TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi bersama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi-Astrid Widayani, blusukan ke Pasar Klitikan Solo, Jawa Tengah, Kamis, 14 November 2024.
Jokowi menyempatkan membeli lima bola di salah satu kios yang menjual perlengkapan olah raga, Didik Sport 354. Saat ditanya alasannya membeli bola, Jokowi mengatakan, karena besok Timnas Indonesia akan bertanding dengan Timnas Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Besok kan Timnas (Indonesia) sama Jepang?" jawab Jokowi.
Adapun Jokowi tiba di Pasar Klitikan sekitar pukul 09.55 WIB. Jokowi langsung disambut Respati-Astrid bersama ratusan pedagang pasar dan relawan pasangan calon nomor urut 2 itu yang sudah ikut menanti sejak sekitar satu jam sebelumnya.
Bersama Respati-Astrid, Jokowi kemudian berkeliling ke kios-kios para pedagang di pasar yang banyak menjual barang-barang bekas tersebut. Di antaranya ondertil otomotif, baju, sepatu, alat-alat musik, dan sebagainya. Banyak relawan dan pedagang yang meminta Jokowi untuk berfoto.
"Pak Jokowi, ini pelek (velg) Muttaqien," teriak salah seorang pedagang menawarkan velg dagangannya kepada Jokowi.
Sesekali Jokowi berhenti di kios-kios untuk berbincang dengan para pedagang. Kunjungan tersebut berlangsung selama sekitar 40 menit. Jokowi mengatakan, kunjungannya adalah untuk melihat kondisi Pasar Klitikan.
"Saya tadi mau melihat tadi kondisinya (Pasar Klitikan) seperti apa," kata dia.
Ditanya penilaiannya terhadap kondisi pasar yang dikenal dengan nama Pasar Notoharjo itu, Jokowi mengatakan, ia mendengar keluhan pedagang bahwa omzet pedagang turun pascapandemi COVID-19.
"Ya ada keluhan pedagang omzetnya turun setelah COVID. Saya kira semuanya mengalami hal yang sama. Setelah COVID itu memang belum normal ekonomi kita," ujarnya.
Namun, menurut Jokowi, kondisi ekonomi yang belum normal pasca COVID-19 itu juga dialami negara-negara lain di dunia. Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia justru sudah jauh lebih baik.
"Memang belum normal tapi dibanding negara lain sudah jauh lebih baik," kata dia.
Setelah itu, Jokowi kemudian masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi. Sementara Respati-Astrid saat diwawancarai wartawan mengatakan, kunjungan Jokowi dan mereka ke Pasar Notoharjo itu adalah untuk bernostalgia.
"Kami berdua diajak bernostalgia oleh beliau (Jokowi). Katanya bahwa ini sejarah sekali. Tadi Bapak cerita Kalau Pak Jokowi sangat sering banget ke sini, dari dulu sampai sekarang," kata Respati.
Pasar Notoharjo memiliki cerita sejarah saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2006. Kawasan pasar tersebut merupakan daerah relokasi yang dipersiapkan Pemerintah Kota Solo bagi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang awalnya menempati kawasan Monumen Banjarsari Solo.
Keberadaan ratusan PKL di Monumen Banjarsari membuat kawasan itu menjadi terlihat kumuh dan mengurangi kenyamanan publik. Rencana Pemerintah Kota Solo merelokasi ratusan PKL itu awalnya ditolak oleh para PKL.
Jokowi pun menggunakan pendekatan kepada para PK tersebut. Ayah Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka itu bahkan mengundang para perwakilan PKL dalam jamuan makan malam dengan Wali Kota Solo hingga lebih dari 50 kali hingga akhirnya para PKL itu luluh.
Mereka pun bersedia direlokasi ke Pasar Notoharjo dengan syarat, omzet mereka tidak sampai turun setelah pindah ke lokasi baru.