Waspada Kandungan Minyak Goreng Ini Bisa Memicu Kanker Payudara

6 hours ago 2

Minyak goreng adalah bahan dapur yang hampir selalu ada di rumah. Digunakan untuk menggoreng lauk, membuat camilan, hingga menumis sayur. Siapa sih yang enggak pakai minyak goreng di dapur?

Mulai dari goreng tempe, ayam, sampai bikin camilan sore buat Si Kecil, minyak goreng itu andalan banget ya Bunda. Tapi tahu nggak sih, ternyata ada beberapa jenis minyak goreng yang justru bisa membahayakan kesehatan, terutama memicu risiko kanker payudara. Duh, serem ya!

Kandungan minyak goreng yang bisa memicu kanker payudara

Berikut ini kandungan minyak goreng yang bisa memicu kanker payudara

1. Lemak trans

Beberapa minyak goreng, apalagi yang murah meriah atau dipakai di gorengan pinggir jalan, mengandung lemak trans. Lemak ini terbentuk saat minyak diolah supaya lebih tahan lama. Tapi, efeknya? Enggak main-main, Bunda

Lemak trans terbentuk ketika minyak nabati diolah melalui proses hidrogenasi agar lebih tahan lama. Minyak jenis ini banyak ditemukan pada minyak goreng kemasan murah dan produk makanan olahan seperti gorengan beku atau biskuit.

Lemak trans terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker payudara, karena memicu peradangan dan mengganggu hormon tubuh. Menurut Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer menyebutkan, lemak trans bisa meningkatkan risiko kanker payudara karena memicu peradangan dan gangguan hormon.

2. Minyak goreng yang dipakai berulang kali

Bunda suka menghemat minyak dengan dipakai berkali-kali? Wah, hati-hati, ya. Minyak yang sudah dipakai goreng berkali-kali bisa menghasilkan zat beracun seperti akrolein dan radikal bebas. Zat ini bisa merusak sel-sel tubuh dan berpotensi jadi pemicu kanker.

Menggoreng dengan minyak yang sama berkali-kali akan membentuk senyawa berbahaya bernama akrolein dan radikal bebas. Keduanya bersifat karsinogenik alias bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

Warna minyak yang sudah berubah kehitaman dan berbau tengik adalah tanda bahwa minyak sudah tidak sehat lagi digunakan. Menurut sebuah Studi yang dipublikasikan dalam Current Nutrition & Food Science membuktikan bahwa minyak goreng yang dipanaskan terus-menerus bisa menyebabkan penyakit kronis, termasuk kanker.

3. Kadar omega 6 berlebihan

Minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari memang terkenal sehat. Tapi kalau kebanyakan, terutama tanpa diimbangi omega-3, bisa bikin tubuh kita dalam kondisi 'peradangan' terus.

Minyak nabati seperti minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari memang mengandung omega-6, tetapi jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan ketidakseimbangan dengan omega-3.

Ketidakseimbangan ini bisa memicu peradangan kronis, yang berhubungan erat dengan risiko kanker, termasuk kanker payudara Bunda. Menurut jurnal Nutrition and Metabolism, ketidakseimbangan omega-6 dan omega-3 ini bisa meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker payudara.

Selain itu, dilansir dari The Conversation, sebuah penelitian telah mengidentifikasi hubungan molekuler antara asam linoleat, lemak umum yang terkandung dalam minyak goreng, dan kanker payudara agresif, yang memperbarui diskusi tentang pilihan makanan dan risiko kanker. Temuan tersebut, meskipun signifikan, memerlukan interpretasi yang cermat untuk menghindari kekhawatiran yang tidak perlu dan memberikan panduan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Para peneliti di Weill Cornell Medicine di New York menunjukkan bahwa asam linoleat dapat secara langsung mengaktifkan jalur pertumbuhan dalam sel kanker payudara triple-negatif yaitu jenis kanker payudara yang dikenal karena agresivitasnya dan pilihan pengobatan yang terbatas.

Kanker payudara triple negatif mencakup sekitar 15 persen dari semua kasus kanker payudara, tetapi karena kanker payudara sangat umum, hal ini memengaruhi banyak orang. Para peneliti menemukan bahwa asam linoleat mengikat protein yang disebut FABP5 (protein pengikat asam lemak 5), yang berada pada kadar tinggi dalam sel kanker ini.

Pengikatan ini memicu jalur mTORC1 menjadi  pengatur penting pertumbuhan dan metabolisme sel yang memicu perkembangan tumor dalam penelitian praklinis, termasuk penelitian pada hewan. Penelitian ini berfokus pada jalur ini dalam berbagai sel normal dan kanker.

Penelitian ini menunjukkan bahwa asam linoleat dapat secara langsung mendorong pertumbuhan kanker dalam konteks tertentu. Hal ini menantang studi observasional sebelumnya yang tidak menemukan hubungan yang jelas antara asam linoleat dalam makanan dan risiko kanker payudara secara keseluruhan.

Misalnya, meta-analisis tahun 2023 terhadap 14 studi yang melibatkan lebih dari 350.000 perempuan menyimpulkan bahwa asupan asam linoleat tidak memiliki efek signifikan terhadap risiko kanker payudara pada populasi umum.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online