TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengungsi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Selasa kemarin, 12 November 2024 pukul 20:00 WITA sudah mencapai 13.116 jiwa. Para pengungsi itu tersebar di delapan lokasi pengungsian yang ada di Kabupaten Flores Timur.
Gunung Lewotobi, dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), adalah gunung berapi kembar yang mempunyai dua puncak, Lewotobi Laki-Laki dan Lewotobi Perempuan. Gunung ini terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Puncak Gunung Lewotobi Perempuan lebih tinggi daripada Gunung Lewotobi Laki-Laki. Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sementara Gunung Lewotobi Perempuan memiliki ketinggian 1.703 mdpl, dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baik Gunung Lewotobi Laki-Laki maupun Gunung Lewotobi Perempuan, keduanya merupakan gunung berapi yang masih aktif. Meski begitu, berdasarkan catatan aktivitas vulkanik dan riwayat letusannya, Gunung Lewotobi Laki-Laki lebih sering terjadi ketimbang Gunung Lewotobi Perempuan.
Letusan Gunung Lewotobi Perempuan yang diketahui hanyalah pada 1921 dan 1935. Aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan senantiasa dipantau secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang berada di Desa Nawakote Boru, Wulanggitang, Flores Timur, NTT.
Mengutip dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki senantiasa dipantau secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang berada di Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, NTT. Gunung Lewotobi Laki-Laki terakhir meletus pada Senin dini hari, 4 November 2024.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-Laki, terhitung mulai Ahad, 3 November 2024 pukul 24.00 WITA. Pada Senin, 4 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus Level IV (AWAS).
Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin, 4 November 2024 tersebut mengakibatkan korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mencatat sebanyak sepuluh orang meninggal dunia.
"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Fredy Moat Aeng, dikutip dari Antara, Senin, 4 November 2024.
Sementara itu, berdasarkan rekomendasi PVMBG, masyarakat di sekitar kawasan Gunung Lewotobi diminta untuk tidak mendekati kawah dalam radius 7 kilometer. Selain itu juga untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.