Jakarta -
Pemberian ASI kepada bayi memang jarang ditemukan dalam bentuk dingin ya, Bunda. Sebenarnya, bolehkah bayi minum ASI dingin? Cari tahu lebih lanjut penjelasannya, yuk.
Bagi Bunda yang memerah ASI karena tuntutan bekerja, biasanya ASI setelah diperah kemudian disimpan di freezer. Pemakaian pun disesuaikan dengan kebutuhan bayi sebelum kemudian di hangatkan dan diberikan pada bayi Bunda.
Ya, ASI yang didinginkan di freezer memang tak langsung diberikan kepada bayi begitu saja, Bunda. Biasanya, para Bunda akan mencairkannya terlebih dahulu hingga suhu ruang dan menghangatkannya hingga suam-suam kuku suhunya.
Bisakah bayi minum ASI dingin?
Mendinginkan ASI usai diperah memang menjadi cara terbaik untuk menjaga ketahanan ASI perah tetap berkualitas. Para orang tua pun merasa nyaman karena nantinya ASI tetap segar ketika dikonsumsi bayi.
Meski demikian, hal tersebut tak membuat orang tua memberikan langsung ASI dalam kondisi dingin. Padahal, sebagian bayi ternyata juga menyukai ASI dingin karena bisa meredakan sakit.
Dan, pemberian ASI dingin sebenarnya diperbolehkan saja ya, Bunda. Melansir laman Mom Junction, the Centers for Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa bayi dapat dengan aman mengonsumsi ASI dingin, hangat, atau bersuhu ruangan, Bunda. Namun, Bunda sebaiknya memastikan kalau ASI yang diberikan pada Si Kecil tersebut tidak dalam kondisi terlalu panas atau terlalu dingin untuk mereka.
Menurut Dr. Maria Carmela Villania-Mamauag, Board-certified diplomate of the Philippine Pediatric Society, ASI yang diperah atau dipompa merupakan nutrisi terbaik untuk bayi.
"Selama ASI yang diperah atau dipompa tidak basi, tidak berbau, tidak tampak buruk, tidak mengandung kontaminan, dan tidak bersuhu terlalu dingin atau terlalu panas, ASI tetap menjadi sumber nutrisi yang baik untuk bayi," katanya.
Dikatakan juga oleh Dr Edward Kulich, seorang dokter anak di Brooklyn bahwa nilai gizi ASI dingin identik dengan ASI hangat, selama ASI tersebut dikocok untuk mencampur lemak beku yang ada. Bayi mungkin tidak menyukai sensasi dingin tetapi secara nutrisi. ASI dingin baik-baik saja, katanya.
Memang, belum ada penelitian yang membuktikan secara khusus ataupun membahas bagaimana bayi mengonsumsi ASI dingin atau susu yang didinginkan pada bayi. Meski demikian, beberapa sumber mengatakan bahwa bayi yang sehat, cukup bulan, dan lebih besar dapat mengonsumsi ASI dingin dengan aman, Bunda.
Agar lebih aman, sebaiknya Bunda mendiskusikan hal tersebut dengan dokter anak dan memutuskan antara ASI dingin atau ASI hangat sesuai dengan preferensi dan status kesehatan bayi Bunda.
Oh iya, Bunda, dalam sebuah penelitian pada bayi prematur menemukan bahwa mereka dapat menerima ASI dingin tanpa menimbulkan efek samping lebih lanjut pada tubuh atau aliran darah. Bahkan, pemberiannya dapat meningkatkan aspek tertentu dari kinerja makan Si Kecil.
Namun, mengingat setiap bayi memiliki preferensi yang berbeda satu sama lain, Bunda bisa menyesuaikan hal tersebut dengan kesukaan dan kebutuhan bayi Bunda. Jika Si Kecil memang menyukai ASI hangat, tak ada salahnya memberikan ASI perah yang sudah dihangatkan menggunakan botol.
ASI dingin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratchat
Cara menghangatkan ASI dingin
Bunda juga dapat meletakkan botol di air hangat untuk menghangatkan ASI tersebut. Tetapi, pastikan tidak menggunakan microwave ya, Bunda dalam menghangatkan ASI perah. Sebab, hal tersebut justru dikhawatirkan merusak nutrisi dan menurunkan kualitas ASI perah Bunda. Dan, selalu uji suhu ASI di pergelangan tangan Bunda sebelum memberikannya kepada Si Kecil demi keamanan mereka.
Kondisi bayi tidak boleh minum ASI dingin
Bayi secara umum sebenarnya bisa mengonsumsi ASI dingin ya, Bunda. Hanya saja, banyak orang tua yang tidak menerapkan cara tersebut pada bayi mereka dengan berbagai alasan.
Walaupun tidak menjadi pilihan banyak orang tua, ASI beku sebenarnya memiliki manfaat baik yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri bayi yang sedang tumbuh gigi. Bunda pun dapat memanfaatkan hal tersebut ketika membutuhkannya untuk Si Kecil.
Oh iya, Bunda, berbicara mengenai ASI dingin, memang tidak semua bayi bisa bertoleransi dengan ASI dingin ya, Bunda. Seperti pada kondisi bayi yang terlahir prematur di mana mereka berisiko terkena enterocolitis nekrotikans. Dalam merawat bayi prematur, memutuskan untuk menghangatkannya sebelum diberikan kepada bayi menjadi pilihan yang lebih aman, Bunda seperti dikutip dari laman Healthline.
Sebuah penelitian menunjukkan walaupun suhu tubuh bayi prematur tidak terlalu terpengaruh dengan suhu susu, menghangatkan ASI tampaknya dapat membantu toleransi bayi terhadap ASI yang diberikan.
Untuk memberikan ASI pada Si Kecil, Bunda dapat merendam botol ke dalam mangkuk berisi air hangat untuk menaikkan suhunya menjadi hangat atau suam-suam kuku.
Tips menyajikan ASI dingin untuk bayi
Pemberian ASI dingin pada bayi aman-aman saja ya, Bunda. Tak sedikit dari bayi yang tidak bermasalah mengonsumsi ASI dingin. Hanya saja, para orang tua rata-rata tidak terbiasa memberikannya secara langsung dalam kondisi dingin. Sehingga, merendamnya di dalam mangkuk dengan sedikit air panas selama beberapa menit banyak menjadi pilihan mereka.
Permasalahannya, sangat sulit sekali mencampur lapisan lemak degan ASI ketika kondisinya masih dingin, Bunda. Padahal, lemak tersebut sangatlah penting karena lemak membuat bayi bertahan kenyang lebih lama serta membantu penambahan berat badan pada Si Kecil.
Karenanya, membiasakan ASI mencair hingga suhu ruang dan kemudian menghangatkannya dapat menjadi salah satu cara yang bisa Bunda lakukan. Ingatlah untuk tidak memanaskan ASI dalam microwave ya, Bunda. Hal tersebut bisa menyebabkan titip panas dalam ASI yang kemudian membakar Bunda atau bayi. Selain itu, suhu panas yang tinggi saat memanaskan ASI bisa merusak sebagian nutrisinya.
Bagi Bunda yang ingin memberikan ASI dingin pada Si Kecil, dr Anisa Nurrahma, seorang konselor laktasi memberikan tipsnya seperti berikut:
1. Cuci tangan sebelum memompa dan pastikan pompa ASI yang digunakan dalam kondisi bersih.
2. Perah ASI dengan tangan atau dengan bantuan pompa ASI.
3. Taruh ASI di wadah bersih dan kumpulkan di cooler bag sebelum memindahkannya ke kulkas jika sudah berada di rumah.
4. Berikan dengan jumlah sesuai kebutuhan bayi.
5. Untuk bayi yang lebih dari 6 bulan, boleh dimasukkan ke freezer dengan jumlah sedikit dan diberikan dalam bentuk es potong tetapi sebaiknya hanya memang saat gusi sedang nyeri karena gigi tumbuh.
6. Berikan saat bayi memang membutuhkan kondisi tumbuh gigi atau sariawan serta bayi menolak susu hangat.
7. Hentikan jika ada tanda alergi suhu dingin.
8. Pastikan selalu menjaga kebersihan tangan dan alat-alat saat memberikan ASI pada bayi.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)