Ternyata Orang Tua Cenderung Lebih Sayang Anak Perempuan, Ini Kata Studi

5 hours ago 4

Jakarta -

Setiap anak pasti ingin mendapatkan perhatian yang sama dari kedua orang tuanya. Namun, tanpa disadari, ternyata Bunda dan Ayah akan lebih memerhatikan anak perempuan.

Banyak orang menyebut Bunda dan Ayah akan lebih lembut dan perhatian ke anak perempuan. Sementara itu, anak laki-laki lebih sering dididik dengan cara yang lebih 'tegas'.

Dilansir dari laman Psypost, sebuah analisis skala besar baru menyoroti pertanyaan yang diajukan banyak saudara kandung, Bunda. Analisis ini telah diterbitkan dalam Psychological Bulletin.

Studi orang tua cenderung lebih sayang anak perempuan

Penelitian ini menemukan bahwa orang tua lebih cenderung menyukai anak perempuan serta anak-anak yang lebih berhati-hati atau menyenangkan. Kakak yang lebih tua mungkin juga akan menerima lebih banyak kebebasan.

Pola perlakukan istimewa ini konsisten diambil dari meta-analisis yang mencakup data lebih dari 19.000 peserta, Bunda.

Sementara itu, banyak penelitian telah mendokumentasikan konsekuensi dari pilih kasih orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima perlakuan lebih diperhatikan cenderung memiliki kesehatan mental yang baik, hubungan yang kuat, serta prestasi akademik yang lebih tinggi.

Para peneliti juga meneliti tentang bagaimana pengasuhan memengaruhi anak-anak. Mereka juga memeriksa tentang sifat anak-anak sendiri yang bisa memengaruhi cara mereka menjadi orang tua.

Seorang anak yang tenang, menyenangkan, serta bertanggung jawab, bisa memperoleh pengasuhan yang lebih hangat dan lebih mendukung. Sedangkan anak yang sulit atau reaktif secara emosional bisa menimbulkan respons yang lebih terkendali atau negatif.

Berdasarkan gagasan ini, para peneliti mulai mengeksplorasi apakah karakteristik anak tertentu seperti jenis kelamin, urutan kelahiran, tempramen, dan kepribadian, bisa memprediksi saudara kandung mana yang diperlakukan lebih baik.

"[Sebanyak] 80 persen orang Amerika setidaknya memiliki satu saudara kandung dan banyak dari mereka yang anak tunggal memiliki lebih dari satu anak," ungkap peneliti sekaligus profesor pembangunan manusia di Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, Alexander C. Jensen.

Para peneliti melakukan meta-analisis teknik statis yang menggabungkan temuan dari banyak studi terpisah untuk mengidentifikasi tren secara keseluruhan. Meta-analisis sangat berguna ketika studi individual menunjukkan hasil yang beragam atau menggunakan metode yang berbeda.

Dalam hal ini, peneliti menganalisis 2.170 ukuran efek dari 87 sumber yang diambil dari 36 sumber independen, mewakili 19.469 peserta. Semua penelitian membandingkan bagaimana orang tua memperlakukan saudara kandung dalam keluarga yang sama.

Salah satu temuan yang paling jelas dari analisis ini adalah anak-anak yang berhati nurani atau mereka yang cenderung bertanggung jawab, terorganisir, dan memiliki disiplin diri, sedikit lebih disukai. Orang tua tampaknya lebih penyayang dan kurang kritis terhadap anak-anak yang dipandang lebih berhati-hati.

Anak-anak yang menyenangkan juga lebih cenderung disukai meskipun efeknya lebih kecil. Anak-anak lebih patuh, kooperatif, dan menyenangkan, bisa membuat interaksi pengasuhan menjadi lebih lancar.

"Anak-anak yang lebih mudah diasuh orang tuanya cenderung lebih disukai. Dalam hasil penelitian kami, khususnya anak-anak yang lebih bertanggung jawab dan patuh kepada orang tua," ujar Jensen.

Tidak hanya itu, gender juga berperan dalam kesukaan orang tua. Ketika hanya melihat data yang dilaporkan orang tua, para peneliti menemukan bahwa Bunda dan Ayah cenderung melaporkan perlakuan yang sedikit lebih baik terhadap anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki.

"Orang tua cenderung menyukai anak perempuan, tetapi itu menurut sudut pandang orang tua baik Ibu maupun Ayah. Anak-anak tidak menganggap gender terkait pada pilih kasih," tutur Jensen.

"Temuan ini mengejutkan. Kami mengharapkan Bunda menyukai anak perempuan, tetapi Ayah menyukai anak laki-laki. Jadi, kami terkejut bahwa Ayah juga menyukai anak perempuan," sambungnya.

Anak perempuan rela berkorban demi sang Bunda

Menilik dari laman The Conversation, sebuah penelitian mengungkapkan hubungan antara anak perempuan dewasa dengan sang Bunda. Temuan mengungkap bahwa anak perempuan dewasa dari segala usia dilaporkan memiliki tingkat cinta kasih yang tinggi kepada sang Bunda.

Semakin besar cinta welas asih, semakin besar kemauan mereka untuk berkorban demi sang Bunda dan untuk mencari dukungan emosional serta instrumental Cinta ini juga dikaitkan dengan keterikatan yang sehat dengan sang Bunda.

Dalam hal pengasuhan yang dimotivasi oleh perasaan berkewajiban, anak perempuan merasa lebih berkewajiban untuk merawat Bunda mereka daripada pasangannya. Sedangkan kewajiban anak laki-laki tidak berbeda, tergantung pada apakah mereka menanggapi dengan hormat kepada Bunda atau pasangannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online