Jakarta -
Bunda pernah mendengar tindakan vaginal seeding usai operasi caesar? Istilah ini termasuk jarang didengar karena tidak menjadi protokol standar persalinan.
Prosedur vaginal seeding disebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir. Tak hanya itu, tindakan ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko asma dan penyakit atopik.
Lantas, benarkah tindakan vaginal seeding usai operasi caesar bisa meningkatkan sistem imun bayi baru lahir? Simak penjelasan Bubun berikut ini!
Apa itu vaginal seeding?
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), vaginal seeding adalah praktik di mana cairan vagina ibu dioleskan ke wajah bayi setelah dilahirkan dari operasi caesar. Teori vagina seeding dikaitkan dengan kolonisasi usus janin yang tepat, sehingga dapat mengurangi risiko asma, penyakit atopik, dan gangguan kekebalan tubuh pada bayi setelah lahir.
"Tujuan utama vaginal seeding adalah untuk memindahkan bakteri sehat dari vagina ke bayi. Sebab, bakteri tersebut tidak terpapar ke bayi selama proses persalinan caesar," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Winnie Palmer Hospital, Florida, Christine Greves, MD, dilansir The Bump.
Menurut ACOG, vagina seeding saat ini tidak boleh dilakukan di luar konteks protokol penelitian yang disetujui oleh dewan peninjau kelembagaan. Organisasi ini mencatat bahwa lebih banyak data diperlukan untuk mendukung potensi manfaatnya.
Prosedur vaginal seeding
Tidak ada pendekatan yang direkomendasikan secara universal untuk vaginal seeding. Namun, menurut ACOG, vaginal seeding biasanya dilakukan dengan meneteskan sedikit cairan vagina pada kain kasa atau kapas. Cairan tersebut dioleskan di mulut, hidung, atau kulit bayi.
Apakah vaginal seeding bisa meningkatkan sistem imun bayi?
Seperti dijelaskan sebelumnya, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk untuk mengetahui manfaat vaginal seeding pada bayi baru lahir. Ini termasuk manfaatnya untuk sistem kekebalan bayi.
Pada dasarnya, orang-orang yang mendukung vaginal seeding mengatakan bahwa prosedur ini adalah cara alami untuk mengekspos bayi terhadap bakteri yang mungkin bersentuhan dengan mereka selama persalinan pervaginam.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada tahun 2010 menemukan bahwa bayi yang lahir secara normal memiliki mikrobioma yang mirip dengan yang ditemukan di vagina ibu. Di sisi lain, bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki mikrobioma yang lebih mirip dengan mikrobioma yang ada di kulit ibunya.
"Alasan utama orang-orang berpikir untuk melakukan ini adalah karena mereka menyadari bahwa beberapa bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap alergi, asma, penyakit celiac, alergi makanan, dan penyakit iritasi usus besar," kata Greves.
"Jadi, idenya 'Ayo, kita usap sedikit cairan (vagina) untuk melihat apakah itu akan membantu'," sambungnya.
Risiko vaginal seeding
Direktur Pusat Kedokteran Ibu-Janin di Northwell Lenox Hill Hospital, Eran Bornstein, MD, mengatakan tentang adanya risiko potensial dari vaginal seeding. Salah satunya adalah risiko terinfeksi penyakit menular seksual.
"Bila ibu mengidap herpes, hal itu dapat menyebabkan infeksi pada bayi. Salah satu alasan untuk melakukan operasi caesar adalah jika (ibu) memiliki lesi herpes yang aktif," ungkap Bornstein.
"Meski demikian, herpes tidak selalu mudah dideteksi. Tapi jika mengambil cairan vagina dan mengoleskannya pada wajah bayi, hal itu dapat menyebabkan infeksi," sambungnya.
ACOG juga menekankan adanya kemungkinan penularan penyakit menular seksual yang lain, seperti klamidia dan gonore. Bila orang tua bersikeras melakukan vaginal seeding meskipun tidak disarankan melakukannya, maka dokter anak perlu diberi tahu tentang hal itu karena potensi risiko terhadap kesehatan bayi.
"Masyarakat jauh lebih terbuka terhadap intervensi yang tampaknya holistik, tetapi kita juga harus melihatnya dari segi potensi risiko," kata Bornstein.
"Terlalu banyak hal yang tidak diketahui untuk mengatakan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Kita tidak tahu apakah itu berhasil atau tidak," ungkap Greves.
Demikian penjelasan terkait vaginal seeding usai operasi caesar. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)