Kapan Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?

10 hours ago 4

Jakarta -

Setelah melewati proses persalinan, banyak Bunda yang penasaran kapan sebenarnya menstruasi kembali setelah melahirkan? Apakah menstruasi akan datang dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan lebih lama? Wajar jika muncul pertanyaan ini, karena setiap perempuan memiliki ritme pemulihan yang berbeda.

Kembalinya menstruasi pascapersalinan memang tidak terjadi secara instan. Banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari pola menyusui, kadar hormon, hingga kondisi fisik dan emosional. Itulah sebabnya ada Bunda yang kembali menstruasi dalam dua bulan sedangkan yang lain baru mengalaminya setelah satu tahun.

Lalu, seperti apa rasanya menstruasi pertama setelah melahirkan? Apakah ada tanda-tanda tertentu yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Kapan menstruasi kembali setelah melahirkan?

Selama kehamilan, proses menstruasi akan berhenti karena tubuh fokus menopang pertumbuhan janin, termasuk mempertahankan lapisan rahim. Setelah melahirkan, kembalinya menstruasi bisa berbeda-beda pada setiap ibu, tergantung pada kondisi tubuh dan pola menyusui.

Namun, sebelum menstruasi benar-benar kembali, Bunda akan mengalami pendarahan pascapersalinan yang dikenal sebagai lokia. Ini merupakan proses alami tubuh untuk membersihkan sisa darah dan jaringan dari dalam rahim setelah persalinan, baik melalui operasi caesar maupun persalinan normal.

Lokia biasanya berlangsung selama 6–8 minggu. Pada awal masa nifas, darah yang keluar cenderung berwarna merah terang hingga merah tua dan bisa disertai gumpalan darah sebesar buah plum. Seiring waktu, warna lokia akan berubah menjadi merah muda atau kecokelatan, lalu memudar menjadi kekuningan atau keputihan menjelang akhir periode.

Setelah masa lokia berakhir, sebagian ibu akan mulai mengalami menstruasi kembali. Menurut laman WebMD, lebih dari dua pertiga ibu yang tidak menyusui mengalami menstruasi pertama dalam waktu 12 minggu setelah melahirkan.

Sebaliknya, hanya sekitar satu dari lima ibu menyusui yang mengalami menstruasi dalam enam bulan pertama. Hal ini berkaitan erat dengan pola menyusui. Menstruasi cenderung lebih cepat kembali jika ibu memberikan susu formula atau mulai mengurangi frekuensi menyusui, terutama pada malam hari. 

Sementara itu, ibu yang menyusui secara eksklusif umumnya mengalami keterlambatan menstruasi selama beberapa bulan. Bahkan, pada ibu yang terus menyusui penuh waktu tanpa jeda panjang, menstruasi bisa tidak muncul hingga 1–2 tahun setelah melahirkan.

Terhentinya siklus menstruasi ini disebabkan oleh hormon prolaktin yang diproduksi selama proses menyusui. Hormon ini membantu tubuh memproduksi ASI sekaligus secara alami menekan ovulasi dan mencegah kembalinya menstruasi.

Melancarkan darah nifasMelancarkan darah nifas/ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda

Menstruasi pertama setelah melahirkan

Setelah menstruasi kembali, siklusnya belum tentu langsung teratur seperti sebelum Bunda hamil. Perubahan ini wajar terjadi karena rahim membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali setelah membesar selama kehamilan dan proses persalinan.

Pada fase awal, sebagian ibu mungkin mengalami haid yang disertai gumpalan darah lebih banyak dari biasanya. Jika kondisi ini berlangsung lebih dari satu minggu atau disertai gejala yang mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Di sisi lain, ada juga ibu yang merasakan menstruasi lebih ringan atau kram yang berkurang. Namun, bagi ibu dengan riwayat endometriosis, nyeri menstruasi bisa kembali muncul beberapa bulan setelah melahirkan.

Meskipun menstruasi sudah kembali, bukan berarti ovulasi telah terjadi secara teratur. Justru, dalam beberapa kasus, ovulasi bisa terjadi lebih dulu sebelum haid pertama muncul setelah melahirkan. Artinya, Bunda bisa kembali subur dan berisiko hamil, meskipun belum mengalami menstruasi.

Menyusui eksklusif memang dapat menekan ovulasi berkat hormon prolaktin yang diproduksi tubuh saat menyusui. Namun, efek ini tidak bersifat mutlak. Ketika frekuensi menyusui berkurang, kadar prolaktin pun menurun, sehingga peluang ovulasi dan kehamilan kembali meningkat.

Meskipun belum mengalami menstruasi, bukan berarti ibu tidak bisa hamil. Ovulasi bisa terjadi lebih dulu, terutama jika tidak menyusui secara eksklusif. Bahkan, riset menunjukkan risiko kehamilan tetap ada meskipun belum haid, dengan kemungkinan sekitar 1 hingga 5 persen. Oleh karena itu, pertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan dan konsultasikan dengan dokter.

Oleh karena itu, jika Bunda belum berencana memiliki anak lagi, penggunaan kontrasepsi tetap disarankan meskipun masih menyusui. Konsultasikan pilihan metode kontrasepsi yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh kepada dokter.

Pengaruh menstruasi terhadap produksi ASI

Melansir laman Pregnancy Birth & Baby, menstruasi dapat menyebabkan penurunan produksi ASI, terutama pada fase antara ovulasi hingga menjelang menstruasi. Penurunan ini berkaitan dengan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Setelah ovulasi, kadar kedua hormon tersebut meningkat, yang dapat menghambat produksi prolaktin, yakni hormon utama yang berperan dalam pembentukan ASI.

Selain memengaruhi jumlah, menstruasi juga dapat mengubah rasa ASI. Perubahan hormonal yang terjadi dapat membuat ASI terasa sedikit berbeda dari biasanya.

Beberapa bayi mungkin menjadi lebih rewel atau menolak menyusu karena perubahan rasa ini. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung sementara dan akan kembali normal setelah menstruasi berakhir.

Untuk menjaga kestabilan produksi ASI selama masa menstruasi, Traci C. Johnson, MD, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan di Eastside Medical Center, merekomendasikan untuk menambah asupan kalsium dan magnesium dalam pola makan harian. Kombinasi kedua mineral ini diyakini dapat membantu menstabilkan hormon sekaligus mendukung kelancaran produksi ASI.

Bila ada kekhawatiran, seperti penurunan ASI yang drastis atau bayi kesulitan menyusu, Bunda perlu berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau tenaga kesehatan yang kompeten.

Itulah penjelasan seputar kapan siklus menstruasi kembali setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu, ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online