Jakarta -
Seorang oknum dokter spesialis kandungan berinisial MSF di Garut diduga melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil. Kasus ini terungkap dari rekaman video CCTV di ruangan klinik tempat dokter tersebut memeriksa pasiennya, Bunda.
Dalam video, oknum dokter tersebut terlihat melakukan aksi pelecehan saat melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) kepada seorang perempuan. Sang dokter diduga memegang payudara korban hingga membuatnya bereaksi.
Video CCTV tersebut langsung viral di media sosial. Tak lama setelah itu, identitas sang dokter pun diungkap netizen ke publik.
Fakta kasus dokter kandungan diduga melecehkan pasien
Berikut telah HaiBunda rangkum 5 fakta terkait perkembangan kasus dokter kandungan di Garut diduga melecehkan pasiennya:
1. Dugaan pelecehan seksual terjadi di 2024
Polisi bergerak cepat mengusut kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh MSF. Menurut polisi, dugaan pelecehan di rekaman CCTV itu berlangsung di tahun 2024 di Kecamatan Garut Kota.
"Tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, atau hampir 10 bulan yang lalu," kata Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, dilansir detikcom.
Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini dengan membentuk tim khusus. Polisi hingga kini juga masih berupaya meminta keterangan dari korban yang belum melaporkan ke pihak berwenang.
"Kami Polres Garut dan Polda Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini," ujar Fajar.
2. STR dokter MSF ditangguhkan oleh Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI buka suara soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh MSF, Bunda. Dalam keterangannya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, memastikan bahwa Surat Tanda Registrasi (STR) milik dokter yang bersangkutan telah ditangguhkan sementara.
Keputusan tersebut diambil setelah berkoordinasi dengan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI). Namun, Aji tidak merinci pasti batas waktu penangguhan dan kemungkinan sanksi yang diberikan bila MSF terbukti bersalah.
"Kemenkes RI sudah koordinasi dengan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk menon-aktifkan sementara STR-nya sambil menunggu informasi lebih lanjut," ujar Aji pada Selasa (15/4/25).
Sementara itu, pihak Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah cabang bersama Dinas Kesehatan setempat diketahui telah lebih dulu menelusuri laporan tersebut. POGI memastikan akan memberikan sanksi tegas bila ditemukan pelanggaran saat menjalankan tugas.
"PP POGI sedang melakukan investigasi atau klarifikasi ulang bentuk pelanggaran yang dilakukan, bila ada pelanggaran etika dan disiplin profesi, POGI tidak akan ragu memberikan sanksi tegas organisasi profesi. Sedang kita pelajari pelanggaran yang dilakukan," kata Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG.
3. Korban lebih dari satu
Polisi menyatakan bahwa korban dari MSF lebih dari satu orang. Kedua orang yang melapor ini bukan merupakan korban yang ada di dalam video viral tersebut, Bunda.
"Untuk saat ini, korban yang kita dapatkan atau yang sudah melaporkan itu, ada dua orang," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, Rabu (16/4/25).
"Untuk korban yang ada di dalam video tersebut, kita masih cari untuk dimintai keterangan," sambungnya.
Joko menambahkan, Sat Reskrim Polres Garut telah membuka layanan pengaduan dalam kasus ini. Masyarakat yang merasa menjadi korban, bisa datang ke Polres Garut untuk melaporkannya kepada polisi.
4. Dokter klinik ungkap tentang aduan yang dilakukan MSF
Pengelola klinik tempat MSF bekerja, Dewi Sri Fitriani, mengungkap fakta mengejutkan tentang sang dokter sebelum videonya viral. Menurut Dewi, pihaknya sudah banyak menerima aduan dari pasien terkait dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan MSF. Dewi pun memutuskan untuk memasang CCTV di ruang pemeriksaan.
"Sempat ada keluhan dari pasien," kata Dewi.
Dewi mengungkap bahwa pihak klinik merasa dirugikan karena dugaan kasus pelecehan ini. "Jujur sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama "
5. Diminta untuk diusut tuntas
Sejak kasusnya mencuat ke publik, kecaman datang dari berbagai pihak, termasuk dari netizen di media sosial. Banyak netizen merasa geram dengan ulah dari MSF yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya, Bunda.
Ketua DPRD Garut, Aris Munandar juga mengecam kasus tersebut. Ia meminta polisi segera mengusut kasus ini sampai tuntas.
"Tentu kami sangat menyayangkan dan mengecam kejadian tersebut. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Aris kepada wartawan.
"Ini harus diusut tuntas, hingga benar-benar terbukti. Kita tentunya mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian," sambungnya.
Demikian fakta perkembangan kasus dokter kandungan di Garut yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya.
Menurut informasi terbaru, oknum dokter kandungan MSF telah diamankan oleh pihak kepolisian. MSF telah ditahan di Polres Garut untuk menjalani pemeriksaan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)