Kenali 4 Jenis Gatal pada Kulit Anak dan Cara Mengatasinya

20 hours ago 5

Kulit gatal pada anak-anak sangat umum terjadi. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat mereka ingin menggaruk kulit. Kondisi ini biasanya merupakan gejala gangguan kulit, infeksi, atau kondisi lainnya.

Kulit gatal dapat memengaruhi area kecil, seperti kulit kepala, lengan, atau kaki. Atau dapat juga meliputi seluruh tubuh. Selain itu, kulit gatal juga dapat terjadi tanpa perubahan nyata lainnya pada kulit, Bunda.

Tergantung pada penyebab rasa gatal, kulit anak mungkin tampak tidak berbeda dari biasanya atau mungkin meradang, kasar, atau memiliki benjolan.

Mengutip dari jurnal yang dipublikasi oleh PubMed Central, gatal telah diklasifikasikan menjadi empat kategori klinis yang berbeda. Kategori-kategori ini meliputi neurogenik, psikogenik, neuropatik, dan pruritoseptif. Kategori-kategori ini dikembangkan berdasarkan faktor anatomi, patofisiologi, dan psikologis, Bunda.

Dalam artikel ini akan dibahas tentang empat jenis gatal tersebut, serta cara mengatasi dan mencegahnya. Simak berikut ini, yuk!

4 jenis gatal pada anak

Ada empat jenis atau kategori gatal berdasarkan klinis. Berikut penjelasannya!

1. Gatal neurogenik dan sistemik

Gatal neurogenik dan sistemik disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi sistem organ selain kulit. Gangguan ini meliputi gagal ginjal kronis, penyakit hati, kondisi hematologi, dan limfoproliferatif serta keganasan, Bunda.

2. Gatal psikogenik

Gatal psikogenik dikaitkan dengan kelainan psikologis dan dianggap berasal dari kejiwaan. Gatal ini biasanya muncul dengan dorongan berlebihan untuk menggaruk atau mengutak-atik kulit yang normal. Pruritus psikogenik melibatkan kelainan otak atau kejiwaan yang belum didefinisikan dengan baik, tetapi beberapa diagnosis kejiwaan termasuk depresi, gangguan obsesif kompulsif, kecemasan, gangguan somatoform, mania, psikosis, dan penyalahgunaan zat telah dikaitkan dengan gatal.

3. Gatal neuropatik

Gatal neuropatik disebabkan oleh kerusakan neuron sensorik sentral atau perifer, yang menyebabkan aktivasi neuron pruritus tanpa rangsangan pruritogenik kulit. Gatal neuropatik dapat disebabkan oleh lesi primer atau disfungsi di titik mana pun di sepanjang jalur aferen sistem saraf.

Gatal neuropatik sering kali disertai dengan kelainan sensorik lainnya seperti parestesia, hiperestesia, atau hipoestesia. Pasien yang kerusakan sarafnya menyebabkan hilangnya sensorik sekaligus gatal neuropatik dapat menimbulkan lesi pada diri mereka sendiri melalui garukan berulang-ulang tanpa rasa sakit.

4. Gatal pruritoseptif

Gatal pruritoseptif adalah jenis yang paling sering ditemui oleh dokter kulit. Gatal ini muncul di kulit baik melalui peradangan atau kerusakan kulit, dan biasanya terlihat melalui pemeriksaan klinis. Perubahan fungsi penghalang kulit yang berkaitan dengan usia juga dapat menyebabkan gatal pruritoseptif.

Jenis gatal ini merupakan penyebab sebagian besar kasus pruritus klinis karena segala sesuatu mulai dari mediator endogen dan alergen eksogen yang bersentuhan dengan kulit dapat menyebabkan gatal pruritoseptif.

Apa yang menyebabkan kulit gatal?

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, sering kali, kulit gatal disebabkan oleh kondisi kulit atau infeksi. Meskipun jarang terjadi, hal ini juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi, luka bakar, infeksi, penyakit, atau beberapa kondisi medis.

Dilansir Pregnancy Baby Birth, kondisi kulit umum yang dapat menyebabkan kulit gatal pada anak-anak:

  • Dermatitis atopik (sejenis eksim) adalah penyebab paling umum dari kulit gatal pada anak-anak
  • Dermatitis kontak, kulit anak dapat meradang dan menjadi gatal setelah menyentuh sesuatu yang mengiritasinya
  • Gatal-gatal (urtikaria) adalah ruam kulit merah muda yang gatal, yang mungkin kecil atau besar, dan terkadang disalahartikan sebagai gigitan nyamuk

Infeksi yang dapat menyebabkan kulit gatal pada anak-anak:

  • Infeksi bakteri seperti impetigo
  • Infeksi virus seperti cacar air
  • Infeksi parasit seperti kudis
  • Infeksi jamur seperti tinea

Alasan lain mengapa anak mungkin memiliki kulit gatal meliputi:

  • Luka bakar atau sengatan matahari
  • Reaksi alergi
  • Gigitan serangga
  • Beberapa obat-obatan
  • Beberapa kondisi medis

Terkadang, selama reaksi alergi serius terhadap makanan atau obat-obatan, gejala pertama yang dapat dialami anak adalah gatal-gatal yang sangat gatal.

Cara mengatasi dan mencegah gatal pada kulit anak

Bagaimana kulit gatal diobati? Ada banyak pilihan pengobatan untuk kulit gatal, seperti:

  • Krim, pelembap, krim steroid atau salep
  • Obat oral, seperti antihistamin atau obat lain

Kemudian, dapatkah kulit gatal dicegah? Tergantung pada apa yang menyebabkan kulit gatal pada anak, Bunda mungkin dapat mencegahnya dengan:

  • Lembapkan kulit anak Anda dengan emolien yang direkomendasikan
  • Hindari sabun, mandi busa dan gel mandi karena dapat mengeringkan kulit anak, gunakan sabun cuci bebas sabun sebagai gantinya
  • Hindari mandi atau berendam dalam air panas atau lama
  • Kenakan pakaian katun longgar
  • Hindari kepanasan
  • Jaga kuku tetap pendek untuk mencegah kerusakan kulit akibat garukan
  • Pakai tabir surya untuk mencegah kulit terbakar
  • Jika gatal disebabkan oleh kondisi tertentu, mengobati kondisi tersebut dapat membantu mencegah gatal

Kapan anak harus ke dokter?

Mengutip Mayo Clinic, temui dokter atau spesialis penyakit kulit (dokter kulit) jika gatal:

  • Berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak membaik dengan tindakan perawatan diri
  • Bersifat parah dan mengganggu rutinitas harian atau membuat anak tidak bisa tidur
  • Datang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan dengan mudah
  • Memengaruhi seluruh tubuh
  • Disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan, demam, atau keringat malam

Demikian ulasan empat jenis gatal pada anak, berdasarkan ciri-cirinya, penyebabnya, dan cara mengatasinya. Perhatikan gejala gatal yang lebih parah dan kapan harus dibawa ke dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online