Jakarta -
Sebagian Bunda menyusui kerap menahan diri untuk mengonsumsi obat karena khawatir berdampak buruk pada bayi. Lalu, bolehkah ibu menyusui minum Sanmol untuk atasi sakit kepala dan demam, Bunda?
Menjalani peran sebagai ibu baru memang sangat melelahkan. Kesibukan menyusui yang padat, peran domestik yang menanti dikerjakan, serta berbagai peran lainnya yang cukup menguras energi dan pikiran ya.
Kondisi di atas tentunya membuat tubuh jadi kurang fit dan membuat Bunda terganggu kesehatannya seperti serangan sakit kepala dan demam. Tak sedikit ibu menyusui yang langsung tanggap mengonsumsi obat guna meredakan sakit kepala dan demam yang dirasakannya.
Tetapi, tak sedikit pula Bunda menyusui yang menganggap bahwa obat menjadi pilihan terakhir yang perlu diambil mengingat kekhawatiran yang bisa berdampak pada Si Kecil. Padahal, kondisi badan sudah makin lunglai dan memerlukan obat-obatan tertentu seperti halnya parasetamol guna memulihkan diri.
Bolehkah ibu menyusui minum Sanmol?
Secara umum, Bunda dapat dengan aman mengonsumsi parasetamol seperti halnya Sanmol yang memiliki kandungan parasetamol di dalamnya. Melansir dari laman Breastfeeding.asn, Bunda menyusui dapat mengonsumsi parasetamol dengan dosis normal orang dewasa.
Bunda tidak perlu khawatir mengenai dampak yang mungkin timbul. Selama Bunda tidak melebihi dosis harian parasetamol, tentunya Bunda bisa dengan aman menjalani rutinitas. Penting bagi Bunda yang menyusui untuk tidak melebihi dosis harian parasetamol dan tidak mengonsumsinya lebih dari 2 tablet sekaligus. Serta, sebaiknya Bunda tidak mengonsumsi lebih dari 8 tablet dalam 24 jam.
Bunda yang menyusui perlu tahu juga bahwa parasetamol merupakan pereda nyeri yang banyak diandalkan pejuang ASI. Saat dikonsumsi, obat ini diketahui masuk dalam jumlah yang sangat sedikit ke dalam ASI.
Tetapi Bunda tidak perlu khawatir karena jumlah parasetamol yang diterima bayi dan Bunda lebih sedikit daripada dosis parasetamol saat diberikan langsung pada bayi ya, Bunda.
Dengan tingkat efek yang super minimalis tersebut, tak mengherankan jika obat ini menjadi obat yang digunakan selama menyusui. Hal ini sangatlah wajar karena parasetamol memang menjadi pilihan pertama yang cukup aman digunakan sebagai obat pereda nyeri.
Selain itu, parasetamol juga menjadi obat pereda nyeri pertama yang bisa digunakan saat menyusui. Obat ini pun sudah digunakan para ibu menyusui selama bertahun-tahun tanpa efek negatif, seperti dikutip dari laman Nhs.
Alasan lainnya mengapa parasetamol juga menjadi analgesik pilihan yang disukai selama menyusui yakni dikarenakan hanya sejumlah kecil dari obat ini yang masuk ke dalam ASI.
Meski demikian, beberapa obat yang mengandung parasetamol ternyata juga mengandung kafein dalam jumlah yang bervariasi. Kafein sedianya masuk ke dalam ASI sehingga Bunda tidak disarankan mengonsumsi 200 mg kafein per hari saat menyusui, termasuk dari minuman karena dapat membuat bayi gelisah atau membuat mereka tetap terjaga.
Nhs menyarankan agar Bunda tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per harinya saat menyusui, termasuk dari minuman, karena minuman tersebut dapat membuat kegelisahan atau membantu diri sendiri tetap terjaga.
Amankah mengonsumsi obat saat menyusui?
Mengonsumsi obat saat menyusui seperti halnya Sanmol yang memiliki kandungan paracetamol di dalamnya memang bisa jadi berisiko sehingga tak sedikit Bunda menyusui yang menghindarinya. Hanya saja, saat gangguan kesehatan muncul, biasanya mengonsumsi obat-obatan pun jadi keputusan yang harus ditempuh.
Dalam sebuah studi baru, hampir setengah dari 3 juta perempuan yang menyusui setiap tahun mengonsumsi satu atau lebih obat dalam beberapa bulan setelah melahirkan seperti dikutip dari laman Utswmed.
Jika Bunda sedang menyusui dan berencana mengonsumsi obat, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter sebelumnya ya, Bunda. Meskipun banyak obat yang aman selama menyusui, beberapa di antaranya dapat menimbulkan efek samping serius bagi Bunda dan bayi seperti dikutip dari laman Healthychildren.
Kenyataannya, memang masih banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui efek jangka panjang tentang penggunaan obat pada Si Kecil. Karena alasan tersebut, the American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan Bunda yang menyusui untuk minum obat jika benar-benar diperlukan saja, Bunda. Selain itu, minumlah dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin.
Nah, lebih baik mencegah daripada mengobati ya, Bunda. Tetap semangat mengASIhi dan menjaga kesehatan selama menyusui ya, Bunda. Semoga informasinya membantu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)