Mari pahami mengenai hak dan kewajiban suami terhadap istri menurut Islam. Reminder Ayah ya, Bunda.
Rumah tangga dalam Islam bukan hanya perkara cinta dan kebersamaan. Ada hak yang harus ditunaikan dan kewajiban yang wajib dijalankan.
Islam hadir sebagai panduan sempurna yang mengatur peran suami terhadap istri. Tentu terciptanya keluarga yang harmonis.
Dalam pernikahan, suami memiliki tanggung jawab besar. Tidak hanya menjadi pemimpin, tapi juga pelindung dan pemberi nafkah. Namun peran ini tidak sekadar otoritas, tapi amanah yang harus dilandasi dengan kasih sayang dan keadilan.
Untuk itu, penting bagi setiap suami untuk memahami hak dan kewajibannya secara utuh. Yuk bahas mengenai hak dan kewajiban suami terhadap istri menurut ajaran Islam agar bisa dijadikan pengingat untuk terus memperbaiki diri dalam membina rumah tangga.
Berikut hak dan kewajiban suami terhadap istri.
1. Memberikan mahar dengan ikhlas
Dalam ajaran Islam, maskawin atau mahar merupakan bentuk penghargaan suami kepada istri. Mahar bukan sekadar simbol, melainkan bukti kesungguhan dan tanggung jawab.
Mahar juga bisa menjadi cara untuk menciptakan kerelaan dan rasa dihargai dalam hati seorang istri. Hal ini tertuang jelas dalam firman Allah SWT lewat surat An-Nisa ayat 4 yang berbunyi;
وَاٰتُوا النِّسَاۤءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔا٤
Artinya:
"Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (mahar) itu dengan senang hati, terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati."
Ayat ini menunjukkan pentingnya memberikan mahar dengan niat tulus, bukan paksaan apalagi untuk pamer. Suami yang memulai pernikahan dengan memberikan mahar secara rela akan membuka jalan bagi hubungan rumah tangga yang harmonis.
2. Menafkahi istri secara layak
Tanggung jawab suami dalam Islam tidak hanya soal mencintai tapi juga mencukupi kebutuhan dasar istri. Bahkan jika istri berasal dari keluarga kaya, tetap saja suami yang wajib menanggung nafkahnya.
Hal ini ditegaskan dalam surat An Nisa ayat 34 yang berbunyi;
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا ٣٤
Artinya:
"Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab154) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,155) berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Ayat ini mengajarkan prinsip adil dan bijak dalam menafkahi, sesuai kemampuan namun tetap layak. Nafkah bukan hanya soal materi, melainkan bentuk kasih sayang dan penghormatan terhadap pasangan. Memberi nafkah dengan ikhlas akan mempererat ikatan emosional antara suami dan istri.
3. Berhubungan intim
Salah satu bentuk kewajiban yang jarang dibicarakan secara terbuka adalah hak istri untuk dipenuhi kebutuhan biologisnya. Dalam Islam, hal ini tidak dianggap tabu, justru merupakan bagian penting dari keharmonisan rumah tangga.
Ibnu Hazm bahkan menegaskan bahwa suami wajib menggauli istrinya minimal sekali setiap kali istri suci dari haid jika mampu. Hal ini diperkuat dalam surat Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi;
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah suatu kotoran."65) Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
Menjalin hubungan intim dengan baik dan penuh perhatian akan memperkuat ikatan batin suami istri, serta mencegah hadirnya godaan dari luar rumah tangga."
4. Membantu pekerjaan rumah tangga
Islam tidak mengenal konsep istri harus mengurus rumah sendiri. Suami dianjurkan untuk ikut serta membantu agar kehidupan rumah tangga lebih harmonis dan adil.
Hal ini tertuang dalam hadist riwayat Ibnu Hibban yang berbunyi;
عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ
Artinya:
"Urwah berkata kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?", Aisyah berkata, "Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember" (HR. Ibnu Hibban)
Keteladanan Nabi ini menunjukkan bahwa laki-laki sejati tidak malu membantu pekerjaan rumah. Itulah bentuk kepemimpinan yang penuh kasih.
5. Bersikap adil
Jika seorang pria memilih untuk beristri lebih dari satu maka ia memikul amanah yang jauh lebih berat, yakni keadilan. Islam tidak melarang poligami tapi menekankan tanggung jawab moral dan spiritual agar tidak menzalimi.
Dalam suatu hadist, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang memiliki dua istri kemudian ia condong kepada salah satunya tanpa yang lainnya -dalam satu redaksi- tidak adil di antara keduanya, maka pada Hari Kiamat nanti datang dalam keadaan salah satu sisi tubuhnya condong." (HR. Ashabussunan)
Keadilan bukan hanya dalam pembagian materi, melainkan juga perhatian, waktu, dan kasih sayang. Jika tidak mampu adil maka cukup satu istri menjadi pilihan yang lebih aman.
6. Tulus dalam mencintai istri
Mencintai istri bukan sekadar kewajiban, melainkan perintah yang menunjukkan keindahan Islam. Cinta yang tulus tidak bersyarat pada fisik atau harta, tapi karena iman dan ketakwaan yang membuat hubungan itu bernilai ibadah.
Rasulullah SAW pun sangat lembut dan penuh cinta terhadap istri-istrinya. Bahkan dalam sebuah hadist, beliau menyebut Aisyah sebagai orang yang paling dicintainya setelah Allah dan ayahnya, Abu Bakar.
Suami yang mencintai istrinya dengan tulus akan menciptakan rasa aman dan nyaman dalam rumah tangga. Cinta itu akan menjadi perekat saat ujian datang menghampiri.
7. Menasihati istri dengan baik
Menikah berarti saling menerima, termasuk kekurangan pasangan. Suami tidak dibenarkan memukul atau memarahi istri dengan cara yang buruk. Beritahu Ayah kalau mereka sebagai kepala rumah tangga wajib menasihati istri dengan baik.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «المَرْأَةُ كَالضِّلَعِ، إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ»
Artinya:
"Istri itu (terkadang) seperti tulang rusuk (yang bengkok dan keras). Jika kamu luruskan, kamu bisa mematahkannya. Jika kamu (biarkan, dan tetap) menikmatinya, maka kamu menikmati seseorang yang ada kebengkokan (kekurangan) dalam dirinya". (Sahih Bukhari, no. hadits: 5239)
8. Mendidik dan membimbing istri sesuai ajaran agama Islam
Suami juga memiliki kewajiban untuk menjadi pembimbing spiritual bagi istri. Ia harus mengajak istri kepada kebaikan, menyemangati dalam ibadah, dan menasihati jika istrinya lalai dalam urusan agama.
Hal ini tertuang dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
9. Tidak boleh KDRT
Rumah tangga seharusnya menjadi tempat yang penuh ketenangan bukan sumber ketakutan. Suami sebagai pelindung wajib menciptakan suasana aman secara emosional maupun fisik.
Seperti Rasulullah SAW yang tidak pernah memukul budak apalagi istrinya. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist yang mengisahkan, Aisyah RA. berkata;
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ خَادِمًا إِلاَّ أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya:
"Rasulullah sama sekali tidak pernah memukul siapa pun dengan tangannya, baik itu pelayan beliau maupun perempuan, kecuali saat berjihad di jalan Allah." (HR. Muslim no. 2328)
10. Hindari hal yang memicu konflik
Mengutip buku Psikologi Keluarga karya Ulfiah, hubungan rumah tangga memang tidak selalu berjalan mulus, terkadang bisa muncul konflik. Suami perlu bijak dalam mengatasi masalah rumah tangga dan menghindari hal yang bisa memicu konflik berkepanjangan.
Setelah memahami hak dan kewajiban istri terhadap suami, adakah yang belum dipenuhi Ayah selama ini, Bunda? Yuk beritahu Ayah agar pernikahan ke depannya selalu berjalan harmonis.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)