Jakarta -
Ciri-ciri bayi baru lahir sehat dan perkembangan normalnya perlu dipahami orang tua sebagai pemantauan mandiri di rumah. Sudah tahu apa saja, Bunda?
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2.500-4.000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan.
Perlu diketahui bahwa saat baru lahir, bayi sudah akan belajar menyesuaikan diri dari kehidupan dalam rahim ke dunia luar. Secara fisiologi, Si Kecil pun mulai beralih dari ketergantungan mutlak pada tubuh bunda menuju kemandirian pada tubuhnya sendiri.
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
Dikutip dari laman Kemenkes RI, semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi kehidupannya ke dunia luar berjalan dengan lancar dan tidak ada kelainan. Pemeriksaan medis komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama kehidupan dengan dua tahap yakni:
1. Pemeriksaan APGAR
Tahap pertama dilakukan dengan pemeriksaan setelah bayi lahir, yang bertujuan untuk mengecek adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan luar rahim, yaitu dengan melakukan penilaian APGAR.
Penilaian ini meliputi appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks atau respons terhadap rangsang), activity (tonus otot), dan respiratory effort (usaha bernapas).
2. Pemeriksaan fisik
Tahap kedua adalah memeriksa keadaan fisik bayi baru lahir. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau tidak mengalami penyimpangan.
Ciri-ciri bayi baru lahir sehat
Lalu seperti apa saja kondisi normal bayi baru lahir yang perlu diperiksa dan turut dipantau oleh orang tua? Berikut ulasannya:
Postur, tonus dan aktivitas
Jika diamati dari posisi tungkai dan lengan fleksi, bayi sehat akan bergerak aktif.
Kulit
Wajah, bibir, dan selaput lendir, serta dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya kemerahan atau bisul.
Pernapasan
Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis. Frekuensi napas normal 40-60 kali per menit, tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam.
Denyut jantung
Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri, angka normalnya berkisar antara 100-160 kali per menit.
Suhu tubuh
Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan termometer. Suhu normal adalah 36,5 - 37,5º C.
Bagian kepala
Lihat dan raba bagian kepala bayi. Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses persalinan, tapi kondisi ini umumnya hilang dalam 48 jam.
Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit membonjol saat bayi menangis.
Mata
Perhatikan bagian mata bayi, sepatutnya tidak ada di dalamnya.
Mulut, bibir dan gusi
Amati bagian dalam mulut, termasuk bibir, gusi, dan langit-langit, sepatutnya utuh dan tidak ada bagian yang terbelah. Masukkan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam mulut, raba langit langit.
Perut dan tali pusat
Saat diperiksa, perut bayi sepatutnya datar dan teraba lemas. Tali pusat seharusnya juga tidak ada perdarahan, pembengkakan, atau nanah.
Perhatikan juga apakah ada bau yang tidak enak pada tali pusat atau kemerahan sekitar tali pusat, ini bisa menandakan infeksi.
Punggung dan tulang belakang
Perhatikan dan raba bagian punggung serta tulang belakang bayi. Sepatutnya kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang.
Lengan, tangan dan kaki
Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, yakni tangan, lengan dan kaki, sepatutnya tidak terdapat sindaktili, polidaktili, siemenline, dan kelainan.
Lubang anus
Cek apakah terlihat ada lubang anus dan periksa apakah mekonium sudah keluar. Perhatikan apakah bayi sudah bayi sudah buang air besar, sebab biasanya mekonium keluar dalam 24 jam setelah lahir.
Mekonium adalah feses pertama bayi yang memiliki tekstur kental, lengket, dan berwarna hijau gelap.
Lihat dan raba juga alat kelamin luar bayi perempuan, karena terkadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau kemerahan.
Dengan mempelajari cara pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, bila ada masalah maka dapat segera diperiksakan dan ditangani dengan tepat.
Perkembangan normal pada bayi
Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/iStockphoto/x-reflexnaja
Proses perkembangan bayi tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik, tetapi juga dengan aspek emosional dan sosial yang mulai berkembang sejak hari pertama.
Nah, berikut beberapa tanda perkembangan normal pada bayi yang dapat Bunda lihat dari perilaku dan respons mereka terhadap lingkungan sekitar:
1. Jadi lebih tenang saat ada sentuhan dan suara
Bayi baru lahir cenderung menangis cukup sering, namun salah satu cara terbaik untuk menenangkan mereka adalah dengan memberikan sentuhan dan suara Bunda.
Suara orang tua, khususnya ibu, merupakan hal yang sangat familiar bagi bayi, karena mereka sudah mendengarnya selama berada di dalam kandungan.
"Bayi terbiasa berada di tempat yang sempit di dalam rahim, jadi suara ibu merupakan bagian penting dari pengalaman itu. Setelah lahir, mendengar suara ibu dan digendong, semuanya mirip seperti saat-saat menyenangkan itu," ungkap penulis Heading Home With Your Newborn, Jennifer Shu, MD, seperti dikutip dari Parents.
2. Frekuensi buang airnya teratur
Salah satu cara untuk memastikan bahwa perkembangan bayi sudah normal adalah dengan memantau popok basah yang mereka pakai. Bayi yang sehat biasanya akan memiliki sekitar 8 hingga 10 popok basah setiap harinya.
Selain itu, berat badan bayi yang terus bertambah juga merupakan indikator penting bahwa mereka mendapatkan cukup asupan nutrisi, terutama dari ASI.
3. Kadang diam dan fokus selama beberapa waktu
Bayi yang sehat akan mulai memiliki periode waktu di mana mereka lebih tenang dan fokus, terutama saat mulai mengembangkan kontrol atas otot mata. Hal ini adalah tahap penting dalam perkembangan sensoriknya, Bunda.
Pada usia sekitar satu bulan, bayi mulai menunjukkan ketertarikan pada objek-objek di sekitar mereka, seperti wajah Bunda atau benda yang bergerak. Ini menunjukkan bahwa mereka mulai mengembangkan kemampuan visual mereka dan memproses informasi dari lingkungan sekitar.
4. Berespons terhadap suara baru
Pada usia beberapa minggu, bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk membedakan suara-suara penting di sekitarnya. Hal ini merupakan bagian dari perkembangan pendengaran mereka.
Tak perlu khawatir jika bayi bereaksi terhadap suara seperti musik atau suara keras yang tiba-tiba, sebab ini justru menunjukkan bahwa pendengaran mereka berkembang dengan baik.
Respons terhadap suara ini adalah tanda bahwa otak bayi mulai mengolah informasi dan membedakan berbagai jenis suara yang didengar.
5. Mengamati pola, warna, dan gerakan
Penglihatan bayi juga berkembang dengan cepat selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Jika bayi baru lahir hanya dapat melihat benda-benda dalam jarak sekitar 20 hingga 30 cm saja, nantinya pada usia sekitar dua bulan bayi mulai dapat mengikuti pola dan objek bergerak, seperti mainan gantung.
Kemampuan untuk mengikuti gerakan dan mengamati pola adalah tanda bahwa penglihatan dan perkembangan otak bayi semakin matang. Tahap penting ini pertanda ada perkembangan sensorik yang sedang terstimulasi, Bunda.
Demikian ulasan tentang ciri-ciri bayi baru lahir sehat dan perkembangan normalnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika menemukan ada sesuatu yang kurang sesuai ya, Bunda. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)