TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat (AS), Selasa, 12 November 2024 waktu setempat. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Prabowo ke luar negeri selama 16 hari.
Prabowo mengapresiasi hubungan bilateral dengan AS, yang telah berlangsung sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. “AS bagi kami adalah teman yang sangat baik. AS mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya," kata Prabowo dalam keterangan resmi, Rabu, 13 November 2024.
Dia mengemukakan komitmen pemerintahannya untuk terus meningkatkan hubungan antara Indonesia dan AS. "Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika Serikat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Biden menekankan pentingnya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik negaranya dengan Indonesia. Dia mengklaim, kemitraan kedua negara saat ini lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
“Saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada, dan hari ini kita akan membahas bagaimana melanjutkan kemitraan ini,” kata Biden.
Dia juga menyebutkan beberapa fokus kerja sama bilateral dengan Indonesia. Termasuk di antaranya memperkuat kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, mendukung transisi energi bersih di mana Indonesia berperan penting, serta membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh.
Biden menegaskan pentingnya kemitraan strategis komprehensif yang mencakup pendalaman kerja sama keamanan antara kedua negara. “Kami juga membahas tantangan global termasuk situasi di Gaza dan Laut Cina Selatan,” tuturnya.
Prabowo berterima kasih kepada Biden atas undangannya untuk bertemu di AS. “Terima kasih telah menerima saya. Saya juga ingin berterima kasih, Anda secara pribadi menelepon saya untuk memberi selamat atas pemilihan saya,” ujar Prabowo.