Kisah Pilu Bunda Meninggal Usai Melahirkan Bayi Kembar karena Penyakit Langka

2 hours ago 1

Morgan Hughes selalu bermimpi menjadi seorang ibu. Tak heran bila ia merasa begitu bahagia ketika dinyatakan hamil anak kembar.

Tapi, kebahagiaan itu hilang lantaran Hughes didiagnosis penyakit langka bernama kardiomiopati peripartum atau peripartum cardiomyopathy (PPCM) setelah melahirkan. Sembilan hari setelah melahirkan bayi kembarnya, Hughes pun meninggal dunia karena penyakitnya.

Melahirkan bayi prematur

Pada 19 Desember 2024, Hughes melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Perempuan 23 tahun ini dinyatakan pulih dengan baik setelah melahirkan dan diizinkan pulang dari rumah sakit beberapa hari kemudian.

Meski begitu, Hughes belum bisa bertemu dengan dua anaknya. Anak kembar Hughes lahir prematur, sehingga perlu mendapatkan perawatan di neonatal intensive care unit (NICU).

Hughes dan suaminya, Sam Hughes, memberi nama bayi kembar mereka Hudson dan Georgia. Keduanya selalu mengunjungi anak kembar mereka di NICU dan berharap bisa segera membawa mereka pulang, Bunda.

Hughes diagnosis penyakit langka setelah melahirkan

Sekitar seminggu setelah melahirkan, kabar buruk datang. Hughes merasa tidak enak badan. Ayah Hughes, Brian Hodson, mengatakan bahwa anaknya mengalami muntah dan pingsan. Ia sempat mengira anaknya itu mengalami kejang.

Hughes memeriksakan kondisinya di rumah sakit, di mana dokter menemukan cairan di sekitar organ jantungnya. Dokter lalu mendiagnosisnya dengan penyakit langka, peripartum cardiomyopathy (PPCM) atau kardiomiopati pasca persalinan.

Kondisi Hughes memburuk dengan cepat hingga ia dirawat di unit perawatan intensif. Pada 28 Desember, Hughes meninggal setelah mengalami serangan jantung.

"Ini sangat menghancurkan. Kami sama sekali tidak menduga hal ini terjadi," kata Hodson, dikutip dari NBC News.

Menurut Hodson, putrinya tidak sabar untuk memulai hidup sebagai keluarga beranggotakan empat orang. Apalagi mengingat persalinan anak kembarnya cukup berjalan lancar.

"Ia selalu ingin menjadi seorang ibu dan mencintai bayi sejak lama. Ia dikenal sebagai orang yang bisa menenangkan bayi, bahkan saat ia masih muda," ujar Hodson.

Sebelum didiagnosis PPCM, Hughes diketahui sempat mengalami preeklamsia di akhir kehamilannya. Namun, preeklamsia ini tidak memengaruhi kehamilannya, Bunda.

PPCM merupakan kondisi langka yang dapat dialami seorang perempuan saat hamil dan setelah melahirkan. Lantas apa penyebabnya?

Apa itu kardiomiopati peripartum?

Ilustrasi Kaki Ibu Hamil

Ilustrasi Gejala Kardiomiopati Peripartum/ Foto: iStockphoto/Getty Images/geargodz

Kardiomiopati peripartum atau PPCM merupakan bentuk dari gagal jantung langka yang terjadi ketika otot jantung melemah menjelang akhir kehamilan atau sekitar lima bulan setelah melahirkan. Pada kebanyakan kasus, PPCM terjadi tepat setelah melahirkan.

Menurut American Heart Association (AHA), beberapa kasus PPCM yang dideteksi lebih awal dapat ditangani dengan pengobatan untuk meningkatkan fungsi jantung dan mengatasi retensi cairan. Namun, kondisi ini sulit dideteksi karena gejala gagal jantung, seperti sesak napas dan pembengkakan pada kaki dan tungkai, dapat menyerupai gejala kehamilan.

Penyebab PPCM belum diketahui pasti. Para ahli mengatakan bahwa ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seorang Bunda terdiagnosis penyakit ini. Berikut beberapa faktor risikonya:

  • Kehamilan lebih dari satu anak
  • Usia ibu 35 tahun atau lebih
  • Tekanan darah tinggi, termasuk preeklamsia

Menurut dokter dari UT Health San Antonio di Texas, Dr. Patrick S. Ramsey, kardiomiopati peripartum diperkitakan terjadi pada sekitar 1 dari 2.000 kelahiran hidup, di mana perempuan ras kulit hitam lebih mungkin untuk mengalaminya.

"Ini adalah kondisi yang frekuensinya meningkat selama beberapa dekade terakhir, dan kami tidak tahu persis alasannya," kata Ramsey.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Gejala kardiomiopati peripartum

Dilansir laman John Hopkins Medicine, gejala khas kasus kardiomiopati peripartum ringan meliputi pembengkakan pada kaki dan tungkai, serta sesak napas di trimester ketiga. Gejala pada kardiomiopati peripartum berat juga sama seperti ringan, namun dapat terlihat setelah melahirkan.

Sesak napas dan kaki bengkak dapat terjadi ketika jantung tidak dapat memompa dengan baik, sehingga cairan dapat terkumpul di dalam tubuh, terutama di paru-paru dan kaki. Kardiomiopati peripartum dapat dideteksi dengan ekokardiogram untuk melihat penurunan fungsi jantung.

Penanganan kardiomiopati peripartum

Tujuan pengobatan kardiomiopati peripartum adalah untuk mencegah kelebihan cairan terkumpul di paru-paru dan membantu jantung pulih semaksimal mungkin. Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati gejala, seperti:

  • ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor, yang dapat membantu jantung menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk bekerja lebih efisien.
  • Beta blocker untuk membuat jantung berdetak lebih lambat sehingga memiliki peluang lebih besar untuk pulih.
  • Diuretik untuk membantu mengurangi retensi cairan.

Demikian kisah Bunda meninggal usai melahirkan bayi kembar karena mengidap penyakit langka kardiomiopati peripartum.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga penjelasan terkait penyakit jantung dan program hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online