Setiap anak memiliki preferensi kesukaan pada makanan yang berbeda-beda. Belakangan, muncul asumsi mengenai makanan yang dikonsumsi anak disebut dapat memengaruhi karakter mereka. Jika dilihat secara subjektif, anak kecil memang lebih menyukai makanan yang manis sedangkan orang dewasa cenderung menyukai makanan yang kurang manis bahkan pahit.
Nah, melihat kondisi seperti itu pastinya membuat Bunda penasaran bagaimana sebenarnya makanan dapat mempengaruhi karakter seorang anak atau bahkan orang dewasa, bukan? Jangan khawatir, karena ternyata ada penelitian yang berhasil mengungkap kebiasaan makan pada anak atau seseorang dapat menentukan kepribadian mereka, Bunda. Yuk, simak informasi selengkapnya!
Benarkan makanan yang anak makan mencerminkan karakternya?
Melansir dari Forbes, sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Preventive Medicine menyebutkan bahwa ada hubungan yang terjadi antara ciri-ciri kepribadian, kebiasaan makan, serta preferensi makanan, Bunda. Berikut ini merupakan ciri-ciri kepribadian atau karakter yang menunjukkan terdapat perbedaan preferensi terhadap rasa dan makanan tertentu dirangkum dari laman Forbes dan Psychology Today.
1. Karakter neuroticism
Karakter ini dimiliki oleh orang yang cenderung lebih banyak mengalami ketidakstabilan emosi dan stres. Anak yang memiliki karakter ini juga memungkinkan lebih tidak percaya diri, sering gugup, dan cemas. Nah, mereka biasanya lebih menyukai makanan asin, asam, dan berlemak yang tidak sehat dan lebih sedikit mengkonsumsi buah dan sayur, Bunda.
2. Karakter ekstroversi
Anak yang memiliki karakter ini biasanya lebih suka berinteraksi dengan orang dan sangat suka bersosialisasi. Mereka juga memiliki energi yang positif, aktif, dan juga bersemangat. Biasanya mereka sangat banyak berbicara dan juga menyukai kegiatan yang penuh dengan petualangan. Kata para peneliti, anak yang memiliki karakter ekstroversi cenderung memilih makanan yang kurang sehat seperti konsumsi makanan cepat saji yang manis dan asin, daging, serta soda.
3. Karakter openness
Karakter ini berarti sang anak merupakan pribadi yang sangat terbuka dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi sehingga tak heran jika mereka menyukai seni. Biasanya, mereka yang punya karakter ini lebih banyak makan makanan yang sehat seperti buah dan sayuran serta mengikuti diet seimbang, lho, Bunda. Mereka juga tidak takut untuk mencoba makanan baru yang belum pernah dicoba.
4. Karakter agreeableness
Anak yang punya karakter agreeableness senang berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga cenderung terbuka terhadap orang lain dan juga penyayang. Pola makan mereka cenderung sehat, Bunda. Mereka lebih memilih makanan yang bukan daging atau rendah lemak dan juga menghindari minuman dengan pemanis atau jus buah yang diberikan pemanis.
5. Karakter conscientiousness
Mereka yang memiliki karakter ini sangat lihai dalam hal pengendalian diri. Mereka juga visioner, melihat ke depan dengan menetapkan tujuan, membuat perencanaan, dan juga mematuhi aturan. Anak yang memiliki karakter kehati-hatian yang tinggi cenderung memilih makanan yang lebih sehat dan menjaga berat badan melalui kebiasaan makan yang baik seperti makan sayuran, kacang-kacangan, dan juga minum susu.
Penelitian juga telah dilakukan oleh Tamara M. Pfeiler dan Boris Egloff, terkait makanan yang sering dikonsumsi seseorang dapat menunjukkan karakter mereka. Penelitian ini dilakukan terhadap 14.000 orang dewasa di Australia. Mereka meneliti kaitan antara jenis makanan seperti karbohidrat, daging, makanan nabati, dan ikan dengan lima ciri utama kepribadian (Big Five) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, serta indeks massa tubuh (BMI).
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang lebih sering mengonsumsi makanan nabati dan ikan cenderung lebih teliti, terbuka terhadap hal baru, dan stabil secara emosional. Sebaliknya, mereka yang sering makan daging seperti ayam atau sapi biasanya lebih ekstrovert, tapi cenderung kurang terbuka dan kurang stabil emosinya.
Sementara itu, orang yang sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat ternyata cenderung kurang teliti, kurang percaya diri, dan tidak terlalu ekstrovert.
Nah, kesimpulannya adalah preferensi rasa pada makanan seperti suka manis, asin, atau asam bukan hanya soal selera saja, Bunda. Hal ini ternyata berkaitan dengan karakter seseorang. Sifat-sifat psikologis mereka seperti cenderung sering cemas, terbuka, atau berhati-hati ternyata dapat mempengaruhi makanan yang mereka sukai dan kebiasaan makan mereka, lho.
Mengungkap kepribadian anak lewat makanan favoritnya
Sebagai orang tua, pastinya Bunda ingin memberikan makanan terbaik untuk memenuhi nutrisi anak. Namun, terkadang ada anak yang tidak suka makan sayur, ada yang sangat menyukai camilan dengan rasa yang manis, ada juga yang suka makan makanan pedas.
Hal ini ternyata pernah dibahas dalam artikel yang ditulis oleh Spence tahun 2022 dikutip dari Psychology Today. Ia mengulas penelitian terkini mengenai kepribadian dan preferensi makanan. Ada sembilan selera makanan yang dapat mengungkap kepribadian anak yaitu sebagai berikut.
1. Gemar makanan pahit? Bisa jadi anak cenderung tertutup
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 953 orang Amerika menemukan bahwa mereka yang preferensi makanannya pahit cenderung dikatakan memiliki kepribadian antisosial atau tertutup, Bunda. Bahkan, peneliti menafsirkannya dengan psikopat karena mereka sangat menikmati makanan yang pahit dan ketidaknyamanan yang disebabkan makanan tersebut.
2. Jika anak suka makanan pahit, ia memiliki karakter penyayang dan baik hati
Penelitian menunjukkan bahwa rasa manis pada makanan yang disukai oleh anak berhubungan erat dengan sifat prososial yaitu orang yang memiliki sifat yang hangat, suka berbagi, menolong dan juga menyenangkan orang lain, Bunda. Bahkan, seringkali kita memanggil orang yang paling kita cintai dengan julukan “sweetie”, “honey”, atau apapun yang berhubungan dengan rasa manis.
3. Anak suka makanan sehat? Ia bisa jadi punya karakter ekstrovert dan terbuka
Pastinya sebuah impian besar ketika anak menyukai sayur dan buah-buahan. Oleh karena itu, jika anak menyukainya itu merupakan pertanda positif karena sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang menyukai makanan sehat memiliki kepribadian yang terbuka, ekstrovert, suka dengan hal baru, dan cukup teliti. Mereka akan sangat suka bersosialisasi.
4. Doyan makanan pedas, tanda anak pemberani dan pencari sensasi
Jika Bunda menemui anak yang ingin menambah sambal atau suka rasa pedas pertanda bahwa ia menyukai tantangan, lho. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang menyukai makanan pedas memiliki kadar testosteron lebih tinggi, dan suka mencari sensasi yang baru dan mendebarkan bahkan memaksakan diri mereka hingga batas maksimal.
5. Suka makanan yang berisiko, artinya anak senang mencari pengalaman baru
Kalau anak Bunda menunjukkan ketertarikan pada makanan yang tergolong berisiko seperti seafood mentah atau makanan asing lainnya, berarti ia senang mencoba hal-hal ekstrem. Studi menunjukkan bahwa penyuka makanan seperti ini cenderung tidak takut mengambil risiko.
6. Lebih pilih makanan hambar, tanda anak nyaman di zona aman
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa anak yang lebih menyukai makanan hambar atau makanan yang tidak akan membuat sakit seperti roti atau jagung lebih suka berada di zona aman dan kurang suka dengan tantangan. Mereka juga biasanya lebih nyaman dengan rutinitas yang berulang, Bunda.
7. Pecinta kafein, pertanda anak aktif dan bersemangat
Melansir Psychology Today, studi yang dilakukan terhadap 20 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang suka terhadap kafein lebih senang mencari sensasi. Sensasi yang dimaksud di sini adalah aktif dan bersemangat, Bunda.
8. Mereka yang suka makanan asin lebih suka mencari hal baru
Meskipun belum ada penelitian lebih mendalam mengenai preferensi ini, studi mengatakan mereka yang suka makanan asin memiliki rasa ingin tahu tinggi dan suka menjelajahi hal-hal baru.
9. Picky eater dan sulit makan, artinya anak mudah cemas
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan terhadap 318 mahasiswa yang menemukan bahwa individu yang lebih cemas memiliki nafsu makan rendah, Bunda. Selain itu, anak yang suka pilih-pilih makanan juga lebih sensitif.
Kebiasaan makan juga menentukan karakter anak
Bunda, tak hanya preferensi makanan yang dapat berkaitan erat dengan karakter anak, kebiasaan makan mereka juga mencerminkan karakternya. Melansir dari Psychology Today, anak yang memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan atau picky eater ternyata tidak berhenti di masa kanak-kanak saja.
Sebuah penelitian yang dilakukan Jordan M. Ellis dan rekan penelitian lainnya pada tahun 2018 menemukan bahwa sebagian orang dewasa yang picky eater menunjukkan kebiasaannya itu sejak mereka kecil. Mereka cenderung menghindari banyak jenis makanan, makan dengan lambat, cepat merasa kenyang, dan tidak terlalu memiliki nafsu makan yang tinggi.
Saat dewasa, kebiasaan ini bisa berdampak cukup serius, Bunda. Mereka umumnya memiliki pola makan yang sangat terbatas, jarang mengkonsumsi buah dan sayur, serta mengalami kecemasan saat makan bersama orang lain, seperti di acara keluarga atau sesuatu yang berhubungan dengan interaksi sosial.
Selain itu, picky eater pada orang yang sudah dewasa lebih rentan mengalami gangguan emosional seperti stres dan depresi yang berkaitan dengan kebiasaan makan mereka. Meskipun demikian, mayoritas dari mereka tetap memiliki berat badan yang normal.
Bunda, demikianlah penjelasan terkait makanan dapat mempengaruhi karakter anak. Meskipun selera makan anak berbeda-beda, hendaknya kita ajarkan anak-anak untuk makan makanan yang sehat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)