Mengenal Istilah GPA pada Kehamilan dan Cara Menghitungnya

1 day ago 9

Jakarta -

Status kehamilan seorang perempuan dalam dunia kebidanan sering diukur dengan GPA. Istilah GPA ini dapat menggambarkan riwayat kehamilan dan persalinan seseorang. 

GPA menjadi kunci untuk para pekerja kesehatan dalam mengenal pasiennya dengan baik. Ini mengarah pada perawatan yang lebih baik dan lebih personal.

Apa itu kepanjangan GPA?

Dalam dunia kedokteran, istilah GPA sangat penting untuk kesehatan bayi dan ibu. Melansir laman Acibademhealthpoin, GPA merupakan singkatan dari graviditas, paritas, dan aborsi. Ketiga hal ini banyak menjelaskan tentang riwayat bayi seorang perempuan. Tentu ini penting untuk dokter dan perawat yang merawat ibu dan bayi.

Berikut uraian dari kepanjangan GPA:

  1. Gravida (G) menunjukkan berapa kali seorang perempuan hamil.  Ini mencakup semua kehamilan, bahkan jika tidak berakhir dengan bayi. Ini untuk menilai riwayat reproduksi.
  2. Partus atau para (P) atau jumlah lahir hidup menunjukkan berapa banyak kehamilan seorang perempuan yang mencapai lebih dari 20 minggu. Jika bayi lahir namun 4 jam kemudian atau 1 hari kemudian meninggal karena penyebab tertentu misalnyasesak napas, gagal jantung, tetap dihitung kelahiran ataupun partus. Dan kehamilan yang terdiri dari banyak anak, seperti kembar dua atau tiga, dihitung sebagai satu kelahiran. Ini membantu dokter memahami keberhasilan kehamilannya. Selain itu, ini membantu memprediksi kemungkinan masalah kelahiran di kemudian hari. 
  3. Abortus atau aborsi adalah hitungan berapa kali kehamilan tidak mencapai 20 minggu, karena berbagai alasan. Ini mencakup keguguran alami dan keguguran yang diinginkan. Mengetahui hal ini membantu dalam perencanaan kehamilan di masa mendatang dan memeriksa masalah kesehatan.

Manfaat GPA untuk pasien

Dokter dan perawat menggunakan istilah GPA saat berbicara dengan pasien dan menulis dalam catatan medis. Ini sangat membantu dalam beberapa cara. Berikut seperti dilansir dari Mededprep.

  1. Untuk menyimpan catatan kehamilan. Beginilah cara dokter melacak riwayat bayi seorang perempuan. Untuk memeriksa seberapa sehat seorang ibu untuk bayi di masa mendatang. Mengetahui GPA membantu dokter mengenali risiko.
  2. Membantu dalam merencanakan perawatan terbaik untuk ibu hamil atau ibu baru. Dokter membuat rencana perawatan khusus berdasarkan GPA pasien.
  3. GPA sangat berguna untuk memahami latar belakang kehamilan perempuan. Informasi ini penting untuk memperkirakan kesehatan di masa mendatang dan perawatan yang dibutuhkan. Dokter setuju, menyimpan catatan GPA yang akurat benar-benar meningkatkan seberapa baik mereka dapat memprediksi dan menangani masalah kesehatan.
  4. Membuat pilihan cerdas selama persalinan.
  5. Bersiaplah untuk masalah apa pun sebelumnya.

Panduan menghitung skor GPA perempuan

Berikut panduan langkah demi langkah dalam menghitung skor GPA perempuan:

  1. Tentukan berapa kali perempuan hamil, terlepas dari apakah kehamilan tersebut menghasilkan kelahiran hidup atau keguguran. Ini dikenal sebagai skor 'gravid'.
  2. Tentukan berapa kali perempuan melahirkan bayi yang usia kehamilannya setidaknya 20 minggu atau beratnya setidaknya 500 gram (0,5 kg) saat lahir. Ini dikenal sebagai skor 'para'.
  3. Tentukan berapa kali perempuan melakukan aborsi spontan (keguguran) atau aborsi yang diinduksi. Ini dikenal sebagai skor 'aborsi'.
  4. Masukkan skor gravid, para, dan aborsi untuk mendapatkan skor GPA.

Penting untuk dicatat bahwa bagian GP dari skor GPA tidak mencakup kelahiran mati (kematian janin setelah usia kehamilan 20 minggu) atau kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rahim).

Contoh, perempuan yang dua kali hamil  (keduanya menghasilkan kelahiran hidup) akan dicatat sebagai G2P2. Riwayat obstetri perempuan yang telah mengalami empat kehamilan, yang salah satunya keguguran, akan dicatat sebagai G4P3A1.

Riwayat perempuan yang telah mengalami satu kehamilan kembar dengan hasil yang berhasil akan dicatat sebagai G1P1.

Kategori gravida dan partus

Gravida dikategorikan berdasarkan jumlah kehamilan yang pernah dialami, antara lain dari berbagai sumber:

  1. Nulligravida yakni perempuan yang belum pernah hamil sama sekali.
  2. Primigravida yakni perempuan yang hamil pertama kali. Biasanya kehamilan pertamanya ini memiliki risiko seperti preeklamsia sehingga memerlukan pemantauan ekstra.
  3. Multigravida adalah kehamilan banyak, lebih dari satu kehamilan. 
  4. Grand multigravida adalah perempuan yang sudah hamil lebih dari lima kali. Pada beberapa kasus, kehamilan yang berulang kali dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti perdarahan postpartum.

Sedangkan, pada partus dikategorikan menjadi:

  • Nullipara, yakni tidak ada kelahiran hidup.
  • Multipara, yakni banyak kelahiran hidup.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online