Bank ASI Pertama di Hong Kong Berhasil Kumpulkan 300 Liter ASI dalam Waktu 3 Bulan

1 day ago 5

Jakarta -

Bank ASI pertama di Hong Kong, China, resmi diluncurkan pada bulan Januari 2025. Belum tiga bulan berjalan, bank ASI yang berada di Hong Kong Children's Hospital ini telah berhasil mengumpulkan 300 liter ASI atau sekitar 79,3 galon dari lebih 100 pendonor, Bunda.

Seperti diketahui, bank ASI merupakan tempat untuk mengumpulkan ASI dan mendistribusikannya kepada bayi yang membutuhkan. Menurut UNICEF, bank ASI menyediakan ASI yang aman bagi bayi dalam situasi darurat, seperti mereka yang terkena bencana, sakit kritis, atau lahir prematur.

Kehadiran bank ASI diharapkan dapat membantu para Bunda yang kesulitan memberikan ASI ke bayinya. Hal itulah yang juga ingin dilakukan oleh bank ASI di Hong Kong atau Hong Kong Breast Milk Bank.

Direktur Dr. Rosanna Wong Ming-sum dari Hong Kong Breast Milk Bank mengatakan bahwa jumlah donor yang masuk sejak Januari 'melebihi harapan'. Bank ASI ini diketahui sudah mulai mendistribusikan ASI untuk disumbangkan kepada bayi baru lahir di sembilan unit perawatan intensif neonatal (NICU) milik otoritas rumah sakit terkait di sana.

"Prioritas pertama penggunaan ASI ini adalah bayi yang lahir di bawah usia kehamilan 32 minggu, atau dengan berat lahir kurang dari 1,5 kilogram (kg)," kata Wong, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (25/3/25).

"Bayi lain yang membutuhkan ASI adalah mereka yang memiliki penyakit parah seperti penyakit jantung bawaan, atau setelah operasi gastrointestinal," sambungnya.

Menurut Wong, bank ASI dapat mengumpulkan lebih banyak donasi, di mana ASI bahkan dapat diberikan kepada lebih sedikit bayi prematur atau bahkan bayi cukup bulan dengan kebutuhan khusus.

Kisah Bunda yang menjadi pendonor ASI

Bank ASI di Hong Kong ini telah banyak mengumpulkan ASI dari pendonor. Salah satu pendonor ASI adalah Ida Chan.

Chan sempat mengalami kesulitan menyusui putranya yang lahir pada April tahun lalu. Sang putra dirawat di rumah sakit karena mengalami penyakit kuning. Chan sendiri melewatkan waktu awal untuk mulai menyusui, hingga ia harus berjuang menghasilkan cukup ASI untuk anaknya.

Tak hanya itu, Bunda. Putra Chan juga kekurangan berat badan dan kesulitan untuk mencerna susu formula bayi.

Melalui pemompaan yang konsisten, Chan berhasil meningkatkan suplai ASI-nya. Ia pun menyusui secara eksklusif tiga bulan kemudian.

"Setiap tetes ASI bukan hanya tentang rasa lelah, nyeri, dan waktu. Itu semua tentang cinta seorang ibu kepada bayinya," kata Chan.

Meskipun Chan telah kembali bekerja penuh waktu dan anaknya makan lebih banyak makanan padat, ia masih menyempatkan waktu setengah jam dari harinya untuk memompa satu kantong tambahan ASI. Hasilnya ia sumbangkan untuk membantu orang lain melalui bank ASI.

"Di masa mendatang, aku ingin memberi tahu bayiku kalau, 'Ibumu telah membantu orang lain, dan aku ingin kamu menjadi orang sepertiku'," ujarnya.

Perlu diketahui, semua ASI yang disumbangkan ke bank ASI akan menjalani pasteurisasi, pengujian mikrobiologi dan analisis nutrisi di bawah kontrol suhu yang ketat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitasnya, Bunda.

Seorang pendonor yang ingin menyumbangkan ASI-nya juga harus memenuhi syarat. Mereka harus sedang menyusui dan memiliki bayi berusia di bawah satu tahun.

Selain itu, mereka harus dalam kondisi kesehatan yang baik, lulus penilaian menyeluruh yang mencakup riwayat pengobatan, serta menjalani tes darah setiap tiga bulan.

Bank ASI Hong Kong ini berencana untuk mengumpulkan 1.000 liter ASI setiap tahunnya. Mereka setidaknya akan memberikan ASI tersebut kepada 450 hingga 600 bayi prematur dan bayi baru lahir yang sakit kritis.

Wong mengatakan bahwa ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi, terutama bayi prematur, karena mengandung sifat-sifat unik seperti imunoglobulin dan faktor imun yang melindungi dari infeksi. Memberikan ASI kepada bayi-bayi juga dapat mengurangi komplikasi, termasuk enterokolitis nekrotikans.

"Setiap tetes ASI yang disumbangkan adalah anugerah kehidupan bagi bayi-bayi yang rentan ini," ungkap Wong.

"Kami berharap dapat menerima lebih banyak dukungan dari para ibu dan masyarakat."

Demikian kisah bank ASI di Hong Kong yang berhasil mengumpulkan 300 liter ASI dalam waktu hampir tiga bulan, serta penjelasan tentang donor ASI dan pentingnya ASI untuk bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online