Mengenal Vaksin Japanese Encephalitis (JE) untuk Anak, Virus Penyakit Radang Otak

1 day ago 5

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia, Bunda.

Sebenarnya, penularan virus JE hanya terjadi antara nyamuk, babi, dan atau burung rawa. Akan tetapi, manusia bisa tertular virus JE bila tergigit nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi, Bunda. Biasanya nyamuk ini lebih aktif pada malam hari. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi.

Pada musim hujan, biasanya kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat. Selain musim penghujan, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit ini:

  • Tidak adanya antibodi spesifik JE baik yang didapat secara alamiah maupun melalui imunisasi
  • Tinggal di daerah endemik JE
  • Perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan digigit oleh nyamuk misalnya tidur tanpa menggunakan kelambu.

Mengutip laman resmi WHO, sebagian besar infeksi JE bersifat ringan (demam dan sakit kepala) atau tanpa gejala yang jelas, tetapi sekitar 1 dari 250 infeksi mengakibatkan penyakit klinis yang parah. Masa inkubasinya adalah 4–14 hari. Pada anak-anak, nyeri gastrointestinal dan muntah mungkin merupakan gejala awal yang dominan.

Penyakit yang parah ditandai dengan timbulnya demam tinggi yang cepat, sakit kepala, leher kaku, disorientasi, koma, kejang, kelumpuhan spastik, dan akhirnya kematian.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia, kasus konfirmasi JE dalam periode tahun 2014 sampai dengan per Juli 2023 dilaporkan sejumlah 145 kasus dimana 30 kasus diantaranya berada di Provinsi Kalimantan Barat.

Sementara, Case Fatality Rate (CFR) penyakit ini mencapai 20-30 persen dan 30–50 persen dari penderita yang bertahan hidup akan mengalami gejala sisa seperti lumpuh atau kejang, perubahan perilaku, hingga kecacatan berat.

JE memang mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, Bunda.

Apa itu vaksin JE (Japanese Encephalitis)?

Vaksin JE adalah vaksin yang melindungi terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk, Japanese Encephalitis, penyakit serius dengan potensi komplikasi parah seperti kerusakan otak dan kematian.

Di Indonesia, vaksin JE yang dipakai adalah IMOJEV. Dalam rangka mencapai target SDGs 2030, Pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi untuk melindungi seluruh masyarakat dari kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya dengan menambahkan imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin di wilayah endemis penyakit tersebut, Bunda.

Tujuan vaksin Japanese Encephalitis

Tujuan pemberian imunisasi JE adalah terciptanya kekebalan pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun terhadap penyakit Japanese Encephalitis. Cara kerjanya adalah dengan merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap virus, sehingga memberikan perlindungan.

JE dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang serius, dan tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Vaksin merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah penyakit ini, Bunda.

Manfaat vaksin Japanese Encephalitis

Ada pun manfaat dari menerima vaksin JE adalah sebagai berikut:

  • Mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus JE
  • Menghindari anak dari komplikasi fatal akibat penyakit JE
  • Memberikan perlindungan ekstra pada orang-orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin JE

Kapan harus melakukan vaksin Japanese Encephalitis?

Imunisasi JE dimasukkan ke dalam imunisasi dasar pada anak usia 9 bulan. Vaksin JE yang digunakan merupakan virus hidup yang dilemahkan.

WHO merekomendasikan pemberian dosis tunggal vaksin JE di area endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya.

Vaksin JE direkomendasikan untuk wisatawan yang akan tinggal selama lebih dari 1 bulan di daerah endemis.

Prosedur vaksin Japanese Encephalitis

Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin JE disuntikkan subkutan, lengan bagian atas. Untuk anak yang tinggal di daerah endemis diberikan dosis penguat 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.

Dosis pemberian vaksin JE untuk anak hingga orang dewasa

Anak usia 9 bulan hingga 17 tahun diberikan 1 dosis vaksin JE 0,5 ml. Dosis yang sama berlaku untuk dewasa dan lansia. Kedua golongan usia diberikan 1 dosis vaksin JE 0,5 ml, Bunda.

Efek samping vaksin JE

Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi usai diberikan vaksin JE:

  • Nyeri,  kemerahan, atau pembengkakan di tempat suntikan.
  • Demam (umumnya terjadi pada anak-anak).
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot (umumnya terjadi pada orang dewasa).

Cara mencegah penyakit Japanese Encephalitis

Cara terbaik untuk mencegah Japanese Encephalitis adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk dan mendapatkan vaksinasi, jika vaksinasi direkomendasikan untuk anak. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah:

  • Gunakan obat nyamuk
  • Kenakan kemeja dan celana lengan panjang
  • Gunakan kasa pada jendela dan pintu rumah, atau gunakan kelambu jika akan tidur di luar ruangan

Tempat melakukan vaksin Japanese Encephalitis

Bunda bisa mendapatkan vaksin Japanese Encephalitis di puskesmas (untuk daerah endemis). Bunda juga bisa ke klinik atau rumah sakit besar jika di Puskesmas terdekat belum menyediakan vaksin. Biasanya di rumah sakit besar atau klinik imunisasi memiliki stok vaksin JE.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online