikan apa saja yang perlu dilakukan atau dihindari.
Berikut tips mengatasi rasa lapar pada ibu hamil:
1. Makan secara teratur
Ibu hamil penting untuk makan secara teratur, biasanya 3 kali sehari. Dan hindari pula melewatkan waktu makan. Bunda dapat memulai dengan sarapan ringan dan makan secara teratur. Pilihkan camilan sehat jika merasa lapar di sela-sela waktu makan.
Camilan sehat seperti potongan apel atau pir dapat membantu Bunda menghindari makanan instan seperti biskuit atau minuman manis.
2. Kurangi gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula akan mempersulit pengelolaan kadar gula darah. Gunakan pemanis buatan sebagai pengganti gula jika memungkinkan, dan usahakan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak madu atau sirup.
Bunda juga dapat mencoba menghilangkan gula dari resep saat memasak – gula sering kali tidak banyak berpengaruh pada rasanya. Dan jangan lupa bahwa banyak minuman bersoda mengandung gula yang tinggi.
Makanan olahan dan cepat saji seperti makanan siap saji dan makanan siap saji terkadang mengandung lebih banyak gula. Jadi selalu periksa kemasan makanan yang Bunda beli.
3. Perhatikan ukuran porsi
Seberapa banyak yang Bunda makan saat makan sama pentingnya dengan apa yang Bunda makan. Bunda mungkin berharap untuk makan makanan tambahan karena mengira hamil berarti 'makan untuk dua orang'. Sayangnya itu tidak benar.
Bunda tidak memerlukan makanan tambahan apa pun dalam enam bulan pertama kehamilan. Setelah itu, Bunda hanya memerlukan tambahan 200 kalori sehari, yaitu sekitar setengah roti lapis.
4. Pilih minuman
Bunda perlu memikirkan apa yang diminum. Cobalah untuk menghindari minuman manis. Minuman diet atau minuman bebas gula lebih baik, dan Bunda dapat mencoba air yang diberi rasa mint atau buah segar.
Jus buah dan smoothie bisa mengandung gula yang tinggi, begitu pula minuman yang diberi label 'tanpa tambahan gula'. Periksa labelnya atau tanyakan kepada tim perawatan kesehatan jika Bunda tidak yakin.
5. Makanan yang rendah lemak
Jika Bunda sering memilih makanan rendah lemak, sekaranglah saatnya untuk mencermati labelnya lebih saksama. Ini karena:
Pilihan rendah lemak terkadang mengandung lebih banyak gula daripada versi penuh lemaknya.
Makanan berlemak dapat memperlambat pelepasan gula dari karbohidrat, membantu menghentikan lonjakan gula darah Anda.
Pilih makanan dengan lemak alami, seperti:
- Susu
- Minyak zaitun
- Telur
- Biji-bijian
- Alpukat
- Yogurt alami atau Yunani.
6. Tetap terhidrasi
Rasa haus sering kali disalahartikan dengan rasa lapar. Untuk itu pastikan ibu hamil minum cukup air sepanjang hari. Ini untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi serta membantu mengendalikan nafsu makan.
7. Melakukan aktivitas ringan
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau senam hamil dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi rasa lapar berlebihan. Ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga.
Jjika dokter memberi tahu bahwa berolahraga tidak aman, usahakan untuk tetap aktif setiap hari.
8. Konsultasi dengan ahli gizi
Ibu hamil dapat berkonsultasi dengan ahli gizi agar dapat merencanakan menu harian sesuai kebutuhan nutrisi serta kondisi diabetes gestasional.
9. Pahami indeks glikemik
Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat memengaruhi kadar gula darah setelah Bunda memakannya.
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbohidrat yang ibu hamil makan berdampak terbesar pada kadar gula darah setelah makan.
Ini berarti bahwa meskipun Bunda makan dengan baik, kemungkinan kesulitan mengelola diabetes jika makan terlalu banyak karbohidrat. Karbohidrat bertepung seharusnya hanya sekitar seperempat dari apa yang Bunda makan.
Untuk membantu Anda kadar gula darah, pilih karbohidrat dengan GI yang lebih rendah. Jumlah karbohidrat dalam makananlah yang akan paling memengaruhi kadar gula darah. Dan tidak semua makanan GI rendah itu sehat, jadi pastikan Bunda membaca label makanan dan membuat pilihan yang sehat.
10. Kelola berat badan
Jika Bunda mengalami kenaikan berat badan yang terlalu banyak selama kehamilan, hal itu dapat mempersulit ibu hamil untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat dan dapat meningkatkan tekanan darah serta memengaruhi kesehatan.
Membuat perubahan pada pola makan dan tingkat aktivitas fisik dapat membantu ibu hamil menghindari kenaikan berat badan yang terlalu banyak. Ini juga akan membantu Bunda menjaga gula darah dalam kisaran yang aman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)