Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Jokowi: Pasukan Perdamaian Kok Ikut Diserang

1 month ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia mengutuk serangan Israel ke sejumlah titik di Timur Tengah. Jokowi mengungkapkan Indonesia juga menentang manuver militer Tel Aviv ke pasukan penjaga perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon.

“Yang terakhir ke UNIFIL di Lebanon. (Kami) mengutuk keras, nggak boleh itu, yang namanya pasukan perdamaian kok ikut ikutan diserang? Ada yang luka lagi,” kata Jokowi kepada awak media usai peresmian Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) Creative Hub di Aceh Besar, Selasa, 15 Oktober 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.

Dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL pada Ahad, 13 Oktober 2024. PPB mencatat sejak dimulainya operasi militer jalur darat oleh militer Israel di Lebanon pada 1 Oktober 2024, UNIFIL telah terkena dampak sebanyak 20 kali, termasuk korban pada Ahad.

"Lima pasukan penjaga perdamaian telah terluka selama insiden ini, termasuk satu pasukan penjaga perdamaian yang mengalami luka tembak," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric. "Sumber tembakan itu belum dikonfirmasi oleh UNIFIL."

Selama dua pekan terakhir Israel telah memberi tahu pasukan UNIFIL untuk mundur sejauh 3 mil dari kawasan blue line demi keselamatan mereka. Blue line merupakan garis yang dipetakan PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Pada Senin pekan ini, Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengatakan pasukan UNIFIL tidak akan bergerak. Setelah memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan secara tertutup, ia memberi tahu wartawan akan bertemu dengan Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon pada Selasa, 15 Oktober 2024 waktu setempat. PBB terus memantau situasi, dan menyusun rencana darurat untuk semua skenario.

Iklan

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Ahad 13 Oktober 2024 menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan bertindak sebagai “perisai manusia” bagi Hizbullah. Tudingan ini dilontarkan Netanyahu setelah serangan Israel melukai lima personel UNIFIL dalam beberapa hari terakhir.

Militer Israel mengklaim telah memperingatkan UNIFIL untuk mengevakuasi Lebanon selatan saat mereka melakukan operasi udara dan darat melawan militan Hizbullah. Namun, pasukan penjaga perdamaian sejauh ini menolak.

Netanyahu mengatakan bahwa penolakan mereka untuk melakukan pembersihan “berdampak memberikan perisai manusia kepada teroris Hizbullah,” dan mengatakan bahwa mereka telah menjadi “sandera Hizbullah.”

Suci Sekarwati berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Dapat Jatah Menteri Prabowo

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online