TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto rampung melantik nama-nama menteri dan wakil menteri dalam susunan kabinet pemerintahannya. Kabinet ini dinamai sebagai Kabinet Merah Putih yang mengoperasikan 48 kementerian.
Akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah mengatakan, susunan kabinet pemerintahan Prabowo hari ini menunjukkan bahwa rencana membentuk kabinet zaken menjadi angan belaka.
"Sumber daya di kabinetnya banyak di tempati orang-orang yang berasal dari kalangan militer," kata Herdiansyah saat dihubungi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Meski begitu, Herdiansyah mengaku tak keheranan dengan komposisi kabinet yang disusun Prabowo. Ia menyebut, komposisi kabinet yang militeristik ini sejalan dengan latar belakang Prabowo yang merupakan figur dari militer.
Akan tetapi, ia menyarankan agar jalannya pemerintahan tidak dipaksakan dengan cara-cara yang miiteristik. Sebab, selain tidak sesuai dengan cara pemerintahan sipil, hal tersebut hanya akan menimbulkan trauma pada publik tentang bagaimana Orde Baru memimpin.
"Karena gaya kepemimpinan militer itu pendekatannya represif, dan ini tidak cocok dengan sipil. Harus diubah jika ingin memajukan bangsa dan negara," kata Herdiansyah.
Peneliti Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, bahwa komposisi kabinet pemerintahan Prabowo jauh dari panggang dengan rencana membentuk kabinet zaken.
Usep sependapat dengan Herdiansyah yang menilai Kabinet Merah Putih cenderung militeristik, alih-alih didominasi kalangan professional non partai politik.
"Yang dikhawatirkan sarat konflik kepentingan jika komposisinya seperti ini," ujar dia.
Iklan
Usep menyarankan Prabowo dapat melakukan evaluasi secara objektif pada rentang Waktu 100 hari kerja untuk memaksimalkan jalannya pemerintahan, sesuai dengan 8 Asta Cita yang acapkali disebutkan sejak masa kampanye lalu.
"Kalau nanti ada reshuffle, ya lebih baik ambil non professional yang betul-betul memiliki keahlian di bidangnya," ucap dia.
Adapun pada Kabinet Merah Putih, terdapat 9 menteri dan wakil menteri yang memiliki latar belakang militer. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan; Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan.
Sugiono, Menteri Luar Negeri; Iftitah Sulaiman, Menteri Transmigrasi; Friedrich Lodewijk Paulus, Wakil Menteri Bidang Politik dan Keamanan; Bambang Eko Suharyanto, Wakil Menteri Sekretaris Negara.
Kemudian, Donny Ermawan, Wakil Menteri Pertahanan; Didit Herdiawan, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan; serta Ossy Dermawan, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara.
Di sisi lain, mantan ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya juga didapuk menjadi Sekretaris Kabinet meski berstatus sebagai prajurit aktif, hingga sejumlah penasihan Prabowo yang merupakana purnawirawan militer.
Pilihan Editor: Dosen Fisipol UGM Kupas Tantangan Zaken Kabinet Prabowo-Gibran