Jakarta -
Memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada anak di saat Lebaran merupakan tradisi yang kerap dilakukan di Indonesia, Bunda. Namun, seperti apa hukumnya jika anak meminta THR ini?
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga akan sangat gembira ketika mendapatkan THR di hari Lebaran. Tidak hanya merasa diapresiasi setelah sebulan lamanya berpuasa, anak juga bisa belajar tentang menabung dan mengelola keuangan.
Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T, pemberian THR pada anak bisa disesuaikan dengan cara yang wajar. Namun, jangan sampai momen ini menjadi ajang 'meminta-minta' bahkan menjadi sebuah perlombaan.
"THR dalam tahap yang wajar sebenarnya juga tidak masalah karena diibaratkan sebagai hadiah Hari Raya. Yang jadi masalah jika THR dijadikan iming-iming untuk beribadah selama bulan Ramadhan, dijadikan ajang 'meminta-minta' kepada sanak saudara, atau dijadikan perlombaan yang lebih banyak," ujarnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Lantas, seperti apa hukumnya anak yang justru meminta THR saat Lebaran menurut Islam?
Hukum anak meminta THR di hari Lebaran
Dosen Pendidikan Agama Islam Bidang Anak, Dewasa, Dakwah, dan Sosial di UPNVJ, Ustazah Iffah Latifa menjelaskan bahwa hukum meminta THR saat Lebaran bisa dilihat dari siapa yang meminta.
Tidak hanya itu, Ustazah Iffah juga mengungkap bahwa Bunda perlu perhatikan akhlak yang diajarkan dalam Islam tentang kehormatan diri sendiri dan tidak meminta-minta tanpa kebutuhan yang mendesak.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut:
"Barang siapa yang meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbanyak harta, maka seolah-olah dia meminta bara api. Maka terserah dia, apakah dia akan mengurangi atau memperbanyaknya." (HR. Muslim).
Jika memang yang meminta-minta THR ini adalah anak-anak kepada orang tua, saudara, maupun kerabat dekat, tentu bukan termasuk dalam hal yang dilarang.
"Dalam konteks anak-anak yang meminta THR dari orang tua, saudara, atau kerabat dekat, hal ini lebih bersifat budaya dan bukan termasuk meminta-minta yang dilarang," ungkapnya ketika diwawancara HaiBunda, belum lama ini.
Tips memberikan THR berdasarkan anjuran agama
Dalam kesempatan yang sama, Ustazah Iffah turut memberikan beberapa tips memberikan THR berdasarkan anjuran agama Islam, Bunda. Berikut ini deretannya:
1. Berikan dengan ikhlas
Di Indonesia, pemberian THR kepada anak-anak saat Idul Fitri menjadi salah satu bentuk pemberian hadiah atau saling membantu dari pada pemenuhan kewajiban. Oleh karena itu, ada baiknya jika pemberian THR dilakukan dengan ikhlas.
"Pemberian THR kepada anak-anak saat Idulfitri lebih merupakan bentuk hadiah atau ta'awun (saling membantu) daripada pemenuhan kewajiban. Jika pemberi memberikan dengan ikhlas dan penerima menerimanya dengan wajar, maka hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam," ujar Ustazah Iffah.
2. Ajari anak etika menerima THR
Bunda dan Ayah perlu mengajarkan kepada anak-anak tentang etika menerima THR dari orang lain. Salah satunya adalah tidak boleh meminta secara berlebihan.
"Anak-anak harus diajarkan orang tuanya etika dalam menerima THR, di antaranya adalah tidak boleh meminta secara berlebihan atau dengan cara yang memaksa," kata Ustazah Iffah.
3. Syukuri THR yang diterima
Anak juga perlu diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Ustazah Iffah menyarankan agar Bunda mengajari anak untuk tidak kecewa ketika tidak mendapatkan THR.
"Jika diberikan (THR), harus disyukuri dan digunakan dengan baik. Jika tidak diberi, tidak boleh kecewa atau merasa berhak menerimanya," tuturnya.
Nah, itu tadi penjelasan tentang hukum anak meminta THR, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)