9 Tanaman Herbal untuk Atasi Pegal Linu dan Nyeri Sendi

1 day ago 10

Bunda sering pegal dan nyeri sendi? Ada beberapa tanaman herbal yang diklaim bisa membantu meredakan rasa sakit tersebut.

Pegal linu dan nyeri sendi merupakan keluhan yang sangat umum, terutama bagi Bunda berusia lanjut atau memiliki aktivitas fisik berlebihan. Kondisi ini seringkali menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan, termasuk artritis, peradangan sendi, hingga kelelahan otot.

Selain pengobatan medis dan terapi fisik, penggunaan tanaman herbal sebagai alternatif pereda nyeri kini semakin diminati karena dianggap lebih alami serta minim efek samping. Tanaman herbal telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional untuk meredakan berbagai keluhan.

Meskipun penelitian ilmiah terhadap keefektifan herbal masih terbatas, beberapa hasil studi menunjukkan bahwa bahan-bahan alami bisa memberikan efek antiinflamasi dan analgesik yang bermanfaat.

Beberapa tanaman herbal bahkan terbukti memiliki senyawa aktif yang membantu meredakan peradangan dan meningkatkan fungsi sendi. Meski begitu, penting berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi atau menggunakan tanaman herbal, terutama bagi Bunda yang sedang menjalani pengobatan medis tertentu.

Tanaman herbal untuk atasi pegal linu dan nyeri sendi

Mengutip Medical News Today, mari pahami deretan tanaman herbal terbaik yang dipercaya mampu membantu mengatasi pegal linu dan nyeri sendi.

1. Minyak Borage (Borage Oil)

Minyak borage berasal dari biji tanaman Borago officinalis atau dikenal juga sebagai starflower. Biji tanaman ini kaya akan asam lemak esensial omega-6, khususnya gamma-linolenic acid (GLA) yang telah terbukti membantu menjaga struktur sel dan mendukung fungsi sendi yang sehat.

GLA juga dikonversi oleh tubuh menjadi prostaglandin, senyawa mirip hormon yang mampu mengendalikan respon imun tubuh dan mengurangi peradangan pada sendi. Menurut studi 2017, minyak borage dapat membantu meredakan gejala rheumatoid arthritis (RA), seperti nyeri dan kekakuan sendi.

Meski begitu, penggunaannya tetap harus diawasi karena pada beberapa kasus, minyak ini dapat menimbulkan efek samping ringan hingga sedang.

2. Kunyit

Kunyit merupakan rempah berwarna kuning yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama karena kandungan senyawa aktif bernama kurkumin. Kurkumin berperan sebagai antiinflamasi alami yang kuat.

Beberapa penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa kurkumin dapat menurunkan tingkat sel penyebab peradangan serta meningkatkan sel yang berfungsi mengatur inflamasi. Namun penyerapan kurkumin oleh tubuh cenderung rendah.

Untuk itu, banyak ahli menyarankan untuk mengonsumsinya bersama piperin, senyawa yang terdapat dalam lada hitam, demi meningkatkan efektivitasnya dalam meredakan nyeri sendi dan peradangan.

3. Cat’s claw

Tanaman rambat yang dikenal sebagai cat’s claw atau Uncaria tomentosa berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai gangguan, termasuk nyeri sendi akibat osteoarthritis.

Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa suplemen cat’s claw dapat meningkatkan fungsi sendi dan mengurangi rasa sakit, terutama pada sendi lutut serta pinggul. Meski begitu, masih dibutuhkan lebih banyak bukti ilmiah untuk memperkuat manfaatnya.

Tanaman tersebut dianggap cukup aman jika digunakan dalam dosis kecil. Namun tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat menimbulkan risiko tertentu terhadap kehamilan.

4. Eucalyptus

Eucalyptus dikenal sebagai tanaman dengan aroma khas yang menyegarkan. Minyak dari daun eucalyptus memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba, serta kaya akan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.

Senyawa-senyawa itu membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan, termasuk sendi. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun eucalyptus dapat menurunkan kadar enzim penyebab peradangan seperti interleukin-6 dan TNF-α.

Penggunaannya bisa melalui inhalasi minyak atsiri atau menambahkannya ke dalam air hangat untuk mandi. Namun perlu diingat bahwa minyak esensial eucalyptus tidak boleh diminum dan bisa memicu alergi pada sebagian orang.

5. Frankincense (Kemenyan Arab)

Frankincense atau Boswellia serrata merupakan getah dari pohon boswellia yang sering digunakan sebagai bahan dasar parfum dan minyak aromaterapi. Di dunia pengobatan herbal, frankincense dikenal sebagai agen antiinflamasi yang efektif untuk meredakan gejala artritis.

Menurut Arthritis Foundation, sekitar 60 persen sampai 70 persen pengguna frankincense mengalami perbaikan gejala arthritis secara signifikan. Hal ini karena senyawa aktif dalam tanaman bekerja menghambat enzim pemicu peradangan.

Meski bukan obat penyembuh, frankincense dianggap sebagai terapi pendamping yang aman bagi penderita nyeri sendi kronis.

6. Lidah buaya

Lidah buaya telah lama dikenal sebagai tanaman serba guna dengan manfaat penyembuhan luar biasa. Gel yang terkandung dalam daun lidah buaya memiliki sifat antiinflamasi yang mirip dengan obat NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drugs).

Selain itu, lidah buaya juga mengandung antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas penyebab peradangan. Lidah buaya bisa digunakan secara topikal dengan mengoleskan gel langsung ke bagian tubuh yang nyeri atau dikonsumsi dalam bentuk suplemen maupun jus.

Dengan kandungan bioaktifnya, tanaman ini mampu mengurangi kekakuan sendi dan meningkatkan kenyamanan gerak.

7. Kayu manis

Kayu manis bukan hanya bumbu dapur yang harum, melainkan memiliki efek terapeutik yang kuat. Berdasarkan ulasan tahun 2020, kayu manis terbukti memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang membantu meredakan nyeri sekaligus memperbaiki kerusakan akibat stres oksidatif pada sendi.

Sebuah studi kecil 2018 menunjukkan bahwa suplemen kayu manis dalam bentuk kapsul dapat mengurangi gejala rheumatoid arthritis pada wanita. Meski penelitian masih terbatas, kayu manis sering dijadikan sebagai bahan alami pelengkap terapi sendi.

8. Thunder god vine

Thunder god vine adalah tanaman herbal yang berasal dari China. Tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan Tiongkok tradisional untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi.

Penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini bisa memberikan efek terapeutik yang serupa bahkan melebihi obat medis jika digunakan bersama-sama. Meski demikian, thunder god vine tidak boleh digunakan sembarangan.

Beberapa efek samping serius telah dilaporkan, termasuk gangguan pada kesuburan dan risiko cacat lahir jika dikonsumsi saat hamil. Oleh karena itu, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter atau herbalis profesional.

9. Jahe 

Jahe merupakan rempah yang terkenal di seluruh dunia karena khasiatnya dalam menghangatkan tubuh dan meredakan nyeri. Kandungan antiinflamasi pada jahe terbukti mampu mengurangi keparahan gejala rheumatoid arthritis dengan cara menghambat produksi senyawa peradangan dalam tubuh.

Penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa jahe juga dapat memengaruhi ekspresi gen yang berhubungan dengan peradangan. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman, kapsul, atau ditambahkan dalam makanan sehari-hari untuk membantu mengurangi nyeri sendi secara bertahap.

Tanaman herbal bisa menjadi solusi alami yang bermanfaat untuk meredakan pegal linu dan nyeri sendi. Meski begitu, penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan dikonsultasikan lebih dulu ke dokter Bunda ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online