Penyebab Protein Urine Positif 1 pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

5 hours ago 2

Jakarta -

Ketika hasil pemeriksaan ibu hamil menunjukkan protein urine positif 1, ini menandakan ada protein dalam urine Bunda meski dalam kadar ringan. Kondisi tersebut bisa menjadi gejala awal gangguan pada ginjal atau tanda ada komplikasi kehamilan.

Menurut jurnal American Journal of Obstetrics and Gynecology, meningkatnya kadar protein urine meski ringan pada trimester kedua dapat berhubungan dengan risiko komplikasi hipertensi gestasional. Apalagi jika tidak ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan seperti tes tekanan darah dan fungsi ginjal.

Mengutip BellyBelly, kadar protein urine yang rendah pada ibu hamil dianggap normal. Masalahnya justru ada pada ibu hamil dengan protein urine yang berada di atas ambang normal. Hal ini disebut berpotensi memicu komplikasi serius pada Bunda hamil.

"Jika usia kehamilan sudah lebih dari 20 minggu, ada kemungkinan preeklamsia meningkat dan pasien perlu pemeriksaan darah jika diperlukan. Bahkan akan diminta mengumpulkan urinenya selama 24 jam untuk melihat bagaimana banyak yang dikeluarkan selama waktu itu. Inilah mengapa cek prenatal sangat penting," nasihat Obgyn Amy Wetter pada laman Verywell Family. 

5 Penyebab protein urine positif pada ibu hamil

Infeksi saluran kemih, tekanan darah tinggi (preeklamsia), dan masalah ginjal menjadi penyebab umum protein dalam urine saat hamil. Berikut penjelasannya:

1. Preeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi meningkatnya tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Preeklamsia bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya untuk ibu dan bayi jika tidak segera ditangani. 

Preeklamsia terkadang tidak disertai dengan gejala-gejala tertentu. Maka sangat penting bagi Bunda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan mengecek tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi gejala awal preeklamsia. Waspadai jika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

2. Infeksi saluran kemih (ISK) 

Infeksi saluran kemih juga bisa membuat protein urine positif 1. Apalagi ibu hamil berisiko terkena ISK karena ada peningkatan tekanan dari rahim pada kandung kemih dan saluran kencing. Akibatnya memicu penyumbatan dan menghambat pengosongan kandung kemih sehingga rentan mengalami infeksi. 

Selain itu, perubahan hormon sepanjang kehamilan juga mengubah saluran kencing dan memudahkan bakteri berpindah dan memicu infeksi. ISK pada ibu hamil paling sering muncul pada minggu ke-6 sampai 24 kehamilan.

3. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal pada ibu hamil biasanya sudah ada sejak sebelum hamil. Kondisi kehamilan bisa makin memperparah. Perubahan tubuh dan hormon yang terjadi pada kehamilan juga bisa menimbulkan dampak yang berbeda-beda pada setiap Bunda. 

4. Dehidrasi

Ibu hamil yang kekurangan cairan tubuh bisa menyebabkan konsentrasi protein dalam urine meningkat. Ibu hamil yang kurang minum air putih atau mengalami muntah berlebihan di awal kehamilan rentan mengalami dehidrasi, yang memicu hasil protein urine positif ringan.

5. Stres fisik atau emosional

Ibu hamil yang stres tinggi, baik secara fisik seperti kelelahan ekstrem atau emosional seperti kecemasan berlebih, dapat memengaruhi fungsi ginjal sementara dan menyebabkan keluarnya protein dalam urine.

Bahaya protein urine positif 1 bagi ibu hamil

Protein urine positif 1 itu tergolong ringan namun ibu hamil tetap tidak boleh mengabaikannya. Protein urine positif 1 ini bisa menjadi gejala preeklamsia yang bisa berbahaya untuk ibu dan bayi.

  • Preeklampsia berat dapat membahayakan organ hati, ginjal, dan otak.
  • Pertumbuhan janin terhambat (IUGR) karena aliran darah ke plasenta terganggu.
  • Kelahiran prematur karena tindakan medis untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
  • Kematian janin dalam kandungan jika komplikasi tidak segera ditangani.

Cara mengatasi protein urine positif 1 saat hamil

Kondisi protein urine positif 1 saat hamil perlu dikelola tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Rutin kontrol ke dokter kandungan, apalagi jika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi dan pembengkakan.  
  2. Mencegah dehidrasi dengan menjaga asupan cairan minimal 2–3 liter per hari.
  3. Cukup istirahat dan me menghindari stres. Kondisi Bunda bisa makin memburuk akibat kelelahan dan tekanan emosional.
  4. Diet rendah garam dan tinggi protein berkualitas apabila dokter menganjurkan untuk menjaga fungsi ginjal.
  5. Obat-obatan dan perawatan khusus jika ibu hamil mengalami infeksi saluran kemih atau tanda penyakit ginjal kronis.

Ibu hamil penting untuk mengikuti saran dokter serta melakukan tes urine lanjutan supaya kondisi tidak memburuk. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi lebih serius pada ibu dan bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online