Jakarta -
Diare kerap dialami bayi dan membuat kondisi tubuh mereka lemas dan terancam dehidrasi. Ketahui ciri-ciri bayi dehidrasi karena diare dan tanda kurang ASI serta cara mengatasinya.
Sama halnya dengan orang dewasa, diare dan dehidrasi bisa terjadi pada bayi kapan saja. Bunda pun perlu mewaspadai risiko tersebut agar bayi terpantau kesehatannya sepanjang waktu.
Diare merupakan masalah umum pada bayi dan anak-anak. Meskipun biasanya ringan dan singkat, diare akut bisa berlangsung kurang dari 1 minggu, dan tidak lebih dari 14 hari seperti dikutip dari laman Caring for kids.
Bayi ASI dehidrasi
Seorang anak terindikasi mengalami diare jika ia buang air besar lebih banyak daripada biasanya, dan jika tinja kurang terbentuk dan lebih encer. Terkadang anak-anak yang mengalami diare memiliki gejala lain, seperti demam, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, kram, dan darah atau lendir dalam buang air besar.
Diare dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar karena mengeluarkan air dan garam dari tubuh anak. Jika cairan ini tidak segera diganti, anak dapat mengalami dehidrasi dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.
Ada banyak penyebab yang menyebabkan bayi diare ya, Bunda. Yang paling umum adalah infeksi virus. Kuman diare menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dan terutama dari anak ke anak. Mereka biasanya menyebar dengan cepat di antara anak-anak yang belum belajar menggunakan toilet.
Anak-anak yang mengalami diare perlu terus minum cairan dalam jumlah yang tepat untuk menghindari dehidrasi. Jika Bunda menyusui, teruslah memberi makan sesuai permintaan. Bunda juga dapat menawarkan makanan yang biasa dimakan anak.
Tanda dehidrasi pada bayi ASI
Dehidrasi merupakan kondisi saat bayi kehilangan terlalu banyak air dan tidak dapat minum cukup cairan (susu) untuk segera menggantinya. Ukurannya yang kecil memudahkan bayi dan balita kehilangan air dan mengalami dehidrasi. Dalam kasus yang serius, dehidrasi dapat berbahaya bagi bayi jika tidak diobati.
Tanda dan gejala dehidrasi pada bayi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan air yang dialami bayi. Gejalanya mungkin juga berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita, seperti dikutip dari laman Healthline.
Secara umum, ciri-ciri bayi dehidrasi pada bayi baru lahir meliputi beberapa hal berikut ya, Bunda:
1. Bagian lunak di atas kepala tampak cekung
2. Terlalu banyak tidur
3. Mata cekung
4. Menangis dengan sedikit atau tanpa air mata
5. Rewel
6. Kulit keriput
Sementara itu, ciri-ciri umum dehidrasi pada bayi dan balita ditandai dengan gejala berikut ya, Bunda:
1. Tidak ingin bermain
2. Lelah atau rewel
3. Popok kering selama 6 jam atau lebih
4. Mata cekung
5. Menangis dengan sedikit atau tanpa air mata
6. Mulut kering
7. Sembelit atau buang air besar yang keras atau lebih sedikit (jika dehidrasi disebabkan oleh tidak cukup minum air)
8. Tangan dingin
9. Napas cepat
10. Detak jantung cepat
Penyebab dehidrasi pada bayi ASI
Bayi baru lahir sering mengalami beberapa cegukan saat pertama kali belajar cara mendapatkan susu. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan menelan dan mencerna susu. Berikut ini beberapa penyebab dehidrasi pada bayi baru lahir ya, Bunda:
1. Bayi tidak dapat menyusu dengan benar pada puting susu
2. Suplai ASI yang sedikit pada awalnya
3. Bayi tidak dapat menyedot susu dari puting susu atau botol dengan baik
bayi terlalu banyak gumoh atau muntah
4. ASI tidak seimbang atau campuran air dan garam tidak tepat (penyebab dehidrasi yang sangat jarang terjadi pada bayi baru lahir)
Pada bayi yang lebih besar dan balita, penyebab dehidrasi yang hampir sama. Mereka kemungkinan besar mengalami dehidrasi saat merasa tidak enak badan. Flu, virus perut, dan intoleransi makanan atau alergi semuanya dapat menyebabkan dehidrasi sementara.
Pengobatan dan perawatan dehidrasi pada bayi ASI
Perawatan dan pengobatan untuk dehidrasi pada Si Kecil bergantung pada penyebab dan usia bayi ya, Bunda. Berikut ini beberapa alternatif cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dehidrasi pada bayi:
1. Berikan ASI secara teratur
Jika bayi belum dapat menyusu dengan benar, teruslah berusaha untuk menyusui secara teratur. Biarkan bayi mencoba menyusu dan kemudian beristirahatlah saat ia lelah. Cobalah untuk menyusui lagi setelah sekitar 15 menit.
2. Cobalah pemberian susu botol atau pipet
Jika bayi tidak dapat menyusu atau Bunda belum menghasilkan cukup ASI, cobalah berbagai cara untuk memberikan ASI. Pompa ASI atau buat susu formula bayi. Gunakan botol, pipet steril, atau sendok bayi kecil untuk memberikan susu kepada bayi dengan lembut.
3. Kenakan pakaian tipis
Untuk mengatasi keringat malam, kenakan pakaian tipis pada bayi
Jika bayi atau balita berkeringat di malam hari atau saat tidur, kenakan pakaian yang menyerap keringat, pilih sprei yang lebih tipis, dan turunkan suhu termostat, agar mereka tidak kepanasan di malam hari.
4. Kompres air hangat saat demam
Jika bayi atau balita demam, Bunda dapat mencoba membasahi mereka dengan air hangat. Pertimbangkan juga kiat-kiat berikut untuk membantu menurunkan demam. Salah satunya menawarkan makanan yang berair. Jika bayi atau balita rewel minum air atau susu, berikan mereka buah dan sayuran berair seperti semangka, plum, atau mentimun.
Kapan harus ke dokter?
Bayi dan balita dapat mengalami dehidrasi dengan cepat karena ukurannya yang kecil. Bayi baru lahir memiliki perut yang sangat kecil sehingga mereka tidak dapat menampung banyak susu sekaligus. Hubungi dokter jika Bunda melihat gejala dehidrasi. Kondisi ini dapat berubah menjadi serius dengan cepat.
Cara menghindari risiko bayi ASI dehidrasi
Untuk mengurangi risiko dehidrasi pada bayi, sebaiknya Bunda dapat melakukan beberapa hal seperti memastikan bayi minum pada waktu makan dan menawari makanan dengan kandungan air tinggi seperti sup, melon, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Nhs.
Berikan pula sedikit cairan rehidrasi secara teratur untuk mengganti cairan yang hilang. Mintalah apoteker untuk merekomendasikannya ya, Bunda. Kemudian, teruslah menyusui bayi dan memberikannya dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering dari biasanya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)