Perbandingan merupakan salah satu konsep matematika yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami cara menghitung perbandingan, Bunda dapat mengajarkan pada Si Kecil dengan mudah untuk membandingkan dua atau lebih nilai dalam berbagai situasi, seperti perbandingan umur, uang, jumlah, hingga selisih antara dua besaran.
Salah satu jenis perbandingan yang umum digunakan saat pembelajaran yaitu perbandingan senilai. Perbandingan ini terjadi ketika dua besaran berubah secara sebanding, jika diartikan satu nilai bertambah, maka nilai lainnya juga bertambah dalam rasio yang sama.
Memahami cara menghitung perbandingan senilai akan sangat berguna dalam berbagai situasi, seperti menghitung kebutuhan bahan dalam suatu proyek. Selain perbandingan dalam bentuk uang dan umur, Si Kecil juga sering menemui perbandingan jumlah, seperti perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan dalam sebuah kelas.
Cara menghitung perbandingan juga berguna dalam berbagai bidang, mulai dari demografi penduduk hingga pembagian kelompok dalam suatu kegiatan. Dengan memahami berbagai jenis perbandingan ini, Si Kecil dapat menerapkan konsep matematika dengan lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bagian berikutnya, Bunda juga dapat memberikan contoh soal dan pembahasan terkait cara menghitung perbandingan dalam berbagai situasi, sehingga konsep ini lebih mudah dipahami dan diterapkan untuk Si Kecil.
Pengertian Perbandingan
Mengutip buku Rumus Pintar Matematika SMP oleh Sandy Fahamsyah, S.Si, perbandingan merupakan bentuk dari suatu pembagian. Perbandingan antara besaran sejenis a dan b dapat dinyatakan berikut ini:
a : b = a/b
Cara menghitung perbandingan
Pada umumnya, perbandingan digunakan untuk menghitung permasalahan sehari-hari. Cara menghitung perbandingan tentunya berbeda-beda tergantung dengan jenisnya, seperti dikutip dari buku Rumus Cepat Matematika untuk SD: Cara Mudah dan Cepat oleh Indah Hanaco.
Jenis-jenis perbandingan
Perbandingan terdiri dari tiga jenis dengan cara menghitungnya yang berbeda-beda, dikutip dari buku Aplikasi Sederhana Matematika dalam Kehidupan Kita oleh Burhanudin Arif Nurnugroho. Berikut deretannya:
1. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai terjadi jika pada salah satu bagian nilainya dinaikkan maka bagian yang lain juga ikut naik.
2. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai terjadi jika pada salah satu bagian nilainya naik maka bagian yang lain turun. Begitu pula sebaliknya.
3. Perbandingan Bertingkat
Perbandingan bertingkat merupakan perbandingan yang melibatkan lebih dari satu perbandingan. Perbandingan ini juga disebut perbandingan tidak langsung.
Cara menghitung perbandingan
Mengutip buku Rumus Pintar Matematika SMP oleh Sandy Fahamsyah, S.Si. Berikut rumus menghitung perbandingan yang dapat dipelajari Si Kecil. Simak selengkapnya.
Rumus Perbandingan
a/b
Rumus Perbandingan Senilai
a/b = p/q -> a.q = b.p
Rumus Perbandingan Berbalik Nilai
a/b = p/q -> a.p = b.q
Rumus Perbandingan Jumlah
Jika diketahui variabel a dan b, kemudian dapat dijadikan rumus berikut ini:
a/a+b x p (jumlah usia/jumlah yang diketahui)
Rumus Perbandingan Selisih
Jika diketahui variabel a dan b, kemudian dapat dijadikan rumus berikut ini:
a/a-b x p (selisih usia/ selisih yang diketahui)
Contoh soal cara menghitung perbandingan
Mengutip buku Rumus Pintar Matematika SMP oleh Sandy Fahamsyah, S.Si, terdapat soal-soal perbandingan yang dapat dipelajari Si Kecil. Simak selengkapnya.
1. Contoh cara menghitung perbandingan senilai
1. Sebuah perusahaan konveksi memerlukan 130 m kain untuk membuat 40 potong baju. Apabila tersedia 312 m kain maka dapat dibuat baju sebanyak ...
a. 92 potong
b. 94 potong
c. 96 potong
d. 98 potong
Pembahasan:
P1 = 130 m -> n1 = 40 potong
P2 = 312 m -> n2 = ....?
Panjang kain sebanding (berbanding seharga) dengan banyak potongan baju maka diperoleh:
n2/n1 = P2/P1
n2/40 = 312/130
n2 = 312/130 x 40
= 24/10 x 40
= 96 potong
Kunci jawaban: c. 96 potong
2. Jika harga 17 botol minuman Rp. 22.100,00, harga 40 botol adalah ...
a. Rp. 52.000,00
b. Rp. 49.500,00
c. Rp. 47.000,00
d. Rp. 42.000,00
Pembahasan:
N1 = 17 botol -> H1 = 22.100,-
N2 = 40 botol -> H2 = ...?
Harga berbanding lurus (berbanding seharga) dengan jumlah botol, berarti diperoleh:
H2/H1 = N2/N1
berarti H2 = 40/17 x 22.100
= 52.000
Kunci jawaban: a. Rp. 52.000,00
2. Contoh Cara Menghitung Perbandingan Berbalik
1. Seorang peternak ayam mempunyai persediaan makanan untuk 250 ekor ayam selama 20 hari. Setelah 5 hari ia menjual ayamnya sebanyak 100 ekor. Cukup untuk berapa harikah persediaan makanan tersebut setelah ayam terjual?
a. 35 hari
b. 30 hari
c. 25 hari
d. 20 hari
Pembahasan:
Setelah 5 hari berlaku:
n1 = 250 ekor -> h1 = (20 -5) = 15 hari
n2 = (250 - 100) = 150 ekor -> h2 = ...?
Kebutuhan makanan tiap ekor dan tiap hari sama berarti berlaku:
n1.h1 = n2.h2
250.15 = 150.h2
-> h2 = 25 hari
Kunci jawaban: c. 25 hari
2. Seorang pemborong memperkirakan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu 11 bulan dengan 96 orang pekerja. Karena suatu hal, pekerjaan itu harus selesai dalam waktu 8 bulan maka pemborong tersebut memerlukan tambahan pekerja sebanyak ...
a. 26 orang
b. 28 orang
c. 36 orang
d. 38 orang
Pembahasan:
X1 = 11 bulan -> N1 = 96 orang
X2 = 8 bulan -> N2 = ?
Jumlah pekerjaan tetap maka berlaku:
X2.N2 = X1.N1
8.N2 = 11.96
N2 = 11. 96/8
= 11.12
= 132 orang
Tambahan orang = 132 - 96
= 36 orang
Kunci jawaban: c. 36 orang
3. Contoh Cara Menghitung Perbandingan Bertingkat
1. Perbandingan jumlah pohon kelengkeng dan pohon pisang di kebun sekolah adalah 7: 4. Perbandingan jumlah pohon kelengkeng dan pohon mangga adalah 2: 3. Jika jumlah pohon pisang 16, jumlah seluruh pohon adalah ...
a. 86 pohon
b. 87 pohon
c. 88 pohon
d. 89 pohon
Pembahasan:
Seperti yang diketahui kelengkeng = K, pisang = P, dan mangga = M. Awalnya Si Kecil harus mencari besar perbandingan yang sebenarnya.
Karena hanya kelengkeng yang berada dalam kedua perbandingan, maka Si Kecil juga harus mengetahui jumlah pohon kelengkeng terlebih dahulu. Kemudian bandingkan K dengan P terlebih dahulu.
K:P = 7:4
K/16 = 7/4
K = 112/4
K = 28 pohon
Setelah itu, hitung perbandingan kedua antara pohon kelengkeng dengan pohon mangga.
K:M = 2:3
28/M = 2/3
2M = 84
M = 42 pohon
Sehingga mendapatkan hasil K=28, P=16, dan M=42. Jadi jumlah ketiga pohon adalah 28 + 16 + 42 = 86 pohon
Kunci jawaban: a. 86 pohon
Itulah cara menghitung perbandingan beserta contoh soal dan pembahasannya. Semoga bermanfaat untuk pengetahuan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)