Anak Lima Tahun Masih Pakai Popok? Ketahui 5 Cara Mengatasinya Bun

4 hours ago 4

Berhenti memakai popok, belajar ke toilet sendiri atau menggunakan pispot secara mandiri merupakan tonggak penting bagi anak. Ada banyak keterampilan baru dan menarik yang dapat mereka pelajari dengan bantuan orang tua, Bunda.

Sebelum mereka dapat mulai berlatih, anak perlu diberi banyak kesempatan untuk belajar. Ya, bayi terlahir siap untuk mempelajari keterampilan baru dengan bantuan orang tua. Cara terbaik bagi mereka untuk melakukannya adalah melalui latihan dan pengulangan.

Itulah mengapa penting untuk memikirkan toilet training dengan cara yang sama seperti kita mendukung anak-anak untuk mengembangkan keterampilan lain seperti menggosok gigi atau menggunakan sendok, Bunda.

Sama seperti saat membantu mereka berjalan dan berbicara, Bunda dapat mulai mengajari anak toilet training sebelum akhirnya mereka berhenti menggunakan popok. Ini memberi mereka semua waktu dan latihan yang mereka butuhkan untuk berhasil mandiri dari popok saat waktunya tiba.

Berapa usia terbaik untuk toilet training? Dikutip dari laman Eric The Childrens Bowel and Bladder Charity, sebagian besar anak siap menguasai toilet training sejak sekitar usia 18 bulan. Sebagian besar anak akan mampu melakukan cara membersihkan diri, termasuk saat mereka mulai bersekolah yaitu usia TK.

Penelitian menunjukkan bahwa lebih baik bagi kesehatan kandung kemih dan usus anak untuk berhenti menggunakan popok antara usia 18 dan 30 bulan.

Semakin lama Bunda menundanya, semakin sulit bagi anak  untuk mempelajari keterampilan baru ini dan menerima kenyataan bahwa mereka tidak lagi memakai popok.

Lalu, bagaimana dengan anak usia lima tahun yang masih pakai popok? Apakah terlambat? Tidak ada kata terlambat, Bunda.

Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Terlebih usia lima tahun, harapannya anak lebih mudah diberitahu dan diajarkan.

Cara mengatasi anak 5 tahun masih pakai popok

Ada beberapa cara untuk mengajari anak lima tahun untuk toilet training agar segera lepas dari popok

1. Memulai toilet training di rumah

Dilansir Raising Children, sebaiknya toilet training dimulai saat tidak ada perubahan besar dalam kehidupan keluarga. Perubahan yang harus dihindari antara lain pergi berlibur, punya bayi baru, atau pindah rumah. Dan sebaiknya latihan toilet dimulai pada hari saat Bunda sekeluarga tidak berencana keluar rumah.

2. Jadikan rutinitas harian anak

Cobalah menjadikan toilet sebagai bagian dari rutinitas harian anak . Misalnya, dorong anak untuk menggunakan pispot atau toilet di pagi hari, dan sebelum atau setelah makan camilan dan makanan lainnya.

Dorong anak  untuk pergi ke toilet saat mereka menunjukkan tanda-tanda seperti kebelet menahan kencing, kentut, diam, atau menjauh dari Bunda. Namun, jangan memaksa anak untuk pergi.

Dorong anak untuk duduk di toilet saat kemungkinan besar buang air besar. Misalnya, sekitar 30 menit setelah makan. Jika anak berusia 3-4 tahun, dorong mereka untuk pergi ke toilet saat mereka berganti kegiatan. Misalnya, dapat mengingatkan anak untuk pergi ke toilet sebelum mereka duduk untuk makan siang.

3. Cara memberi semangat dan motivasi kepada anak 

Puji anak karena telah mencoba. Bunda dapat berkata,'Bagus sekali  duduk di pispot'. Bunda dapat memberikan reward sederhana karena menggunakan pispot atau toilet.

Jika anak lupa ke toilet, cobalah untuk tidak merasa frustrasi. Bersihkan saja tanpa komentar atau keributan. Jika anak tidak buang air kecil atau besar setelah 3-5 menit duduk di pispot atau toilet, biarkan anak turun. Duduk terlalu lama dapat terasa seperti hukuman.

4. Singkirkan popok

Mulailah menggunakan celana dalam atau celana khusus toilet training setiap saat. Kemudian, butuh waktu lebih lama untuk berhenti mengompol saat tidur, jadi gunakan popok, seprai penyerap, atau pelindung kasur di malam hari dan saat tidur siang hari. Pakaikan anak-anak dengan pakaian yang mudah dilepas misalnya, celana panjang dengan karet pinggang.

5. Jaga anak tetap bersih dan higienis

Bersihkan pantat anak sampai ia belajar melakukannya. Ingatlah untuk membersihkan dari depan ke belakang, terutama pada anak perempuan. Ini mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

Ajari anak untuk menggoyangkan penisnya setelah buang air kecil untuk membuang semua kotoran. Di awal toilet training, dapat meletakkan bola pingpong di toilet agar ia dapat membidiknya.

Menghadapi anak usia lima tahun yang belum lepas popok bukanlah sebuah keterlambatan. Terus dorong dan latih mereka untuk melakukan toilet training.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online