Jakarta -
Permasalahan produksi ASI yang minim menjadi masalah klasik para pejuang ASI. Cari tahu cara agar produksi ASI banyak dan berkualitas dari makanan hingga cara pijat yuk.
Produksi ASI memang dipengaruhi berbagai hal, Bunda. Salah satunya nutrisi yang baik dapat membantu meningkatkan suplai ASI Bunda, memberikan Bunda energi lebih, serta membantu menurunkan berat badan pasca persalinan.
Saat menyusui, bayi akan mendapatkan semua yang diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat dari ASI Bunda. Karenanya, apa yang Bunda makan penting dan makanan super untuk ibu menyusui harus menjadi pilihan utama Bunda. Seperti diketahui bahwa nutrisi yang baik akan membantu meningkatkan suplai ASI, memberi Bunda lebih banyak energi, dan membantu mengurangi berat badan pasca persalinan.
Dalam perjalanan menyusui, produksi ASI kerap turun naik ya, Bunda. Terkadang, produksi ASI menurun dan membuat Bunda stres berat. Ya, terkadang memang keterlambatan waktu produksi ASI berubah menjadi masalah berkelanjutan dengan produksi ASI rendah.
Bunda mungkin telah memproduksi cukup ASI. Namun, produksi ASI kemudian perlahan atau tiba-tiba menurun. Wajar untuk khawatir tentang produksi ASI Bunda. Namun, ketahuilah bahwa ada beberapa hal normal yang terjadi saat menyusui.
Pertama, sekitar beberapa minggu hingga sebulan setelah melahirkan, payudara ibu yang menyusui akan terasa lebih lembut dan tampak lebih kecil dari sebelumnya. Ini normal dan tidak berarti produksi ASI Bunda terlalu rendah untuk kebutuhan bayi.
Selain itu, bayi Bunda terkadang dapat menambah frekuensi menyusu untuk meningkatkan produksi ASI. Ini disebut cluster feeding. Ini normal dan tidak berarti ada masalah dengan produksi ASI Bunda. Masalah produksi ASI yang sebenarnya sering kali dapat menyebabkan bayi menunjukkan tanda-tanda lapar, rewel, atau berat badan yang tidak bertambah.
Beberapa kondisi yang terkait dengan keterlambatan produksi ASI juga dapat berdampak pada produksi ASI secara berkelanjutan, termasuk:
1. Kondisi dari persalinan bayi, seperti operasi caesar, kelahiran prematur, stres saat melahirkan, dan obat-obatan tertentu.
2. Perdarahan berlebihan (perdarahan pasca persalinan yang parah).
3. Beberapa bagian plasenta tetap berada di tubuh ibu yang menyusui (fragmen plasenta yang tertahan).
4. Kondisi tiroid, sindrom ovarium polikistik, diabetes, atau obesitas.
5. Operasi payudara sebelumnya yang memotong beberapa saraf, jaringan penghasil ASI, atau saluran ASI seperti dikutip dari laman Rochester.
6. Jaringan kelenjar payudara yang tidak cukup.
Hal-hal lain yang juga dapat menyebabkan produksi ASI rendah meliputi:
1. Merokok atau minum alkohol
2. Beberapa obat dan herbal
3. Bentuk kontrasepsi hormonal. Hal ini terutama berlaku untuk kontrasepsi yang mengandung estrogen. Namun, beberapa ibu yang menyusui mengalami penurunan produksi ASI bahkan setelah mengonsumsi kontrasepsi progestin selama 4 hingga 8 minggu pertama setelah melahirkan seperti dikutip dari laman Uhhospitals.
4. Menyusui atau memompa ASI lebih jarang
5. Sakit
6. Merasa stres
7. Hamil lagi
Jika produksi ASI yang rendah tampaknya menjadi masalah, tetapi bayi tampaknya menyusu dengan efektif, bicarakan dengan dokter atau konsultan laktasi bersertifikat ya, Bunda.
Cara melakukan pijat payudara agar ASI banyak dan lancar
Pijat payudara dengan perah ASI adalah metode untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Meskipun pompa ASI banyak digunakan, mengosongkan payudara dengan tangan Bunda sendiri dapat membantu mengatasi hal-hal berikut:
1. Payudara yang keras dan bengkak.
2. Bayi prematur atau rewel.
3. Bayi yang kesulitan menyusu.
4. Untuk meningkatkan produksi ASI.
5. Untuk mempertahankan laktasi saat bayi tidak dapat disusui.
Tidak banyak yang tahu bahwa pemijatan pada payudara memiliki banyak manfaat serta tujuan yang jelas. Tujuan utama pijat payudara tentu saja untuk memudahkan payudara dalam memproduksi ASI. Ketika dipijat, peredaran darah yang ada di payudara akan berjalan lancar dan mengurai kelenjar susu yang mengendap di saluran ASI dalam payudara.
Selain itu, tujuan dari pemijatan ini adalah untuk meredakan pembengkakan yang umum terjadi pada ibu menyusui. Pemijatan ini juga membuat tubuh sang ibu lebih rileks dan mudah dalam memberikan ASI pada anaknya seperti dikutip dari laman Ayosehat.kemkes.
Bagi Bunda yang ingin mempraktikkan pijat payudara, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Sebelum memijat payudara, cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir terlebih dahulu lalu letakkan tangan pada payudara bawah bagian kiri sedangkan tangan lainnya menekan pada payudara bagian atas. Gerakkan secara maju mundur pelan dan lembut. Jika tangan kiri bergerak maju maka tangan lain gerakkan mundur.
2. Posisikan kedua telapak tangan pada bagian depan payudara kemudian gerakkan satu ke atas dan satu ke bawah. Ulangi sampai dengan 15-20 kali.
Buat gerakan melingkar di sekitar puting susu sekitar 15-20 kali.
3. Urut secara perlahan dan pelan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting.
4. Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir pelan puting susu hingga beberapa kali.
5. Teknik kemungkinan besar akan membuat ASI keluar dengan sendirinya dalam jumlah cukup banyak. Cara terbaik setelah melakukan pemijatan ini adalah membersihkannya menggunakan air hangat kemudian bisa memompa ASI atau menyusui anak secara langsung.
7 Ragam makanan agar ASI banyak dan berkualitas
Ada sejumlah nutrisi yang akan membantu mendukung energi dan tubuh saat bekerja lembur untuk menghasilkan ASI yang berkualitas dan berpotensi dalam jumlah banyak. Berikut ini ragam makanan agar ASI banyak dan berkualitas ya, Bunda:
1. Air
Air menjadi salah satu nutrisi terpenting bagi Ibu yang menyusui. ASI mengandung hampir 90% air dan meskipun Bunda tidak perlu minum lebih banyak saat haus, Bunda disarankan untuk minum sekitar 4 liter per hari.
2. Ikan
Omega 3, DHA, dan EPA adalah nutrisi penting yang terkandung dalam ASI yang berfungsi untuk mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Ikan berminyak seperti salmon dan makarel kaya akan nutrisi ini serta merupakan sumber protein yang baik, yang juga merupakan komponen penting dari pola makan yang sehat.
3. Gandum
Sering kali menjadi ikon diet menyusui, gandum dianggap sebagai 'galaktagog', yaitu zat yang meningkatkan laktasi. Meskipun penelitian berbasis bukti terbatas di sini, gandum penuh dengan nutrisi bermanfaat untuk membantu mendukung menyusui. Dari energi yang dilepaskan secara lambat hingga zat besi dan folat serta kaya serat, bubur yang terbuat dari gandum merupakan cara yang bagus untuk memulai hari atau sebagai camilan yang mengenyangkan.
4. Yogurt
Bunda perlu mengonsumsi lebih dari 1000 miligram kalsium per hari saat menyusui, dan yogurt selain membantu Bunda mencapainya, juga merupakan sumber protein yang bagus, sangat serbaguna, dan juga mudah didapat.
5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian mungkin berukuran kecil, tetapi sangat luar biasa. Manfaatnya bagi kesehatan meliputi berbagai vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, dan seng, serta vitamin B&K. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan pilihan yang tepat untuk menambahkan lemak sehat dan serat yang baik bagi usus, keduanya penting bagi Ibu pasca persalinan.
6. Buah-buahan
Buah-buahan tidak boleh dihindari sebagai bagian dari diet seimbang selama menyusui. Selain sangat baik untuk ibu menyusui juga karena camilan inii lezat dan bermanfaat bagi kesehatan serta kelancaran ASI.
7. Sayuran berdaun hijau
Bayam, kangkung, dan brokoli semuanya dianggap kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk diet sehat. Ada juga beberapa bukti bahwa rasa pahit ini akan masuk ke dalam ASI dan membantu bayi menerima makanan ini di kemudian hari saat disapih.
5 Cara memperbanyak ASI selain dengan makanan atau pijatan
Setiap tubuh itu unik ya, Bunda. Dalam hal menyusui, masing-masing tubuh merespons menyusui secara berbeda, tetapi kebanyakan orang tua yang menyusui dapat meningkatkan suplai ASI mereka saat mereka membutuhkannya. Langkah-langkah utama untuk meningkatkan suplai ASI meliputi:
1. Mengeluarkan lebih banyak ASI
Ketika Bunda ingin meningkatkan suplai ASI, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan pengeluaran ASI. Itu karena menyusui pada dasarnya adalah aktivitas penawaran dan permintaan. Semakin sering Bunda mengosongkan payudara, semakin banyak ASI yang akan diproduksi tubuh Bunda.
2. Periksa perlekatan
Perlekatan yang baik dapat menjadi kunci untuk suplai ASI yang kuat dan pengalaman menyusui yang nyaman. Perlekatan sangat penting untuk suplai ASI yang baik karena jika bayi tidak melekat dengan benar, mereka tidak akan dapat memindahkan semua ASI dari payudara. Dan jika ASI terus-menerus tertinggal di payudara, produksi ASI akan mulai menurun.
3. Pijat payudara
Pijat payudara, baik dengan tangan atau dengan alat pijat laktasi, merupakan alat yang sering diabaikan oleh ibu menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan beberapa bentuk pijat payudara saat memompa ASI mampu mengeluarkan 48% lebih banyak ASI daripada hanya dengan memompa saja seperti dikutip dari laman Nestcollaborative.
4. Minum lebih banyak air
Menyusui menjadi pekerjaan yang sangat menguras energi sehingga Bunda akan lebih sering haus berkat peningkatan oksitosin dalam sistem tubuh. Minum lebih banyak air tidak meningkatkan suplai ASI tetapi itu penting untuk perawatan diri Bunda. Bahkan dehidrasi ringan dapat memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan Bunda untuk berpikir jernih.
5. Bicarakan dengan konsultan laktasi
Jika Bunda kesulitan dengan pasokan ASI, atau bahkan merasa Bunda mungkin kesulitan, mereka dapat membantu Bunda menilai situasi dan mencari solusi yang tepat untuk Bunda dan bayi Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)