Sebagai orang tua, kita perlu mengetahui perawatan bayi yang basic atau dasar. Salah satunya adalah memandikan bayi baru lahir. Mungkin Bunda ingin tahu kapan waktu yang tepat untuk memandikan bayi baru lahir dan kapan bayi harus dimandikan untuk pertama kalinya?
Waktu mandi mungkin menjadi bagian dari ritual setiap pagi dan sore hari di Indonesia, tetapi dokter sebenarnya tidak merekomendasikan memandikan bayi setiap hari.
Paparan air yang berlebihan dapat menghilangkan kelembapan kulit mereka dan memperburuk kondisi seperti eksim.
"Ini adalah keseimbangan yang rumit," kata Scott Grant, M.D., MPH, FAAP, di Rumah Sakit Anak Michigan, Detroit Medical Center. Namun, mandi itu sendiri mungkin bukan satu-satunya masalah, Bunda.
"Penggunaan produk mandi, termasuk losion yang mengandung pewarna atau pewangi, dapat bereaksi dengan kulit bayi dan memperburuk eksim meskipun tidak 'dimandikan'," kata Dr. Grant, dikutip dari Parents.
Jadi, kapan bayi baru lahir sebaiknya dimandikan? Simak penjelasannya berikut ini, Bunda!
Kapan bayi baru lahir boleh dimandikan?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menunda mandi pertama bayi hingga 24 jam setelah lahir, atau menunggu setidaknya enam jam jika seharian penuh tidak memungkinkan.
Dilansir Healthy Children, berikut beberapa alasan mengapa sekarang direkomendasikan untuk menunda mandi pertama bayi:
- Suhu tubuh dan gula darah. Bayi yang langsung dimandikan lebih mungkin kedinginan dan mengalami hipotermia. Stres ringan akibat mandi lebih awal juga dapat membuat beberapa bayi lebih mungkin mengalami penurunan gula darah (hipoglikemia).
- Bonding dan menyusui. Memandikan bayi terlalu cepat dapat mengganggu perawatan kulit ke kulit, ikatan ibu-anak, dan keberhasilan menyusui dini. Satu studi menunjukkan peningkatan keberhasilan menyusui di rumah sakit sebesar 166 persen, setelah menerapkan penundaan 12 jam pada mandi pertama bayi dibandingkan dengan mereka yang dimandikan dalam beberapa jam pertama.
- Kulit kering. Vernix adalah zat putih seperti lilin yang melapisi kulit bayi sebelum lahir, bertindak sebagai pelembap alami dan mungkin memiliki sifat antibakteri. AAP menyarankan agar vernix dibiarkan menempel pada kulit bayi baru lahir selama beberapa saat untuk membantu mencegah kulit halus mereka mengering. Hal ini terutama penting bagi bayi prematur, karena kulit mereka sangat rentan terhadap cedera.
Tips memandikan bayi baru lahir
Jika sudah saatnya bayi mandi, mandikan bayi dengan spons hanya sampai tali pusarnya terlepas, yang biasanya terjadi sekitar usia satu atau dua minggu. Mandi dengan spons sama seperti mandi biasa, bedanya kita tidak memasukkan bayi ke dalam air.
Tips aman mandi dengan spons untuk bayi
Siapkan perlengkapan sebelum Bunda mulai. Siapkan baskom berisi air, waslap basah yang dibilas dengan air bebas sabun, handuk kering, dan apa pun yang mungkin Bunda butuhkan dalam jangkauan sebelum mulai.
Baringkan bayi di permukaan datar yang nyaman untuk berdua, meja ganti popok, tempat tidur, lantai, atau meja di samping wastafel bisa digunakan. Lapisi permukaan yang keras dengan selimut atau handuk halus. Jika bayi berada di permukaan yang lebih tinggi dari lantai, selalu gunakan tali pengaman atau letakkan satu tangan di atasnya untuk mencegahnya jatuh.
Mulailah mencuci wajah bayi terlebih dahulu. Gunakan kain basah untuk mencuci wajahnya, berhati-hatilah agar air tidak masuk ke mata atau mulutnya. Kemudian, celupkan kain ke dalam baskom berisi air sebelum mencuci seluruh tubuhnya dan, terakhir, area popok.
Jaga agar bayi tetap hangat. Selama mandi dengan spons, bungkus bayi Bunda dengan handuk kering dan hanya buka bagian tubuh yang sedang dibersihkan. Berikan perhatian khusus pada lipatan di bawah lengan, belakang telinga, di sekitar leher dan, terutama pada bayi perempuan, di area genital.
Memandikan bayi setelah pusar puput
Setelah area pusar sembuh atau puput, Bunda dapat mencoba memandikan bayi langsung ke dalam air. Mandi pertama mereka harus selembut dan sesingkat mungkin. Dilansir What to Expect, berikut cara memandikan bayi di bak mandi:
Fokus pada wajah terlebih dahulu. Celupkan ujung waslap atau bola kapas ke dalam air hangat, dan usap satu mata dengan lembut dari sudut dalam ke luar, lalu gunakan sudut lain atau bola kapas bersih untuk mata lainnya. Basahi waslap seluruhnya dan cuci wajahnya, terutama di sekitar mulut dan di bawah dagu tempat susu dan air liur dapat menggenang, dan di dalam dan di belakang telinganya.
Basuh tubuh bayi. Celupkan waslap ke dalam air hangat dan bersihkan leher dan tubuh si kecil. Lakukan dengan hati-hati, tidak apa-apa untuk menyeka kerak di sekitarnya dengan lembut. Selanjutnya, bersihkan ketiak dan sela-sela jarinya. Pastikan untuk membersihkan lipatan-lipatan kecil dan lipatan kulit tersebut.
Gunakan kain yang lembut dan bersih, sabun lembut, dan air hangat untuk membersihkan alat kelamin bayi. Jika bayinya perempuan, cuci bagian tersebut dari depan ke belakang, dan jangan lupa untuk menyeka dengan lembut sela-sela lipatan kulit. Jika Bunda memiliki bayi laki-laki yang telah disunat, bersihkan penisnya; jika bayi laki-laki Bunda belum disunat, tidak perlu menarik kulupnya. Selanjutnya, pantat kecilnya (gunakan sedikit sabun).
Gunakan sampo bayi yang tidak pedih di mata. Jika, tentu saja, ia memiliki rambut. Jika tidak, bersihkan kepalanya dengan waslap. Dengan menggunakan air dan sedikit sampo, busakan kulit kepala bayi. Pijat dengan ujung jari-jari, termasuk area di atas ubun-ubun (titik-titik lunak) di bagian atas kepala.
Jika bayi mengalami cradle cap, konsultasikan dengan dokter anak, yang mungkin akan menyarankan untuk mengoleskan sedikit minyak mineral pada kepala bayi sebelum mandi (untuk membantu mengangkat kerak dan melonggarkan sisik) lalu menyekanya dengan lembut menggunakan waslap lembut.
Ingat, jangan memaksa bayi, ya Bunda. Jika bayi benar-benar tidak suka dimandikan di bak mandi, kembalilah mandi dengan spons selama beberapa hari, lalu coba lagi. Ia akan terbiasa pada akhirnya.
Tetaplah aman. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di dalam atau di dekat bak mandi. Setelah area pusar sembuh, Bunda dapat mencoba menempatkan bayi Bunda langsung di dalam air. Mandi pertama mereka harus selembut dan sesingkat mungkin, dan selalu letakkan setidaknya satu tangan di tubuhnya setiap saat.
Jika Bunda lupa membawa sesuatu, Bunda perlu membawa bayi untuk mengambilnya atau meminta pasangan, pengasuh, atau anggota keluarga Bunda untuk memberikan apa pun yang Bunda lewatkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)