Infeksi saluran kemih adalah peradangan pada bagian sistem yang mengeluarkan urine dari tubuh. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. ISK bisa dialami oleh bayi laki-laki dan perempuan.
Secara singkat agar mudah dipahami, jadi saluran kemih meliputi dua ginjal. Ginjal membuang limbah cair dari darah dalam bentuk urine. Saluran sempit (ureter) membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
Urine disimpan di kandung kemih. Saat kandung kemih dikosongkan, urine mengalir melalui saluran yang disebut uretra dan keluar dari tubuh. Bakteri dapat menginfeksi bagian mana pun dari sistem ini, Bunda.
“ISK biasanya terjadi di bagian bawah saluran kemih, baik di kandung kemih maupun uretra,” kata Deirdre Stewart, MD, dokter perawatan darurat anak.
“Namun terkadang infeksi dapat menjalar ke ginjal dan mengakibatkan infeksi yang lebih serius,” ujar Stewart dikutip dari laman Children's Healthcare of Atlanta.
ISK umum terjadi pada anak-anak. Angka pastinya bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin, tetapi sekitar 8 dari 100 anak perempuan dan dua dari 100 anak laki-laki akan mengalami ISK, menurut Urology Care Foundation.
Anak perempuan memiliki risiko lebih tinggi karena anatomi mereka. Uretra mereka lebih pendek, sehingga bakteri tidak perlu menempuh jalan yang panjang untuk menemukan tempat tinggal di kandung kemih. Selain itu, uretra perempuan juga lebih dekat ke rektum.
Bagaimana dengan laki-laki? Anak laki-laki di bawah usia satu tahun yang tidak disunat juga memiliki risiko ISK yang sedikit lebih tinggi. Orang tua harus lebih berhati-hati dalam membersihkan sekitar uretra untuk mencegah penumpukan bakteri.
Penyebab bayi mengalami ISK
Dilansir BabyCenter, ternyata, ada sejumlah penyebab lain yang dapat menyebabkan bayi mengalami ISK:
- Tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
- Sembelit
- Kebersihan toilet yang buruk (seperti orang tua menyeka dari belakang ke depan pada anak perempuan)
- Duduk dengan popok atau baju renang yang basah
- Celana ketat
- Celana dalam yang tidak terbuat dari katun
- Mandi busa dan sabun yang dapat mengiritasi alat kelamin dan uretra
- Penyumbatan saluran kemih
- Suatu kondisi yang disebut refluks vesikoureteral (VUR), di mana urine dari kandung kemih kembali ke ginjal (VUR ditemukan pada 30 hingga 40 persen bayi dan anak kecil yang mengalami ISK)
- Riwayat keluarga ISK
Ciri-ciri ISK pada bayi laki-laki dan perempuan
Tanda dan gejala ISK pada bayi, balita, dan balita dapat meliputi:
- Demam
- Nyeri atau rasa penuh di perut
- Kencing yang kuat dan berbau busuk
- Penurunan berat badan atau BB stagnan
- Rewel
- Muntah
- Susah makan
- Kelelahan
- Kuning
- Diare
Apakah gejala ISK pada bayi laki-laki dan perempuan sama?
Ya, gejalanya bisa sama pada anak laki-laki dan anak perempuan. Anak-anak perempuan mungkin lebih berisiko terkena ISK karena uretra atau saluran yang keluar dari kandung kemih di tubuh mereka lebih pendek daripada uretra anak laki-laki. Demikian dikutip dari Cleveland Health.
ISK membuat berat badan bayi stagnan?
Ada beberapa penyebab berat badan anak satu tahun susah naik, salah satunya asupan yang kurang. Akan tetapi, menurut dr. Mira Dewita, Sp.A dari RS Hermina Jatinegara, adanya infeksi yang dialami anak juga bisa menyebabkan berat badannya tak kunjung naik.
"Selain asupan makanan, infeksi seperti TBC, infeksi saluran kencing (ISK) juga menyebabkan berat badan anak tak kunjung naik atau bahkan turun," ungkap dr. Mira beberapa waktu lalu kepada HaiBunda.
Diagnosis ISK pada bayi
Untuk bayi, dilakukan pengumpulan urine terlebih dahulu, Bunda. Ini mungkin mengharuskan dokter untuk mengumpulkan urine dalam kantong untuk pemeriksaan cepat guna menyingkirkan infeksi (digunakan pada bayi di atas enam bulan).
Untuk bayi yang lebih muda atau untuk memastikan diagnosis ISK, dokter mungkin memasukkan kateter sementara untuk mendapatkan sampel urine.
Menguji urine adalah satu-satunya cara untuk mendiagnosis ISK. Klinik dokter anak Anda akan melakukan urinalisis terlebih dahulu, yang biasanya dapat dilakukan di tempat. "Ini adalah pemeriksaan yang selama pemeriksaan kami mencari kelainan tertentu dalam urine yang disebabkan oleh bakteri," kata dr.Stewart.
Jika urinalisis positif untuk kelainan, langkah selanjutnya adalah kultur urine. Tes ini dilakukan di laboratorium yang menumbuhkan bakteri yang ditemukan dalam urine dan mengujinya untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang ada. Kultur ini dapat memakan waktu 3-5 hari untuk diselesaikan. Ini tidak hanya memastikan diagnosis ISK, tetapi juga dapat membantu dokter menentukan obat terbaik untuk mengobati infeksi secara efektif.
“Jika anak menunjukkan gejala dan tidak nyaman serta urinalisis menunjukkan tanda-tanda ISK, kami akan melanjutkan dan mengobatinya sambil menunggu konfirmasi dari kultur urine,” kata dr.Stewart.
“Berdasarkan hasil kultur (bakteri), kami dapat menghentikan antibiotik atau menggantinya tergantung pada bakteri yang ada.”
Pengobatan ISK pada bayi
Dilansir Raising Children, bayi di bawah usia tiga bulan biasanya perlu mendapatkan antibiotik langsung ke pembuluh darah melalui infus, untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK). Ini berarti mereka perlu dirawat di rumah sakit.
Selain itu, mungkin ada baiknya orang tua mengetahui bahwa sebagian besar bayi sembuh dari ISK dengan cepat setelah perawatan antibiotik. Bayi yang berusia lebih dari tiga bulan biasanya dapat dirawat di rumah dengan antibiotik oral.
Dokter mungkin akan memeriksa urine anak lagi setelah perawatan untuk memastikan infeksi telah sembuh.
Mencegah ISK pada bayi
Sulit untuk mencegah ISK pada bayi. Namun, kebersihan popok yang baik dapat membantu. Misalnya ganti popok sesegera mungkin setelah bayi buang air besar. Ganti popok yang basah setidaknya setiap empat jam sepanjang hari. Seka dari depan ke belakang.
Jika bayi pernah mengalami lebih dari satu ISK, dokter mungkin menyarankan cara lain untuk mencegah ISK di masa mendatang. Cara ini mungkin termasuk antibiotik dosis rendah yang berkelanjutan atau sunat untuk anak laki-laki.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)