Aktris sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nafa Urbach, belum lama ini mengungkap ketidakpuasannya terhadap sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengatasi skincare yang overclaim.
Hal tersebut diungkap Nafa melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Ia mengatakan pihak BPOM masih belum bisa memberikan tindakan konkrit dalam mengatasi masalah tersebut.
“Kita baru saja selesai rapat dengan BPOM terkait dengan perihal berita yang sedang marak kali ini yaitu tentang skincare overclaim. Tapi saya kurang puas dengan jawaban BPOM karena kita butuh tindakan secara konkret,” ujar Nafa, dikutip dari laman Instagram@nafaurbach, Selasa (19/11/2024).
“Supaya hal seperti ini tidak lagi dinormalisasikan dan akhirnya jadi liar. Mereka akan melakukan lagi, lagi, dan lagi. Kita mau supaya mereka melakukan tindakan yang konkrit supaya membuat efek jera, supaya ini tidak terjadi lagi,” sambungnya.
Nafa Urbach soroti sikap BPOM mengatasi skincare overclaim
Perempuan 44 tahun ini juga mengatakan BPOM belum memberikan tindakan konkrit untuk menyelesaikan masalah yang sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
“Saya utarakan karena tadi teman-teman yang lain sudah menyampaikan terkait skincare yang overclaim saya rasa sekarang itu menjadi isu yang sedang heboh-hebohnya saat ini terjadi, tapi mungkin belum ada tindakan secara konkret yang dilakukan oleh BPOM terkait skincare overclaim itu,” ujar Nafa.
Ia pun menyoroti skincare overclaim tersebut masih dapat menghasilkan penjualan hingga Rp10 miliar dalam satu hari live streaming.
“Kemungkinan tahu atau tidak bahwa saat para owner ini live biasanya tuh yang nonton bisa sampai 40.000 atau 50.000 masyarakat Indonesia dan penjualannya itu bisa mencapai sampai Rp10 miliar dalam satu hari live,” ungkap Nafa.
“Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana nasib dari para reseller atau agen-agen yang tersebar di seluruh Indonesia ini? Apakah mereka itu mendapatkan kompensasi? Atau mendapatkan ganti rugi?” sambungnya.
Dalam rapat tersebut, Nafa pun mengaku menyayangkan karena para owner skincare tersebut hanya meminta maaf.
“Saya tahu bahwa ini adalah salah satu mata pencarian masyarakat juga. Dengan menjadi reseller mereka mengharapkan akan datang berpenghasilan lebih, tapi dengan kejadian ini saya melihat bahwa para owner-owner ini hanya meminta maaf,” tuturnya.
Tanggapan BPOM terkait skincare overclaim
Ilustrasi skincare/Foto: Getty Images/imagehub88
Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan temuan skincare overclaim. Bahkan, beberapa dokter secara blak-blakan turut membongkar skincare tersebut telah banyak beredar di pasaran.
Melansir dari laman detikcom, skincare overclaim merupakan pernyataan berlebihan mengenai manfaat produk yang dibuat oleh merek skincare tersebut.
Biasanya klaim itu berupa janji-janji untuk menghilangkan kerutan, membuat wajah cerah, atau menyelesaikan masalah-masalah kulit dalam waktu singkat.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Mohammad Kashuri, mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergoda dengan tawaran tersebut.
“Jangan tergiur kaitannya dengan iklan atau promosi yang tidak rasional. Contoh kalau kosmetik, dapat memutihkan dalam waktu 1-2 hari. Nah, itu kan kelihatan bohongnya, ya itu enggak usah dibeli, enggak usah diikuti,” ungkap Kashuri.
Kashuri juga sempat mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor pada BPOM melalui kanal yang disediakan ketika menemukan skincare overclaim.
“Kalau kaitannya dengan iklan atau promosi tadi itu bisa melaporkan ke Badan POM. Kenapa ke Badan POM? Tentu kita akan telusuri ke industrinya, bila terbukti industrinya tentu akan kita lakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
Saksikan video di bawah ini juga, ya, Bunda.
(asa/som)
Loading...