PHDI Menggelar Upacara Parisudha Agung Paripurna di Candi Prambanan Bertepatan dengan Pelaksanaan Abhiseka

6 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI Pusat melaksanakan upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan untuk pertama kalinya pada 2024 sebagaimana yang diamanatkan Pesamuhan Agung PHDI 2023 di Denpasar, Bali. Pujawali atau upacara ini dilakukan berdasarkan perhitungan sasih atau bulan dalam Kalender Saka Bali.

Proses penentuan waktu Abhiseka dan Parisudha Agung

Dalam menemukan dan menyepakati waktu pelaksanaan upacara Parisudha Agung Paripurna ini, PHDI Pusat telah melakukan berbagai kajian salah satunya focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan Oktober 2023 di Universitas Hindu Negeri IGB Sugriwa, dengan menghadirkan Guru Besar Arkeologi UI, Prof Arismunandar dan Pakar Wariga Universitas Hindu Negeri IBG Sugriwa, Dr Gede Sutarya.

Hasil dari kajian tersebut, Abhiseka Candi Prambanan dilakukan untuk pertama kalinya pada Ekadasi Suklapaksa Margasira, 12 November 856 Masehi. Adapun, upacara Abhiseka sudah dilaksanakan rutin sejak 2019, dan tahun ini menjadi tahun ke 6 upacara ini dilakukan.

Untuk diketahui, berdasarkan kajian para pakar,  Ekadasi Suklapaksa Margasira merupakan Ekadasi Purnama Sasih Kelima, atau 4 hari sebelum Purnama Sasih Kelima. Hal ini menjadi Istimewa karena secara kebetulan pada 2024 ini 4 hari sebelum Purnama Sasih Kelima jatuh pada 12 November 2024, sehingga upacara Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna dilaksanakan bersamaan.

Pelaksanaan upacara ini turut dihadiri oleh 7 pendeta yaitu Ida Rsi Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba yang juga adalah Sekretaris Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda, Romo Wiku Satya Dharma Telabah, Ratu Bhagawan Dalem, Acarya Mahakerti Wira Jagadmanik, Ida Pedanda Gede Nyoman Puja Manuaba dan Romo Rsi Asto Dharmo Eka Telabah.

Pesan toleransi

Ketua Umum PH PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam sambutannya menyampaikan Prambanan sebagai simbol toleransi.

Jalan panjang peradaban Hindu di Nusantara telah memberi sumbangsih yang signifikan bagi bangsa Indonesia, salah satunya melalui spirit Bhinneka Tunggal Ika. Wisnu Bawa juga mengingatkan ajaran Panca Satya sebagai basis moral untuk membangun umat yang rukun, kuat dan berintegritas.

Pesan toleransi tersebut sealir dengan pelaksanaan Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna yang jatuh tepat di hari yang sama. Sebuah peristiwa langka yang terjadi puluhan tahun sekali.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online