Jakarta -
Pil KB biasanya dikenal sebagai 'teman setia' Bunda dalam merencanakan kesejahteraan keluarga. Tapi, pernahkah terpikir oleh Bunda, apa yang terjadi jika laki-laki minum pil KB yang dirancang untuk perempuan? Yuk, kita bahas
Apa sih isi pil KB perempuan?
Pil KB mengandung dua hormon, estrogen dan progestin, yang diproduksi tubuh perempuan secara alami. Ketika Bunda mengonsumsi pil KB, hormon-hormon ini akan mengatur siklus menstruasi Bunda.
Hal itu sesuai dengan tujuan utama pil KB, untuk mencegah ovulasi, yang merupakan pelepasan sel telur dari ovarium. Estrogen dan progestin bekerja sama untuk mencegah hal ini terjadi, memastikan tidak ada sel telur yang tersedia untuk pembuahan.
Hormon-hormon ini juga mengentalkan lendir serviks, sehingga sperma lebih sulit mencapai sel telur yang mungkin dilepaskan dan menciptakan lingkungan yang kurang reseptif di rahim.
Selain itu, hormon-hormon ini juga diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit di tubuh laki-laki lo Bunda. Estrogen digunakan dalam perkembangan sperma, dan progestin menghasilkan testosteron.
Namun, dikutip dari Lifemd, tujuan kontrasepsi bagi laki-laki adalah untuk memblokir produksi sperma daripada ovulasi. Karena pil KB tidak memengaruhi testosteron atau produksi sperma. Pil tersebut tidak dirancang untuk bekerja dengan profil hormonal laki-laki, sehingga tidak efektif dan berpotensi mengganggu jika dikonsumsi oleh laki-laki.
Apa yang terjadi pada tubuh laki-laki minum pil KB perempuan?
Menurut Healthline, jika seorang laki-laki atau Ayah hanya mengonsumsi satu atau dua pil KB, tidak akan terjadi apa-apa ya Bunda. Tidak ada cukup hormon untuk membuat tubuh laki-laki kehilangan keseimbangan hanya dengan beberapa pil.
Namun, jika seorang laki-laki mengonsumsi pil KB secara teratur dalam jangka waktu yang lama, payudaranya mungkin akan sedikit membesar, testisnya mungkin sedikit mengecil, dan gairah seks serta jumlah rambut wajahnya mungkin akan berkurang.
Selain itu, kulitnya juga mungkin akan menjadi lebih lembut dan pinggulnya akan lebih lebar. Kadar estrogen yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko infertilitas, karena ketidakseimbangan hormon tersebut memengaruhi produksi sperma yang berkualitas. Kelelahan, berkurangnya massa otot, osteoporosis, kesulitan fokus, dan bahkan hot flashes juga menjadi efek samping lain dari terlalu banyak estrogen pada laki-laki.
Sementara itu, penelitian di jurnal Psychoneuroendocrinology melaporkan bahwa ketidakseimbangan hormon pada laki-laki dapat menyebabkan kecemasan, depresi, atau mood swing, meski ini juga tergantung pada respons individu terhadap hormon. Bukan hanya itu Menurut jurnal Cardiology in Review, laki-laki yang terpapar estrogen dalam jumlah tinggi berisiko mengalami efek negatif pada tekanan darah dan kesehatan jantung, meski efek ini lebih jarang terjadi
Berikut ini beberapa gejala utama kadar estrogen tinggi pada laki-laki:
1. Infertilitas
Estrogen adalah salah satu hormon yang digunakan tubuh untuk memproduksi sperma. Kadar estrogen yang tinggi dapat memperlambat produksi sperma dan mempersulit pembentukan sperma yang sehat.
2. Ginekomastia
Peningkatan estrogen dapat menyebabkan lebih banyak jaringan payudara berkembang daripada biasanya. Kadar yang tinggi dapat menyebabkan perkembangan suatu kondisi yang disebut ginekomastia. Hal ini terjadi ketika jumlah jaringan lemak payudara terlalu tinggi.
3. Disfungsi ereksi (DE)
Peningkatan kadar estrogen dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang dibutuhkan untuk membantu ereksi dan mempertahankan ereksi. Hal ini terutama berlaku jika juga mengalami testosteron rendah.
4. Pertumbuhan melambat
Terlalu banyak estrogen dapat menyebabkan perawakan pendek atau pubertas tertunda pada anak laki-laki.
5. Penutupan epifisis
Hal ini dapat terjadi pada remaja dengan estrogen tinggi, yang menyebabkan anak laki-laki memiliki perawakan pendek.
Alat kontrasepsi laki-laki
Bukan cuma Bunda saja, laki-laki juga perlu menggunakan alat kontrasepsi untuk perencanaan keluarga. Namun, mungkin Bunda atau Ayah akan bertanya-tanya tentang alat kontrasepsi yang cocok untuk laki-laki.
Beriku alat kontrasepsi laki-laki yang aman digunakan:
1. Kondom
Kondom tersedia secara luas dan efektif, dan merupakan pilihan yang populer dan tidak permanen untuk mencegah kehamilan dan mengurangi risiko IMS.
2. Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan yang lebih permanen, yaitu prosedur pembedahan yang memotong atau menutup saluran yang membawa sperma. Meskipun efektif, prosedur ini memerlukan pertimbangan yang cermat karena biasanya tidak dapat diubah.
3. Spermisida
Saat digunakan dengan kondom, spermisida menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan membunuh sperma dan mencegahnya mencapai sel telur. Spermisida biasanya tidak efektif jika digunakan sendiri, tetapi dapat meningkatkan keandalan kondom dalam mencegah kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)