TEMPO.CO, Bengkulu - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Utara menggelar debat publik pemilihan kepala daerah atau Pilkada hanya satu kali. Sebab, Kabupaten Bengkulu Utara hanya memiliki satu pasangan calon (paslon) alias melawan kotak kosong.
Ketua KPU Kabupaten Bengkulu Utara Santoso mengatakan, debat publik yang dilakukan yaitu penajaman visi-misi melalui metode pertanyaan yang diajukan oleh panelis.
"Pada prinsipnya sama dengan metode debat publik yang dilakukan di wilayah lainnya, hanya saja untuk di Kabupaten Bengkulu Utara karena memiliki satu paslon maka tidak ada interaksi antarpaslon," kata Santoso, dikutip dari Antara, Sabtu, 16 November 2024.
Paslon bupati dan wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata dan Sumarno, yang melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah tersebut.
"Kami membawa visi menuju Bengkulu Utara maju hebat, sejahtera dan bahagia dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Arie saat debat publik di Kota Bengkulu, Jumat, 15 November 2024.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pihaknya ingin mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif.
Kemudian, kata dia, mewujudkan percepatan transformasi sosial kultural berbasis, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, serta mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur terpadu, serta mewujudkan percepatan transformasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik.
Selain itu, terkait dengan melawan kotak kosong pada pemungutan suara 27 November 2024 mendatang, Arie meminta agar masyarakat ikut berpartisipasi.
"Kita meyakinkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi pada pilkada ini yaitu dengan terus melakukan debat. Harapan kita partisipasi masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara untuk menyampaikan hak suaranya mencapai 90 persen, untuk itu saya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk datang ke TPS," kata Arie.