Jakarta -
Pemberian ASI dan susu formula ternyata dapa memengaruhi feses pada bayi. Kenali yuk, perbedaan BAB antara bayi dan formula, frekuensi, dan warnanya.
Mengurus bayi memang menghabiskan banyak waktu dan energi. Bunda tidak hanya perlu fokus memenuhi nutrisi mereka tetapi juga memperhatikan seluk beluk poop bayi yang mengindikasikan kesehatannya.
Biasanya, bayi baru lahir cenderung buang air besar (BAB) lebih sering dan seiring dengan pertambahan usia nantinya akan sedikit berkurang. Nah, di awal masa pertumbuhannya dengan frekuensi BAB yang lebih banyak pada bayi tentunya membuat Bunda terbiasa mengenali seperti apa tekstur dan warna feses yang bayi keluarkan.
Mengenal BAB pada bayi
Saat pertama kali lahir, bayi juga langsung mengeluarkan feses ya, Bunda. Di tahapan tersebut, feses bayi disebut dengan mekonium, Bunda. Warnanya cenderung hitam dan teksturnya seperti tar serta tidak berbau. Biasanya, mekonium dikeluarkan dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir.
"Sama seperti bayi yang disusui, bayi yang diberi susu formula akan mengeluarkan mekonium dalam tiga hari pertama, dan warnanya akan sama untuk keduanya. Warnanya akan berubah dari hitam, menjadi hijau tua, lalu menjadi cokelat," ujar Liza Janda, seorang konselor pendidikan laktasi, seperti dikutip dari laman Romper.
Setelah fase BAB bayi yang disebut mekonium, BAB bayi bisa berganti warna yang masih dianggap normal. "Saran terbaik bagi orang tua ialah melihat warna dan konsistensi untuk menentukan apakah fesesnya normal atau tidak normal," kata Dr Charnetta Colton-Poole, MD, FAAP, seorang dokter anak.
Warna feses seperti warna kuning, cokelat, dan hijau memang sangat normal ya, Bunda. Warna-warna tersebut biasanya dipengaruhi dengan asupan yang Bunda makan dan dikonsumsi melalui ASI oleh bayi.
Tetapi perlu Bunda ingat bahwa setiap bayi memiliki perbedaan masing-masing ya, Bunda. Termasuk bagaimana cara tubuh mungil mereka mencerna ASI ataupun susu formula yang bervariasi. Ini artinya pola poop setiap bayi akan terlihat sedikit berbeda.
BAB bayi yang diberi susu formula
Bayi yang diberi susu formula biasanya mengeluarkan feses yang berwujud seperti selai kacang. Ini dikarenakan bahan-bahan dalam susu formula tidak berubah dari hari ke hari, sehingga bau dan teksturnya juga tetap sama," ujar Liza.
Saat lahir, bayi yang diberikan susu formula juga akan mengeluarkan mekonium tar pada hari pertama dan setelahnya penampakan dari feses bayi akan berbeda ya, Bunda. Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, mereka memiliki feses yang lebih sedikit padat. Teksturnya menyerupai pasta atau mirip dengan tanah liat lunak atau selai kacang dan berwarna kuning atau cokelat.
Seperti apa BAB bayi ASI?
Kotoran ASI yang diberi ASI cenderung berwarna kuning sawi, konsitensinya encer, dan tampak seperti biji di dalamnya, kata Andrea Tran, seorang konsultan laktasi.
Tidak seperti bayi yang diberikan susu formula, kotoran bayi yang mengonsumsi ASI memang lebih beragam warnanya. Jadi, ketika Bunda mengonsumsi banyak sayuran hijau, kemungkinan besar feses bayi juga berwarna zamrud.
Oh iya, Bunda, bayi yang mengonsumsi ASI, fesesnya secara bertahap akan berubah warnanya dari hitam pekat menjadi hitam kehijauan. Kemudian, warnanya beralih menjadi kuning kehijauan dan akhirnya menjadi kuning dengan tampilan seperti biji-bijian dan mustard pada hari ke-4 hingga ke-6, dan seterusnya seperti dikutip dari laman Happy Family Organics.
Dalam fase tersebut, tekstur dari feses bayi cenderung lebih lunak dan lebih encer. Jadi, Bunda jangan merasa kaget jika menemui kondisi tersebut karena kondisinya akan berlangsung selama satu bulan pertama kehidupannya.
Frekuensi BAB bayi yang disusui dan minum susu formula
Ada berbagai macam hal yang normal bagi bayi yang minum ASI dan perlu Bunda ketahui. Bayi yang disusui biasanya akan BAB satu kali atau lebih dalam sehari. Sementara beberapa bayi lainnya mungkin BAB setelah setiap kali menyusu dan beberapa lainnya mungkin tidak BAB sama sekali hingga seminggu.
Alasan mengapa bayi yang disusui jarang BAB dikarenakan ASI dicerna hampir seluruhnya oleh bayi, Bunda. Sehingga, tubuh hanya menyisakan sedikit kotoran padat yang harus dikeluarkan.
Namun Bunda tidak perlu khawatir berlebihan. Selama berat badan bayi bertambah dan naik secara berkala, bayi menyusu rutin, dan fesesnya bertekstur lunak, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, Bunda.
Sementara pada bayi yang minum susu formula, frekuensi BAB mereka setidaknya satu kali sehari ya, Bunda. Jika bayi Bunda temui lebih jarang BAB, tampak mengejan, dan fesesnya lebih padat dari biasanya, artinya bayi mengalami sembelit ya, Bunda. Segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Bunda.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)