Bumil yang Gemar Olahraga akan Lahirkan Anak Bertubuh Ramping

3 months ago 46

Bunda masih olahraga saat hamil? Bunda mungkin pernah mendengar jika Bunda gemar berolahraga saat hamil akan melahirkan bayi yang kelak bertumbuh ramping. Seperti apa faktanya?

Berolahraga saat hamil tidak hanya bermanfaat untuk ibu, tapi juga dapat mempengaruhi kesehatan janin di masa depan. Namun, sejumlah ibu hamil terkadang khawatir olahraga berdampak buruk untuk janin di kandungannya.

Jika Bunda khawatir kelak di masa depan anak bermasalah dengan berat badannya alias obesitas, tak ada salahnya tetap rajin berolahraga selama kehamilan. Namun, pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika hendak berolahraga selama kehamilan.

Ibu hamil aman berolahraga?

Ibu hamil yang sehat dan kehamilannya normal dianggap aman untuk melanjutkan atau memulai aktivitas fisik secara teratur. Dilansir laman The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), disebutkan bahwa aktivitas fisik tidak meningkatkan risiko keguguran, berat badan lahir rendah, atau kelahiran prematur.

Namun, ibu hamil tetap penting untuk mendiskusikan olahraga dengan dokter kandungan-ginekolog (ob-gyn) selama kunjungan pranatal awal. Jika dokter kandungan mengizinkan Bunda untuk berolahraga, maka dapat mendiskusikan aktivitas apa yang dapat Bunda lakukan dengan aman.

Pengaruh olahraga saat hamil

Olahraga selama kehamilan berpengaruh terhadap kesehatan Bunda. Bahkan, janin yang ada di kandungan Bunda ikut mendapat mendapat manfaat dari olahraga selama kehamilan.

Sebuah studi pada tikus di Washington State University mengungkapkan bahwa perempuan yang berolahraga saat hamil dapat  menghasilkan anak yang berat badannya cenderung tidak bertambah. Bahkan saat anak mengonsumsi makanan berlemak tinggi.

Sebelumnya telah ditunjukkan bahwa anak-anak dari ibu gemuk yang berolahraga saat hamil cenderung tidak bertambah berat badan, tetapi studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa hal yang sama berlaku untuk perempuan yang tidak kelebihan berat badan.

"Kami menyarankan agar perempuan - baik yang mengalami obesitas atau diabetes - berolahraga secara teratur selama kehamilan karena bermanfaat bagi kesehatan metabolisme anak-anak mereka," kata peneliti utama Jun Seok Son dilansir BBC Science Focus. 

Menurut Jun Seok Son, data peneliti menunjukkan bahwa ibu hamil yang jarang berolahraga dapat membuat anak-anaknya di masa depan rentan mengalami obesitas dan penyakit metabolik terkait. Bahkan sebagian melalui gangguan fungsi termogenik.

Pada studi tersebut, tim peneliti membandingkan keturunan tikus yang melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 60 menit setiap pagi selama kehamilan dengan tikus yang lebih banyak duduk.

Hasilnya, sejak lahir keturunan tikus yang berolahraga memiliki lebih banyak protein yang terkait dengan jaringan lemak cokelat - sejenis jaringan 'lemak baik' yang mengubah lemak dan gula menjadi panas untuk membantu menjaga suhu tubuh di iklim dingin. 

Tikus yang lahir dari ibu yang berolahraga juga memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi yang menunjukkan bahwa jaringan lemak cokelat lebih efisien.

Tim peneliti kemudian memberi kedua kelompok tikus dengan makanan berlemak tinggi selama delapan minggu.

Tim menemukan bahwa tikus dengan ibu yang berolahraga mengalami sedikit kenaikan berat badan dan menunjukkan lebih sedikit gejala penyakit seperti diabetes dan penyakit hati berlemak.

Manfaat olahraga selama kehamilan

Olahraga teratur selama kehamilan bermanfaat untuk ibu dan janin dalam beberapa cara seperti:

  1. Mengurangi nyeri punggung.
  2. Meredakan sembelit.
  3. Dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklamsia, dan kelahiran  caesar.
  4. Meningkatkan berat badan yang sehat selama kehamilan.
  5. Meningkatkan kebugaran secara keseluruhan dan memperkuat jantung dan pembuluh darah.
  6. Membantu ibu menurunkan berat badan pasca persalinan setelah bayi lahir

Panduan lamanya ibu hamil berolahraga

Idealnya, ibu hamil harus melakukan olahraga setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggunya. Aktivitas aerobik adalah aktivitas yang menggerakkan otot-otot besar tubuh (seperti otot kaki dan lengan) secara berirama. 

Intensitas sedang berarti Bunda bergerak cukup banyak untuk meningkatkan detak jantung dan mulai berkeringat. Bunda masih dapat berbicara dengan normal, tetapi tidak dapat bernyanyi.

Aktivitas aerobik intensitas sedang contohnya jalan cepat dan berkebun secara umum seperti menyapu, menyiangi, atau menggali. 

Ibu hamil juga dapat membagi 150 menit tersebut menjadi latihan selama 30 menit selama 5 hari dalam seminggu atau menjadi latihan yang lebih pendek selama 10 menit sepanjang hari.

Jika ibu hamil baru pertama kali berolahraga, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan aktivitas secara bertahap. Mulailah dengan 5 menit sehari. Tambahkan 5 menit setiap minggu hingga Bunda dapat tetap aktif selama 30 menit sehari.

Jika Bunda sangat aktif sebelum hamil maka dapat terus melakukan latihan yang sama dengan persetujuan dokter kandungan. Namun, jika Bunda mulai kehilangan berat badan mungkin perlu menambah jumlah kalori yang dikonsumsi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online