Singapura dan Australia Beri Vaksin RSV Gratis untuk Ibu Hamil, Apa Itu?

4 hours ago 3

Jakarta -

Tahukah Bunda, sekarang di Singapura dan Australia, ibu hamil bisa dapat vaksin RSV secara gratis, lho! Wah, kok bisa? Memangnya penting ya? Yuk, kita bahas bareng-bareng kenapa vaksin ini mulai jadi perhatian dunia dan apa manfaatnya buat Bunda dan Si Kecil yang masih di dalam perut.

Apa itu RSV?

RSV atau respiratory syncytial virus adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Dikutip dari The Conversation, RSV merupakan penyebab paling umum infeksi saluran pernapasan bawah (bronkiolitis dan pneumonia) pada bayi.

Diperkirakan dari setiap 100 bayi yang lahir di Australia setiap tahun, setidaknya dua di antaranya akan dirawat di rumah sakit karena RSV pada usia enam bulan. Infeksi RSV paling umum terjadi antara bulan Maret dan Agustus di belahan bumi selatan, tetapi infeksi dapat terjadi sepanjang tahun, terutama di daerah tropis.

Vaksin ini bekerja dengan memberikan kekebalan pasif dari ibu sebagai lawan dari kekebalan aktif respons imun bayi sendiri. Pada saat bayi lahir, antibodi mereka sudah cukup untuk melindungi mereka selama bulan-bulan pertama kehidupan ketika mereka paling rentan terhadap penyakit RSV yang parah.

Buat orang dewasa, biasanya cuma flu ringan aja. Tapi buat bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, RSV bisa jadi bahaya banget. Menurut CDC (Badan Kesehatan AS), 1 dari 50 bayi di bawah 6 bulan yang kena RSV harus dirawat inap. Ini bukan angka kecil ya, Bunda.

Selain itu, biasanya, Vaksin RSV untuk ibu hamil diberikan di trimester ketiga (antara usia kandungan 32–36 minggu). Gunanya buat apa? Supaya tubuh Bunda bikin antibodi lawan RSV, dan antibodi itu bakal otomatis ditransfer ke bayi lewat plasenta. Jadi pas bayi lahir, dia udah punya 'perisai' alami buat lawan RSV. Keren, kan?

Menurut studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, vaksin ini bisa ngurangin risiko bayi dirawat karena RSV sampai 82 persen dalam 3 bulan pertama kehidupannya. 

Kenapa Singapura dan Australia menggratiskan vaksin RSV?

Dilansir dari Straitstimes, RSV merupakan penyebab utama infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak-anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia, dan mengakibatkan 3 juta rawat inap dan 60.000 kematian setiap tahunnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli Singapura dan diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, di Singapura, virus tersebut menyebabkan lebih dari 3 persen rawat inap bayi di bawah usia enam bulan.  

Dr. Mohana mengatakan beberapa bayi dari ibu yang menerima vaksin diamati memiliki berat badan yang sedikit lebih rendah saat lahir dan sedikit peningkatan risiko penyakit kuning. Namun, katanya, semua bayi tetap sehat setelah melahirkan dan tidak mengalami komplikasi besar. 

Profesor Tan Hak Koon, Ketua divisi Obstetri dan Ginekologi di KKH mengatakan bahwa kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh ibu yang mendapatkan vaksinasi biasanya ringan, dan dapat meliputi sakit kepala, nyeri otot dan nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat suntikan.

Namun, kata Prof Tan, mereka yang memiliki riwayat reaksi alergi parah sebaiknya tidak menerima vaksin. Reaksi parah meliputi anafilaksis, reaksi yang mengancam jiwa yang sering menyebabkan gagal napas. Mereka yang alergi terhadap bahan-bahan dalam vaksin juga sebaiknya tidak menerimanya.

Prof Tan menambahkan, pasien dengan penyakit akut ringan seperti flu masih dapat menerima vaksin, tetapi mereka yang memiliki penyakit cukup serius hingga parah sebaiknya menundanya hingga kesehatannya membaik. Sebelum mendapatkan vaksin, calon ibu harus berkonsultasi dengan dokter kandungan, kata para dokter.

Selama uji klinis, Abrysvo (vaksin RSV buatan Pfizer)menunjukkan efektivitas 91,1 persen dalam mencegah penyakit saluran pernapasan bawah yang parah yang disebabkan oleh RSV pada bayi dalam 90 hari pertama setelah lahir, ketika diberikan kepada ibu saat mereka hamil antara 32 dan 36 minggu. Dalam 180 hari pertama kelahiran, vaksin menunjukkan efektivitas 76,5 persen, kata Pfizer.

Abrysvo juga telah disetujui untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Ini adalah vaksin RSV kedua yang tersedia di Singapura untuk kelompok usia tersebut. Vaksin GSK Arexvy adalah yang pertama disetujui oleh otoritas Singapura pada Mei 2024.

Kementerian Kesehatan mengatakan vaksin tersebut tidak termasuk dalam jadwal imunisasi. Kementerian akan terus memantau data tentang efektivitas dan kemungkinan efek samping serius yang jarang terjadi dari vaksin dari waktu ke waktu, tambahnya.

Sementara itu, dilansir dari Gov.uk, mulai 1 September 2024, ibu hamil di Australia dapat memperoleh vaksin gratis setiap kali hamil, untuk melindungi bayi mereka dari virus pernapasan syncytial (RSV) terutama menjelang musim dingin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online