Orang Jepang Susah Bilang "Tidak", Ternyata Ini Alasannya

5 hours ago 2

Jakarta -

Menolak ajakan atau sebuah permintaan mungkin memang sulit dikatakan beberapa orang. Namun, ternyata hampir semua orang di Jepang tidak bisa mengatakan kata tersebut karena alasan tertentu.

Orang Jepang identik dengan kebiasaan mereka yang selalu mencoba beradaptasi dan memahami orang lain. Mereka terkenal sangat menghindari konflik dan akan mencoba mengurangi konfrontasi langsung dengan membaca situasi.

Oleh karena itu, mereka selalu menggunakan kata-kata lain untuk menolak ajakan atau sebuah tawaran.

Alasan orang Jepang sulit bilang ‘Tidak’

Terkadang penolakan langsung dapat dianggap kasar dalam bahasa Jepang. Dalam budaya Jepang, tidak lazim untuk mengatakan ‘Tidak’ secara langsung karena tidak sopan.

Dilansir dari laman Hapa’s Japan, untuk mengatakan tidak di Jepang, ada beberapa bahasa tubuh dan isyarat verbal yang dapat digunakan, seperti menunda jawaban, memiringkan kepala, berpura-pura berpikir, dan mengatakan “Mungkin”.

Tidak ada rumus dasar khusus membaca situasi dan hal itu hanya memerlukan latihan dan kesadaran. Sama halnya dengan bahasa dan budaya lain.

Secara keseluruhan, kesadaran umum tentang perilaku dan bahasa orang lain, serta bagaimana seseorang berperilaku dan bagaimana hal ini memengaruhi orang lain adalah kuncinya. Hal ini tentu jauh lebih melelahkan secara sosial, tetapi akan membantu Bunda berkomunikasi lebih baik dari orang Jepang.

Kata pengganti ‘Tidak’ yang sering digunakan orang Jepang

Jika ingin mengatakan tidak kepada seseorang dalam bahasa Jepang dengan cara yang sopan, berikut ada beberapa kata pengganti yang dapat Bunda sampaikan:

1. Chotto (Sedikit)

Secara harfiah, ini merupakan versi singkat dari respons “Sedikit sulit” atau “Saya agak terlalu sibuk”.

Bunda dapat menambahkan alasan, atau cukup tuliskan chotto dan orang-orang akan mengerti bahwa Bunda menolak dengan sopan. Ini paling baik untuk penggunaan yang lebih santai dengan teman dan keluarga.

2. Kekkou desu (Tidak apa-apa atau baik-baik saja)

Dilansir dari laman Busuu, kata pengganti ini adalah cara untuk mengatakan, “Tidak, terima kasih”, ketika ditawari sesuatu atau diundang ke suatu tempat. Kekkou desu jauh lebih sopan, sedangkan daijoubu desu (Tidak apa-apa) sedikit lebih kasual.  

Meskipun penggunaannya kurang lebih seperti, “Tidak, terima kasih”, mungkin ada baiknya untuk menganggap daijoubu desu tidak seperti “Tidak”. Namun, lebih seperti mengatakan “Saya baik-baik saja”.

3. Sumimasen (Maaf)

Sumimasen dapat berguna dalam berbagai situasi, termasuk untuk mengatakan maaf dalam bahasa Jepang. Ini adalah cara yang sederhana untuk mengungkapkan penyesalan saat berbicara dengan orang asing, kenalan, atau seseorang di tempat kerja jika Bunda harus mengatakan tidak, tetapi tidak enak hati.

Jika ingin tahu cara mengatakan tidak dalam bahasa Jepang yang tepat, kata pengganti ini adalah pilihan yang tepat untuk Bunda sampaikan.

4. Uun

Uun memiliki arti hmm atau mm-mm. Kata ini dieja seperti u-n, biasanya diucapkan lebih seperti “Nnn” panjang dan sering disertai dengan menggelengkan kepala.

Uun paling baik dipelajari dengan menonton dan mendengarkan karena sedikit bergantung pada intonasi dan bahasa tubuh, tetapi begitu Bunda terbiasa, itu bisa sangat berguna dalam percakapan santai.

Nah, itulah alasan mengapa orang Jepang sulit mengatakan “Tidak” hingga kata penggantinya yang dapat Bunda sampaikan dengan lebih sopan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online