Jakarta -
Ada banyak Nabi yang bisa Bunda ceritakan kisahnya kepada Si Kecil. Salah satunya, yaitu kisah Nabi Yunus AS.
Cerita Nabi Yunus adalah salah satu cerita penuh pelajaran dalam sejarah Nabi yang diabadikan di dalam Al-Qur'an. Beliau dikenal sebagai Nabi yang diutus kepada kaum Kinawa.
Kinawa sendiri merupakan sebuah wilayah di sekitar Mosul yang kini disebut sebagai Irak. Kaum ini dikenal memiliki watak yang keras kepala. Mereka juga menolak ajaran tauhid yang diberikan oleh Nabi Yunus.
Kisah keteladanan Nabi Yunus: Ditelan ikan paus dan bertaubat
Dikutip dari buku Mukjizat Isra Mi'raj dan kisah 25 Nabi-Rasul karya Winkanda Satria Putra, Yunus bin Matta merupakan Nabi yang lahir dari keturunan Benyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Ia merupakan rasul Allah yang diutus untuk kaum Assyiria di Niwana, Irak. Ia hidup sekitar tahun 820 hingga 750 SM.
Kaum Niwana adalah kaum keras kepala yang menyembah berhala serta gemar melakukan kemungkaran dan kejahatan. Akan tetapi, Nabi Yunus AS dengan sabar selalu memperingatkan kaumnya agar segera kembali ke jalan Allah SWT.
Nabi Yunus menyerukan ajaran tauhid kepada kaumnya serta meminta kaumnya agar mereka meninggalkan berhala-berhala yang mereka sembah. Akan tetapi, kaumnya tetap teguh pada pendirian mereka untuk meneruskan penyembahan mereka kepada berhala yang bisu dan tuli. Bahkan, mereka mengolok-olok Nabi Yunus.
Nabi Yunus pun marah kepada kaumnya karena tidak mau menerima petunjuk dari Allah. Maka, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Yunus untuk disampaikan bahwa Allah akan memberikan azab kepada mereka.
Setelah menyampaikan wahyu itu, Nabi Yunus bergegas pergi dari daerah tersebut. Mengetahui kepergian Nabi Yunus, kaumnya pun meyakini bahwa Nabi Yunus merupakan utusan Allah. Mereka pun bertaubat dan menyesali perbuatan.
Melihat hal itu, Allah menghilangkan azab dari mereka dan memberikan kesenangan. Hal itu Allah firmankan dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 98 yang berbunyi:
فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ اٰمَنَتْ فَنَفَعَهَآ اِيْمَانُهَآ اِلَّا قَوْمَ يُوْنُسَۗ لَمَّآ اٰمَنُوْا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍ
Latin: falau lā kānat qaryatun āmanat fa nafa'ahā īmānuhā illā qauma yụnus, lammā āmanụ kasyafnā 'an-hum 'ażābal-khizyi fil-ḥayātid-dun-yā wa matta'nāhum ilā ḥīn
Artinya: Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.
Namun, Nabi Yunus tetap meninggalkan kampung tersebut karena marah terhadap kaumnya. Padahal Allah SWT belum mengizinkannya untuk pergi.
Ketika pergi ke tepi laut dan menaiki kapal, cuaca yang tidak bersahabat membuat kapal yang ditumpangi Nabi Yunus oleng dan hampir membuat semua yang berada di atas kapal tenggelam. Maka, atas keputusan bersama, semua barang yang berat dibuang ke laut untuk meringankan.
Sayangnya, masih dibutuhkan satu orang dibuang ke laut, maka dibuatlah undian dan ternyata undian itu jatuh kepada Nabi Yunus. Semua orang tidak menginginkan Nabi Yunus untuk dibuang ke laut. Maka, diulanginya lagi undian itu, tetapi hasilnya tetap sama.
Tersadarlah ia atas amarah yang diberikan Allah kepadanya. Nabi Yunus tidak mengelak dan bertawakal kepada Allah hingga akhirnya ia dilempar ke lautan.
Pada saat yang bersamaan, Allah SWT mengirimkan ikan paus untuk menelan dirinya tanpa merobek daging atau mematahkan tulangnya, Bunda. Di dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa dan memohon ampun kepada Allah.
Salim bin Abi al-Ja'd dalam buku Tafsir Ibnu Katshir menyebutkan bahwa ikan besar tersebut ditelan lagi oleh ikan lainnya yang lebih besar sehingga keadaan gelapnya menjadi dua kali lipat ditambah dengan kegelapan lautan.
Selama berada dalam perut ikan besar tersebut, Nabi Yunus mendengar suara tasbih ikan-ikan besar dan ikan-ikan lainnya di lautan. Bahkan ia mendengar suara tasbih telur ikan yang tidak terhitung jumlahnya.
Ahli-ahli tafsir pun berkata, Nabi Yunus sempat mengira dirinya meninggal. Namun, setelah berhasil menggerakkan anggota tubuhnya, saat itu juga ia memosisikan diri dalam keadaan sujud dan berdoa kepada Allah.
Setelah 40 hari lamanya, Allah memerintahkan ikan paus untuk mengeluarkan Nabi Yunus di sebuah daratan yang kering dan tandus. Di tempat itu, Nabi Yunus menemukan makanan sebagai karunia dari Allah SWT.
Di sana, Nabi Yunus juga akhirnya bertemu kembali dengan kaum yang telah bertaubat setelah sebelumnya menolak ajaran agamanya. Ia pun hidup damai dalam agama Allah SWT.
Hikmah dari cerita Nabi Yunus yang bisa diajarkan ke anak
Dikutip dari buku Mukjizat Isra Mi'raj dan kisah 25 Nabi-Rasul karya Winkanda Satria Putra, ada berbagai hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Yunus AS ini, Bunda. Salah satunya adalah dengan bertanggung jawab atas tugas dan peran yang telah diberikan.
Nabi Yunus AS memutuskan untuk meninggalkan kaumnya padahal Allah SWT belum memerintahkannya untuk pergi. Karena itu, Nabi Yunus AS diberikan teguran oleh Allah.
Semua orang harus menunaikan tanggung jawab yang diberikan dengan baik. Ini menjadi salah satu cara untuk beriman dan bertakwa pada Allah.
Mukjizat Nabi Yunus AS
Mukjizat Nabi Yunus AS dimulai sejak dirinya diutus Allah SWT untuk mengajak kaumnya untuk mengimani Allah SWT. Akan tetapi, Nabi Yunus diabaikan dan ditolak dalam dakwahnya. Bahkan para penduduknya tetap memilih tenggelam dalam kekafiran.
Hingga kemudian Nabi Yunus memilih pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan emosi dan mengancam mereka akan terkena azab dari Allah. Setelah meninggalkan kota, Nabi Yunus mulai menaiki perahu bersama satu kaum dan tiba di tengah lautan luas. Saat di tengah laut, perahu mulai oleng dan semua orang ketakutan.
Penumpang perahu mulai melakukan undian untuk menentukan siapa yang akan dilempar ke laut agar meringankan beban muatan. Nahasnya, Nabi Yunuslah yang terpilih hingga kemudian Beliau menceburkan diri ke laut lepas. Tiba-tiba Allah SWT memerintahkan seekor paus besar dari laut hijau untuk bergerak membelah lautan dan menelan Nabi Yunus AS.
Berdasarkan hadis yang sahih, paus tersebut bernama Zun Nun dan Allah SWT memerintahkannya sebagai penjara untuk Nabi Yunus AS. Zun Nun kemudian membawa Nabi Yunus ke dasar laut sambil mendengar suara tasbih batu.
Nabi Yunus AS tenggelam bersama paus selama 40 hari. Nabi Yunus tak pernah berhenti berdoa kepada Allah SWT selama berada dalam perut ikan paus. Ia memohon maaf atas kekhilafannya membiarkan emosi menguasai diri dan melupakan perintah Allah SWT.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)