TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membawa jajaran Kabinet Merah Putih mengikuti pelatihan di wilayah Gunung Tidar, Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah pada hari ini hingga tiga hari mendatang. Pelatihan tersebut diharapkan dapat membentuk kerjasama tim yang lebih baik di pemerintahannya. Ia menyebut, jika Gunung Tidar membawa suatu aura tradisi keberanian, kepahlawanan dan patriotisme.
Akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah menilai kabinet Prabowo akan nuansa militer. Alasannya, kabinet ini didominasi oleh kalangan yang berlatar belakang militer, baik aktif maupun yang sudah pensiun.
"Dan kita juga mengetahui latar belakang Prabowo dari mana. Sehingga tidak heran jika unsur militerismenya juga kuat," kata pengajar hukum tata negara ini saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Oktober 2024.
Penilaian Kabinet Merah Putih kental akan nuansa militerisme ini, kata dia, juga dikuatkan dengan didapuknya mantan ajudan Prabowo, yaitu Teddy Indra Wijaya menjadi Sekretaris Kabinet. Padahal, Teddy merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang statusnya hingga saat ini ini masih aktif bertugas.
Herdiansyah mengatakan, masuknya Teddy dalam kabinet tentu melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2005 tentang TNI. "Karena secara eksplisit disebutkan militer aktif tidak bisa menduduki jabatan sipil," kata dia.
Ia khawatir jika Kabinet Merah Putih menjelma menjadi pemerintahan otoriter, seperti Orde Baru. Sebab, gaya pemerintahan Orde Baru tak jauh berbeda dengan Kabinet Prabowo saat ini, yaitu menanamkan unsur militerisme di dalamnya.
"Termasuk pelatihan ini, di tempatnya saja sudah jelas, Akademi Militer. Bahkan ada pakaian khusus yang harus dikenakan," kata Herdiansyah.
Akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Yance Arizona berpendapat serupa. Ia mengatakan, Prabowo tak perlu melakukan pembekalan khusus kepada jajaran di kabinetnya di Gunung Tidar Magelang.
Iklan
Apalahi, kata Yance, sejak awal dinyatakan sebagai presiden terpilih, Prabowo kerap mengatakan tengah menggodok susunan kabinet yang sesuai dengan pemerintahannya mendatang. "Kalau ada pembekalan lagi, artinya penggodokan saat itu belum optimal," kata dia.
Kemarin, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan pelatihan Kabinet Merah Putih di kompleks Akademi Militer Magelang, ditujukan untuk kebersamaan, keguyuban, dan pembangunan tim. Ia mengatakan pembekalan menteri-menteri Prabowo Subianto juga untuk melakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga.
"Beliau (Pak Prabowo) bilang tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme," kata Hasan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Hasan menyebut hampir seluruh anggota kabinet Prabowo akan mengikuti penggemblengan di Akmil Magelang. Peserta berangkat menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara. Ia juga tidak menyangkal bahwa panitia sudah menyiapkan seragam untuk gerak badan. "Ada seragamnya, buat kekompakan, jadi seragam buat kekompakan itu juga penting," ujar Hasan.
Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Sebelum ke Akmil, Punggawa Kabinet Prabowo Jalani Pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa: Berikut Padepokan Lain