Curhat Karyawan USAID Asal Indonesia usai Tempat Kerjanya Ditutup Donald Trump

2 months ago 87

Belum lama ini ramai diberitakan ratusan pekerja unjuk rasa di luar gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu (5/2/2025). Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas ditutupnya United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat.

Protes ini ditujukan langsung kepada Presiden Donald Trump serta penasihat politiknya, Elon Musk. Keduanya memutuskan untuk meminta seluruh karyawan USAID dirumahkan dan menarik kembali personel yang bekerja di luar negeri.

Tidak hanya oleh masyarakat Amerika Serikat, rasa ketidakadilan juga dirasakan oleh beberapa diaspora Indonesia yang tinggal di AS, Bunda.

Cerita diaspora Indonesia soal penutupan USAID

Kartini (bukan nama sebenarnya) merupakan diaspora Indonesia yang menjadi warganegara Amerika Serikat. Melansir dari akun Instagram @voaindonesia, Kartini disebut telah bekerja di USAID selama tiga tahun.

Usai mendengar kabar penutupan ini, Kartini merasa sangat sedih karena harus meninggalkan tempatnya bekerja. Padahal, ia sangat senang membantu orang.

"Saya sedih sekali karena saya senang kerja ini, bantu orang itu senang. Dari dahulu sekolah setengah mati biar bisa bantu orang," ungkapnya menilik dari akun Instagram yang sama pada Jumat (7/2/2025).

"Saya waktu itu bekerja sama bisa membantu proyek yang kerja sama dengan Unilever tentang bank sampah di Indonesia," sambungnya.

Selain Kartini, ada pula George yang bekerja sebagai kontraktor di USAID. Ia merupakan diaspora Indonesia yang bermigrasi ke AS ketika masih kecil.

George mengungkap alasan orang tua membawanya ke Amerika agar ia bisa memiliki hidup yang lebih baik. Namun, penutupan USAID membuatnya mengalami hal serupa.

"Saya anggap saya orang Indonesia-Amerika. Saya bermigrasi ke AS ketika masih sangat kecil dari negara yang alami banyak kesulitan ekonomi, orang tua saya membawa saya ke AS agar bisa memiliki kehidupan yang lebih baik," tuturnya.

"Dan 20 tahun kemudian kami alami hal yang sama seperti yang dialami banyak negara berkembang," tambah George.

Lebih lanjut, George menyebut ia sudah mengajukan tunjangan pengangguran padahal baru saja lulus kuliah dua tahun yang lalu. Ia pun menyalahkan Donald Trump dan Elon Musk atas apa yang terjadi.

"Saya bahkan sudah ajukan tunjangan pengangguran minggu ini, ini konyol. Saya baru lulus kuliah selama dua tahun dan saya sudah ajukan tunjangan pengangguran. Ini bukan AS yang dijanjikan Trump, justru sebaliknya. Dan ini karena Elon Musk," ujarnya.

Pada Senin (3/1/2025), Elon Musk umumkan USAID akan ditutup dengan persetujuan Presiden Donald Trump. Musk menyebut USAID 'tidak bisa diperbaiki lagi', Bunda.

Setidaknya ada 10 ribu staf USAID di Amerika dan negara lain yang harus dirumahkan. Padahal, pada tahun 2023 USAID berhasil memberikan dana bantuan sebesar US$72 miliar atau setara dengan Rp1,1 kuadriliun ke seluruh dunia.

Lantas, seperti apa pidato Donald Trump tentang USAID ini, Bunda? Baca terus, ya.

Donald Trump dan Elon Musk tutup USAID

Ilustrasi USAID

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat/Foto: iStock

Donald Trump mengungkapkan bahwa ia tengah mempertimbangkan masa depan USAID yang selama ini telah banyak memberikan bantuan kemanusiaan di luar negeri. Ia juga menyebut USAID dikelola oleh orang-orang gila yang radikal dan menyebut pemerintahannya akan mengeluarkan orang-orang tersebut dari USAID.

"Ini (USAID) dikelola oleh sekelompok orang gila yang radikal, dan kita akan mengeluarkan mereka. USAID, dikelola oleh orang gila yang radikal, dan kita akan mengeluarkan mereka, lalu kita akan mengambil keputusan (mengenai masa depannya)," ucap Trump pada Minggu (2/2/2025) malam.

Trump kemudian menegaskan dukungannya untuk Elon Musk yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE), dengan mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya merasa Musk telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia juga memuji Musk dan menyebut miliarder itu sangat cerdas.

Banner Puasa Qadha

Pada Senin (3/2/2025), Elon Musk mengumumkan bahwa Trump setuju untuk menutup USAID yang sebelumnya telah memberikan bantuan di bidang ekonomi, pembangunan, serta kemanusiaan. CEO Tesla ini bahkan menyebut dana USAID digunakan untuk meluncurkan 'program mematikan' dan menyebutnya sebagai 'organisasi kriminal'.

Ditulis pada website resminya, USAID.gov, seluruh karyawan USAID akan ditempatkan cuti mulai Jumat (7/2/2025). Cuti administratif ini berlaku secara global dengan pengecualian bagi personel tertentu yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting, kepemimpinan inti, dan program-program khusus.

Pada pernyataan resminya, USAID mengatakan mereka akan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mengatur dan membiayai perjalanan pulang bagi personil yang ditempatkan di luar AS dalam waktu 30 hari.

Pernyataan ini pun diakhiri dengan pesan, "Terima kasih atas pelayanan Anda".

BBC melaporkan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari serangkaian pemangkasan anggaran yang telah diberlakukan Donald Trump sejak kembali menjabat pada bulan lalu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video warkop ala Indonesia di New York City berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/som)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online